Chereads / Gelang Persahabatan / Chapter 16 - #16 Berbohong

Chapter 16 - #16 Berbohong

Hari-hari semakin baik, Hikari merasa selalu ceria setiap saat. Meskipun sering kali ia tidak ada teman, ia selalu tetap tersenyum. Namun senyum nya itu kini mulai memudar....

.

.

"Hikari! Hikari sadarlah!"

Serombongan orang membawa Hikari masuk ke mobil ambulans dan ia langsung dibawa ke UGD. Nafasnya serasa berat, tubuhnya lemas, dan kepala nya terasa sangat sakit. Dokter segera melakukan pemeriksaan kepada Hikari, dan disana ada teman Hikari yang selalu setia menunggu nya.

Setelah beberapa saat, dokter akhirnya selesai melakukan pemeriksaan.

"Sensei, bagaimana keadaan teman kami?" tanya Mayako cemas

"Untuk saat ini kami belum bisa memastikan apakah itu benar atau tidak, namun kita lihat dulu perkembangan selanjutnya. Untuk sementara waktu, dia tidak boleh banyak berpikir, jangan membuatnya stress, karena itu bisa saja menyebabkan tumor di otak nya" jelas dokter

"Souka, arigatou.. "

"Baiklah kalau begitu, akan ku siapkan resep obatnya. Kau boleh menemui nya sekarang"

"Haii"

Hikari langsung dipindahkan keruangan nya di lantai 2. Pemandangan disana sungguh indah apalagi saat itu sudah sore.

Tok.. tok.. tok..

"Haii, masuklah" Hikari mempersilahkan

"Yo, Hikari!" sapa Mayako

"Aa.., Mayako-san. Terima kasih sudah mau menjenguk ku"

"Daijoubu, lagipula kau ini kan temanku, tidak mungkin aku tidak menjenguk mu"

"Arigatou.. " Hikari tersenyum manis kepada nya

"Nee, lihat ini. Aku membawakan beberapa makanan kesukaan mu"

"Wahh, takoyaki. Bau nya sangat enak"

"Silahkan dimakan"

"Hm. Itadakimasu!"

Selagi menyantap makanan nya, Mayako memandang keluar jendela sambil melihat indahnya matahari yang akan terbenam.

"Kirei.. "

"Pemandangan nya sungguh indah bukan. Andai saja aku bisa selalu melihat nya"

"A-apa yang kau katakan, kau tentu bisa melihat nya setiap hari kan"

"Mungkin.., tapi tidak lama lagi"

Mayako pun menggenggam tangan Hikari erat-erat.

"Kau pasti akan segera sembuh, aku yakin itu"

"Arigatou, Mayako-san"

Keesokan nya Hikari pun diperbolehkan untuk pulang. Dokter berpesan kalau ia harus menjaga dirinya baik-baik. Dirumah, Hikari langsung beristirahat, ia tidak boleh terlalu lelah.

Disisi lain, aku merasa bosan diam terus dirumah, karena hari ini hari libur. Karena tidak ada kerjaan, aku akhirnya menghubungi Hikari.

"Eh, panggilan masuk?"

"Yo, Hikari. Ohayou gozaimasu!" sapa

"Ohayou mo...

Ai-chan: Bagaimana kabar mu?

Untuk sejenak Hikari merasa kebingungan.

"Apakah aku harus memberi tahu nya? Ahh... tidak tidak, dia pasti akan sangat khawatir nanti" pikir Hikari

"Hikari-chan?"

"Eh, I-iya, aku baik-baik saja, Ai-chan. Kau sendiri bagaimana?"

"Aku juga baik."

"Seperti ada yang mencurigakan" pikir ku

"Nee, sekarang kau sedang apa?" tanya ku

"Aku baru pulang dari rumah sa-" Hikari langsung menutup mulut nya

"Apa? Rumah sakit??"

"Ahh, bukan. Aku baru pulang dari rumah Sachi, teman SD ku" Hikari berbohong

"O-oh.. souka.. "

"Baiklah, aku tutup dulu telfon nya ya, Ai-chan. Aku sedang banyak pekerjaan, nanti ku hubungi lagi"

"B-baiklah... "

"Jaa nee.. " Hikari langsung menutup telfon

"Ada apa dengan nya ya...?"

Hikari menghembuskan nafasnya, ia merasa gugup saat berbicara dengan ku.

"Untung saja dia tidak tahu... "

Ia pun berbaring di lantai ruang tamu sambil menyalakan televisi.

"Jika benar aku mengidap tumor... Ahhh, sudah lah, yang penting aku harus menjaga diriku baik-baik"

Keesokan harinya, Hikari tidak ikut pelajaran olahraga untuk sementara waktu. Ia duduk diam dibangku nya sambil melihat ke lapangan.

