Beberapa hari setelah kematian anjing kesayangan nya, Hari, Hikari menjadi begitu murung, bahkan semakin murung dari sebelumnya. Saat ulangan semester 1 tiba, dirinya merasa kurang semangat untuk belajar, sehingga hasil ujiannya terbilang kurang memuaskan, namun Hikari tidak memperdulikan hal itu.
...
"Ahhhh! Akhirnya libur...!" seru ku didalam kamar
Seraya membuka handphone, aku melihat-lihat chatan dari grup anime milikku.
"Hari libur ini enaknya ngapain ya....?" pikir ku
Lalu tiba-tiba ada sebuah pesan masuk, ternyata dari Hikari.
Hikari-chan: Konnichiwa, Ai-chan!
Me: Konnichiwa, Hikari-chan! Doushita no?
Hikari-chan: Iie, aku hanya merasa bosan.
Me: Ya..., aku juga sama. Liburan ini kau akan melakukan apa?
Hikari-chan: Hm.., aku belum memikirkan nya. Mungkin mengemas rumah atau berjalan-jalan ke taman.
Me: Souka..
Aku pun kembali mengecek grup anime ku, Hikari seperti nya ingin memberi tahu sesuatu yang sangat panjang, karena aku selama 5 menit ini ia terlihat sedang mengetik sesuatu. Aku memutuskan untuk menunggu nya, mungkin ia merasa kesepian hingga tak memiliki teman curhat di dekat nya. Dan benar saja, beberapa menit kemudian ia mengirimkan sebuah pesan yang panjang. Aku pun membacanya dan terkejut melihat isi pesan yang ia kirim.
Me: Aku turut berdukacita atas pergi nya Hari..
Hikari-chan: Aku berharap dia menemui majikan barunya di alam sana^^
Me: Ku doakan semoga dia bahagia juga disana^^
Hikari-chan: Nee, Ai-chan...
Me: Nani?
Hikari-chan: Mau kah kau menemani ku? Ya... meskipun tidak sering-sering, sesekali jika kau memiliki waktu luang.
Me: Ma... ma..., Hikari-chan. Kau ini bicara apa, tentu saja aku akan selalu menemani mu. Daijoubu, aku selalu memiliki waktu luang, terutama malam hari.
Hikari-chan: Arigatou!^^
Begitu lah singkat nya, aku dan Hikari kini kembali seperti biasanya lagi. Setiap hari kami selalu menghabiskan waktu luang bersama. Terkadang kami makan sambil VCan, terkadang juga kami belajar bersama. Namun, karena hari libur semester, kami lebih sering bermain permainan bersama, kadang bermain boneka, kadang juga bermain video game.
Hari-hari ku terasa lebih berwarna semenjak Hikari datang dalam hidupku, ia seperti cahaya yang menerangi kesunyian hidup ku. Setiap hari, Hikari tak habis-habisan mengabari ku, meski begitu aku tidak merasa bosan ataupun terganggu, aku merasa senang bisa menjadi teman curhatan nya, dan aku juga bangga bisa berguna bagi seseorang.
Akan tetapi, beberapa hari ini aku merasa agak kurang sehat, jadi untuk sementara waktu aku tidak mengabari Hikari. Setelah aku kondisi ku mulai membaik, aku pun langsung mengabari nya. Dia ternyata sudah mengirim banyak sekali pesan, awalnya ia mengira aku sedang sibuk, namun lama kelamaan ia mengira kalau dirinya selalu mengganggu ku. Aku pun merasa tidak enak hati kepada nya.
Me: Gomenne, Hikari-chan! Aku... beberapa hari ini sedang sakit, jadi maaf aku tidak bisa mengabari mu. Gomen nasai! Hontou ni gomen!
Beberapa menit kemudian..
Hikari-chan: Aa.. souka, daijoubu daijoubu, ternyata aku salah sangka, gomenne..
Me: Yokatta, fyuh...
Hikari-chan: Bagaimana keadaan mu sekarang? Sudah membaik?
Me: Iya, aku sudah lebih baik setelah banyak istirahat^^
Hikari-chan: Senang mendengar nya. Sekarang kau sedang apa?
Me: Eh....????
Yaampun, aku sampai lupa sedang apa.
Me: YAAMPUN! Gomenne, Hikari-chan! Aku tadi sedang memasak, aku lupa, nanti kita bicara lagi, jaa nee!
Aku pun bergegas ke dapur dan kembali memasak, untung saja masakan ku tidak gosong.
