"Hikari... Aku... A-aku..." Mayaka sedikit gugup mengatakannya
"Ada apa? Katakan, Mayaka-san"
Waktu itu sudah sore dan akan segera malam, namun Mayaka masih belum mengatakan apa yang ingin ia katakan kepada Hikari.
"Ayolah, Mayaka. Apa kau ada masalah? Apa para lelaki itu mengganggu mu lagi? Katakan saja padaku"
"Bukan..., sebenarnya aku... "
"Kau apa???"
".... Aku akan pergi..!" seketika hening sejenak
"Itu saja? Tidak masalah, aku akan menunggu mu pulang, lagipula-"
"Bukan itu masalah nya! A-aku.. aku tidak akan pernah bertemu denganmu lagi" Mayaka mulai meneteskan air mata
Mendengar ucapan itu, Hikari menjadi kaget dan terdiam sejenak.
"A-apa maksud mu? Kau bercanda kan" Hikari terlihat ingin meneteskan air mata
"Aku serius. Ayahku memiliki pekerjaan di luar negeri, jadi aku dan keluarga ku juga akan ikut pergi. Mungkin... mungkin kami akan menetap disana"
Kini Hikari ikut meneteskan air mata nya. Dengan segala kekuatan dalam dirinya, ia berusaha tenang.
"Nee.." Hikari memegang bahu sahabat nya
"Dimana pun kita berada, meskipun kita berpisah, jauh atau tidak, tapi persahabatan kita tidak akan pernah musnah. Kita masih bisa saling menghubungi bukan?" ucap Hikari
"T-tapi... kau... "
"Jangan pikirkan diriku, aku pasti bisa menjaga diriku dengan baik. Kau tidak perlu khawatir"
Setelah beberapa saat, akhirnya Mayaka merasa tenang. Mereka berdua pun berpelukan sangat erat sambil menangis.
Keesokannya, Mayaka pergi ke rumah Hikari. Mereka sudah merencanakan beberapa kegiatan yang akan dilakukan, karena 3 hari lagi Mayaka akan segera pergi. Mayaka juga menginap dirumah Hikari agar dapat menghabiskan banyak waktu bersama, orang tuanya pun mengizinkan.
Pagi itu, mereka berencana jalan-jalan ke taman kota. Taman itu lumayan ramai pengunjung karena hari libur. Disana mereka memainkan berbagai macam permainan sambil tertawa-tawa. Mereka juga membeli beberapa camilan sambil duduk di depan air mancur. Setelah itu, mereka pergi ke mall, disana mereka membeli berbagai aksesoris persahabatan, seperti gelang, kalung, dan lainnya. Mereka juga membeli sepasang kaos yang bertuliskan nama mereka didepan nya.
Sore harinya, di halaman belakang rumah Hikari. Mereka bermain berbagai permainan tradisional Jepang. Bahkan malamnya mereka mendandani diri sendiri. Karena malam liburan, ada pasar malam yang diadakan tak jauh dari rumah Hikari. Mereka membeli apel madu yang sangat enak dan juga ramen pedas yang menggoda selera makan, namun Hikari tidak memesan ramen yang pedas karena takut membuat nya sakit perut.
Malamnya, mereka begadang untuk menonton drama Jepang di televisi. Kebetulan malam itu sedang tayang salah satu drama Jepang yang paling populer. Mereka begadang hingga jam 12 malam, setelah itu barulah mereka tidur.
Hari selanjutnya, mereka berencana pergi ke pantai. Karena hari nya begitu cerah, jadi mereka menghabiskan banyak waktu disana. Sesekali mereka berfoto sebagai kenangan mereka nanti. Mayaka juga memesankan seafood dan sushi untuk Hikari. Sambil menikmati pemandangan pantai yang menyejukkan, mereka duduk bersandar dibawah pohon kelapa sambil melihat ke laut.
"Nee, Hikari"
"Ya?" Hikari menjawab
"Apakah kita akan bertemu lagi?" tanya Mayaka
"Tentu saja, mengapa tidak. Jika ada libur panjang kau pasti akan datang kan?"
"I-iya, tapi...."