"Huft..., rasanya sangat membosankan"

Tak lama, seseorang pun masuk ke kelasnya.

"Wah wah wah, lihat siapa itu" pandangan nya berfokus pada Hikari

"Mau apa kalian kesini?" tanya Hikari agak kesal

"Oh tidak ada, hanya ingin mengganggu mu saja" ucap Mirai

"Tch..!"

Mirai adalah anak dari kelas sebelah, ia memang suka mengganggu Hikari dari SD. Apalagi semenjak sahabat Hikari dulu, Yuriko. Dari sejak kematiannya, Mirai selalu mengejek Hikari sebagai pembawa sial. Meskipun begitu, Hikari tidak memperdulikan nya.

"Hei hei hei, apa ini? Kau mengacangi ku? Yang benar saja. Hikari, seorang gadis polos yang telah kehilangan orang tuanya sejak kecil, dan penyebab kematian sahabat nya sendiri"

Mendadak Hikari tiba-tiba terasa ingin mengamuk, matanya mulai melotot.

"Sungguh, aku terkesan dengan mu. Jika aku jadi kau, aku pasti lebih baik mati daripada harus membiarkan orang lain menghina ku"

Rasa-rasanya Hikari ingin sekali menangis, namun semua itu harus ia tahan, demi kesehatan nya juga. Untung saja bel pelajaran selanjutnya telah berbunyi.

"Yah.., sayang sekali aku tidak bisa menemani mu lebih lama, sampai jumpa"

Setelah Mirai pergi, Hikari langsung mengeluarkan semua air mata yang sudah ia tahan dari tadi.

Kelas olahraga telah selesai, saat Mayako kembali ke kelas untuk mengambil pakaian, ia melihat Hikari yang sedang menangis dan langsung menghampiri nya.

"Hikari! Doushita no?"

"Tinggal kan aku sendiri, Mayako-san"

"T-tapi.. "

"Onegai.. "

"U-um.., baiklah, jika kau perlukan aku panggil saja"

Mayako pun pergi ke ruang ganti.

"Apa yang dikatakan Mirai ada benarnya juga.." pikir Hikari

Tiba-tiba kepala Hikari merasa nyeri kembali. Ia terus memegangi kepala nya sambil merintih kesakitan. Saat hendak berdiri menuju UKS, Hikari langsung pingsan secara tiba-tiba didepan pintu kelasnya. Untung saja ada beberapa murid yang kebetulan lewat sana, dan mereka langsung membawa nya ke UKS.

"Hikari....!" Mayako datang menghampiri nya

Pengelihatan Hikari agak kabur karena kepala nya masih terlalu sakit, badannya pun lemas kembali.

"Hikari, ada apa sebenarnya? Kenapa kau bisa begini lagi??"

"Gomen..., aku.. agak stress tadi. Tapi tak apa"

"Kau ini, jangan ulangi lagi. Ingatlah kata sensei kemarin, kau tidak boleh stress ataupun banyak pikiran. Sebaiknya kau pulang dan istirahat lah"

"B-baiklah.. "

Mayako pun mengantar Hikari sampai ke rumah nya. Hikari masih terlihat lemas tak berenergi, namun ia berusaha menguatkan dirinya agar tidak terlalu menyusahkan teman baiknya.

"Jika kau perlu apa-apa hubungi aku" ucap Mayako

"Hm.. arigatou"

Mayako pun pamit untuk pulang.

Mulai hari itu, Hikari selalu menghibur dirinya dengan menonton film-film lucu, ia juga mulai membiasakan diri memakan makanan yang sehat dan tidak terlalu banyak memakan makanan cepat saji. Obat dan vitamin pun rutin ia minum sebelum tidur. Lama kelamaan keadaan nya mulai sedikit membaik.

Setelah 1 minggu, Hikari dan Mayako pergi menemui dokter untuk memeriksa keadaan nya lagi.

"Bagaimana hasilnya, sensei?"

"Hm.., sejauh ini sudah membaik, tapi kau tetap harus membiasakan diri seperti ini sampai benar-benar sembuh total. Karena bisa saja jika kau salah sedikit saja akan berakibat buruk nantinya"

"Souka.., arigatou, Sensei"

Saat perjalanan pulang, Mayako merasa agak sedih. Hikari yang memerhatikan nya merasa kebingungan. Mayako pun berhenti, itu membuat Hikari semakin kebingungan, sedikit demi sedikit ia meneteskan air mata, namun tetap terdiam.

"Mayako-san, ada apa??" Hikari khawatir

"Hikari...., aku.... aku..."