"Hmmm, apa yang harus aku lakukan...?"
Hari ini sungguh terasa bosan, aku ingin melakukan sesuatu, tapi bingung ingin melakukan apa? Lalu terlintas lah di benak ku.
"Hikari!"
Aku bergegas bangun dari ranjang dan langsung mengambil handphone ku yang sedang di cas. Di whatsapp nya terlihat dia baru online baru-baru ini, aku pun segera mengechat nya.
Me: Yo, Hikari! Lama tak jumpa. Bagaimana kabarmu? Sehat selalu kan?
15 menit kemudian...
Hikari-chan: Yo, Ai-chan! Aku baik-baik saja disini. Bagaimana dengan mu?
Me: Haii^^ aku juga baik..
Hikari-chan: Yokatta nee..
Tak biasa nya Hikari sedikit bicara, biasanya ia selalu cerewet ketika chatan dengan ku, namun sekarang tidak. Ya, mungkin saja karena kami sudah beberapa bulan terakhir ini tidak sempat untuk saling mengabari dan juga sibuk dengan pekerjaan masing-masing, makanya serasa asing sekali ketika berbincang lagi.
Me: Etto..., tumben kau tidak seperti biasanya, daijoubu desu ka?
Hikari-chan: Haiik, daijoubu. Kau tidak usah cemas.
Me: Tapi..
Hikari-chan: Oh ya ampun, aku lupa. Gomenne, aku sedang banyak pekerjaan, nanti saja ngobrol nya, jaa nee..
Hikari langsung offline.
"Tidak seperti biasanya ia begini. Apa ada sesuatu yang ia sembunyikan ya...?" pikir ku
"Ahh, tidak, tidak mungkin. Dia pasti memang sibuk saat ini. Lebih baik aku tidak mengganggu nya dulu"
Keesokannya, aku kembali menghubungi Hikari. Namun, ia tidak pernah membalas chat ku, padahal dia selalu online setiap jam. Aku mulai merasa aneh dengan sikapnya yang sekarang. Apa mungkin ia sudah memiliki teman lain hingga ia telah melupakan diriku? Memikirkan itu membuat hati ku sedikit sedih, lagi-lagi kejadian masa lalu terulang. Aku mengira Hikari akan menjadi sahabat terbaik diantara teman-teman yang pernah menjadi sahabat ku dulu. Namun, aku salah, untuk kesekian kalinya aku salah memilih teman yang bisa menemani ku.
"Yaa, mungkin aku akan stress lagi kali ini. Semua yang kuharap kan tidak berjalan sesuai yang kuingin kan. Mungkin ini memang kehendak Tuhan. Yasudah lah.. "
Daripada membuang tenaga untuk melampiaskan amarah, aku memutuskan untuk istirahat sejenak. Dan benar saja, amarahku hilang setelah mendapat tidur yang cukup.
Di malam harinya, aku berpikir apakah Hikari sudah melupakan ku begitu saja? Tapi, jika dilihat-lihat dia tidak mungkin seperti itu, aku yakin itu. Tapi.. aku merasa bahwa ia sedang menyembunyikan sesuatu. Ia seperti berpura-pura sibuk agar aku tidak mengetahui nya. Apakah itu sesuatu yang sangat besar sampai-sampai ia menyembunyikan dari ku?
"Apakah... kehidupan ku yang dulu kembali lagi...?" batin ku
Hidup ku yang dulu sangat suram dan penuh kegelapan. Tidak ada yang kurasakan didalam hati ku selain kesepian, kesunyian, dan rasa sakit yang ku derita. Aku seperti berjalan sendiri, melewati gang sepi yang gelap tanpa cahaya apapun. Tidak ada suara benda atau makhluk hidup lain selain kesuyian yang menakutkan. Aku hanya bisa memejamkan mataku, berharap seseorang menemani ku didalam kesunyian hidup ku, namun aku sadar kalau aku tidak akan pernah menemukan seseorang seperti itu.
Malam ini kutinggalkan semua rasa kekhawatiran ku dan mulai bermeditasi beberapa jam, hingga pikiran ku menjadi tenang kembali. Aku memutuskan untuk tidak membuka handphone dan memilih melakukan hal-hal yang lain, seperti membersihkan rumah atau membantu ibu di dapur. Itu semua kulakukan agar kegelisahan ku tersingkir kan.