Hikari-chan: Ma... ma.., Ai-chan, kau ini lucu sekali..
Di malam harinya, ketika semua pekerjaan telah ku selesai kan, aku kembali membuka handphone.
Me: Yo, Hikari-chan!
Hikari-chan: Ya.. Ai-chan, bagaimana pekerjaan mu?
Me: Semuanya lancar, sudah ku selsaikan. Kau?
Hikari-chan: Watashi wa mo (Aku juga)
Me: Hmm, kau ingin melakukan apa malam ini?
Hikari-chan: Bermain game?
Me: Bosan..
Hikari-chan: Boneka?
Me: Bosan juga.
Hikari-chan: Owh owh, petak umpet??
Me: Hontou ni (Yang benar saja), kalau nanti salah satu dari kita menghilang bagaimana?
Hikari-chan: Ehh...? Menghilang? Bagaimana bisa?
Me: Ya.. kebanyakan film horor dan berita yang ku tau, bisa jadi anak-anak yang bermain petak umpet diculik oleh hantu hehe..
Hikari-chan: Huaa, Ai-chan, jangan bicara seperti itu. Aku tinggal sendirian dirumah T_T Hikss hikss
Me: Ehhh, g-gomen...!
Ya begitu lah, aku dan Hikari pun mengakhiri percakapan kami, aku juga tidak ingin menakut-nakuti Hikari yang tinggal sendirian dirumah.
Disisi lain, Hikari yang tinggal seorang diri merasa sedikit ketakutan dengan perkataan ku. Dia sampai tidak berani untuk ke kamar mandi ataupun ke halaman belakang rumah nya. Didalam hati nya selalu ada keraguan, takut jika benar terjadi kalau ada hantu dirumah nya, ditambah lagi mungkin saja arwah Hari sedang bergentayangan dirumah itu.
Karena ketakutan, ia akhirnya mengechat ku.
Hikari-chan: Ai-chan! Kowai nee!>_<
Me: Eh, ada apa?
Hikari-chan: Kata-kata mu itu membuatku tidak berani kemana-mana>_<
Me: Ehhhhhhh?????
Hikari-chan: Aku takutt>_<
Aku merasa bersalah telah membuat nya ketakutan seperti itu.
Me: Nee, Hikari-chan..
Hikari-chan: Ya...?
Me: Ingatlah, Tuhan selalu bersama mu, kau tidak sendirian. Jika memang, ada hantu dirumah mu, jangan lah kau takut. Jika aku jadi kau, mungkin aku akan mengundang semua hantu-hantu itu.
Hikari-chan: Ehhh??
Me: Ya, karena sebenarnya mereka yang masih bergentayangan, adalah orang-orang yang masih belum bisa tenang, bisa saja ia menginginkan sesuatu yang belum bisa ia dapatkan. Jadi, kita sebagai manusia yang bisa melakukannya, harusnya bisa menolong mereka. Jika mereka marah akan sesuatu, nasehati saja mereka kalau perlu. Kita seharusnya membantu mereka, bukan mengusir mereka. Jadi menurut ku, kau tidak usah takut oke, cukup beranikan dirimu dan ingatkan Tuhan selalu menemani mu.
Hikari-chan: Kata-kata mu membuatku sedikit tenang^^, arigatou...!
Me: Haii^^, baiklah kalau begitu, oyasumi!
Hikari-chan: Oyasumi mo...
Begitu lah, jika memang kau takut pada makhluk tak kasat mata. Ingatlah pada Tuhan yang selalu ada dimana-mana, ingatlah kalau ia selalu memperhatikan kita. Selalu lah berdoa dan memohon perlindungan darinya.
Hantu, mereka bukan makhluk yang menakutkan, mereka hanya belum bisa terbebas, masih ada yang ingin mereka lakukan sebelum naik ke surga. Sebagai manusia yang nyata, kita harusnya menolong mereka, karena mereka tidak mungkin bisa terlihat oleh semua orang bukan? Setidaknya, kita bisa memberikan persembahan sesajen kepada mereka, itu adalah salah satu cara menghormati keberadaan mereka.
Semenjak saat itu, Hikari tidak merasa takut lagi, dan ia selalu tersenyum meskipun dalam hatinya terasa sangat ketakutan. Akan tetapi ia selalu mengingat pesan yang kusampaikan. Dan ia selalu berdoa kepada Tuhan agar selalu dilindungi oleh nya. Tak lupa ia juga tetap mendoakan Hari yang telah tiada demi kebahagiaan nya di alam sana.