Besok paginya, aku berangkat ke sekolah. Hari ini terasa berbeda, rasanya seperti sangat berbeda. Apakah aku akan mengalami musibah seperti kemarin lagi?? Aku berharap kejadian itu tidak akan pernah terulang lagi, baik itu sekali. Aku berdoa kepada Dewa Narayan agar beliau selalu melindungi ku. Ketika masuk kelas, hawa nya terasa aneh. Teman-teman ku yang biasanya selalu menyapaku kini malah cuek dan tidak melihat kearah ku, melirik pun tidak, seakan-akan aku tidak ada disana. Saat duduk di bangku, aku melirik sedikit kearah Ruki, seperti nya dia juga sama dengan yang lain, kini ia sudah tidak memperdulikan ku lagi.
Pelajaran berjalan dengan lancar, semua pembelajaran bisa kumengerti dengan baik. Ketika jam istirahat tiba, aku duduk makan sendiri di taman sekolah. Lyu, Tesya, dan yang lainnya sedang ada urusan tentang gebetan mereka. Selesai makan, aku kembali lagi ke kelas, pelajaran pun dilanjutkan sampai jam pulang tiba. Semua orang terlihat sangat cuek, tidak ada yang memperhatikan ku sedikit pun. Bahkan trio MeLiDa itu pun terlihat tidak peduli lagi kepada ku, namun seperti nya Liona masih sedikit membenci ku. Tak apa, aku tak masalah jika mereka membenci ku, asal jangan sampai urusannya terbawa ke guru.
"Hoaaaaammmm... "
Aku merasa sangat mengantuk sekali siang ini. Mungkin karena pelajaran FISIKA tadi yang membuatku lemas melihat angka-angka dan kata-kata yang amat banyak dan sulit dimengerti. Aku pun langsung menidurkan diri di kasur empuk ku setelah selesai makan siang. Mimpi di siang bolong ternyata lumayan menyenangkan dibandingkan malam hari. Rasanya seperti terbayang-bayang akan menjadi kenyataan.
Jika dilihat dari sisi wibu yang selama ini ku pendam. Kehidupan ku yang sekarang ini bisa dibilang lebih mirip dengan Oreki Houtarou. Salah satu karakter anime boy yang memiliki sifat hemat energi dan bermoto "Aku takkan melakukan hal yang tak perlu kulakukan."
Jika dilihat-lihat, memang ada sedikit kemiripan antara aku dan Oreki, meski tidak banyak dan tidak terlalu menonjol. Ya mungkin salah satunya adalah sifatnya yang pendiam dan tak ingin bergaul dengan banyak orang.
Hari ini aku berada dirumah seorang diri. Bingung ingin melakukan apa untuk mengisi waktu luang. Lalu aku membuka whatsapp, tidak ada chat sama sekali. Begitu sepi tanpa keributan apapun, bahkan grup anime yang biasanya selalu ramai kini menjadi seperti tak berpenghuni.
Aku penasaran, kenapa hari ini hidup ku begitu sunyi. Bahagia pun tidak, sedih juga tidak, aku tidak merasakan apa-apa. Langit sangat mendung, nampaknya hujan akan turun sangat lebat hari ini. Ibu, Ayah, dan kedua adikku sedang menjenguk nenek, sementara aku diam menetap dirumah, sendirian.
"Hm, ingin masak apa ya...?"
Aku melihat seisi kulkas, tidak ada apapun yang bisa dimasak. Hanya sepotong bawang bombay yang ada di pintu kulkas. Sebenarnya aku bisa membuat onion ring, tapi mungkin memang diriku yang sedang tidak ingin melakukan apa-apa.
.
.
Hari ini hujan tidak turun, padahal langit begitu mendung. Suara guntur juga terdengar dari sebelah barat. Didalam kamar ku aku merenung, apa ada sesuatu yang kurang? Apa ada sesuatu yang ku kulupakan? Malam hari ini aku tidak bisa tidur, mengantuk pun tidak. Aku merasa ada sesuatu yang ku lupakan, lalu aku merenung tentang kesalahan yang pernah ku perbuat selama ini. Dari dahulu kala, sampai saat ini, betapa banyaknya dosa yang telah kulakukan, ditambah lagi dengan sunyinya hidup ku tanpa adanya teman.