"Sudah sudah, kalau kau memang tidak sempat tidak apa-apa, aku yang akan datang menemui mu"
"Hontou??"
"Iya, setelah aku mengumpulkan uang pastinya"
"Kalau itu kau tidak perlu khawatir, aku yang akan membiayai penerbangan mu"
"Eh, i-itu tidak perlu, tidak usah repot-repot"
"Tidak, pokoknya aku yang akan membayarnya"
"Huh... kau ini, baiklah kalau begitu"
Mayaka pun tersenyum pada Hikari.
"Oh ya, kau mau mengumpulkan kerang?" tanya Hikari
"Eh? Untuk apa?"
"Sudahlah kumpulkan saja, nanti akan ku beri tahu"
"Em.. oke"
Mereka pun berpencar untuk mencari kerang di pasir dan bebatuan. Dan alhasil mereka menemukan banyak sekali kerang putih yang masih bagus. Ada juga mereka menemukan beberapa cangkang siput laut yang indah.
"Aku rasa ini sudah cukup" kata Hikari
"Iya, ini sudah sangat banyak. Sebaiknya kita pulang, kita sudah sangat lama berdiam di sini, nanti yang ada malah kita gosong terkena sinar matahari"
"Ahahaha, Iya kau benar"
Mereka pun akhirnya pulang ke rumah Hikari.
"Okay...., jadi apa yang harus kita lakukan dengan semua kerang ini?" tanya Mayaka sambil melihat Hikari membawa beberapa alat
"Kita akan membuatnya menjadi kalung dan gelang"
"Heh....? Caranya?"
"Ayolah, jangan pura-pura tidak tau"
"Hehe, baiklah baiklah"
Mereka pun memulai membuat gelang. kerang putih tadi akan diberikan lubang dibagian ujung nya yang nanti nya akan dimasukan tali, selain kerang mereka juga menambahkan beberapa manik-manik dan mutiara palsu. Kemudian untuk kalung nya juga hampir sama, hanya saja diberikan kerang yang agak besar didepan nya.
Usai bekerja membuat kerajinan, mereka pun menyiapkan makan malam. Kali ini mereka membuat omlet dan jus buah. Sambil menyantap makan malam, mereka melanjutkan menonton drama yang kemarin.
Besok adalah hari terakhir mereka bisa bersenang-senang. Jadi mereka akan berusaha sebaik mungkin menghemat waktu agar bisa melakukan banyak kegiatan seharian. Paginya mereka sarapan dengan roti isi dan susu. Kemudian mereka jalan-jalan mengelilingi desa selama setengah jam, tak jauh dari sana mereka berhenti didekat sungai sambil menangkap ikan. Usainya, mereka pergi berbelanja di toko dekat sana. Barulah ketika siang mereka memasak ikan dengan bumbu istimewa yang sangat enak. Sehabis itu mereka pun pergi ke kolam renang selama satu jam. Lanjut lagi mereka pergi membeli es krim dan makan di taman.
Saat sore hari telah tiba, mereka akhirnya kembali pulang. Malamnya Mayaka harus berkemas-kemas, semua barang sudah ia persiapan, besok dia tinggal menunggu jemputan saja. Jadwal penerbangan Mayaka pukul 9 pagi, jadi mungkin ada sedikit waktu untuk dia begadang.
"Hikari... " Mayaka meneteskan air mata mengingat kenangan-kenangan indah yang sudah ia lalui bersama sahabat nya.
Kemudian dari belakang, Hikari memeluknya.
"Daijoubu, menangislah sesuka mu malam ini, ini adalah malam terakhir kita"
"Hikss hikss hikss.... "
Mereka berdua pun menangis dan saling berpelukan. Malam ini, mereka tidur dengan tangan yang saling merangkul satu sama lain.
Besoknya, Mayaka dan Hikari menunggu jemputan. Sambil memakan cemilan dan duduk diteras, mereka mengobrol.
"Nee, apa yang akan kau lakukan jika aku tidak ada?" tanya Mayaka
"Hmm, ntahlah. Mungkin hanya berdiam diri"
Mendengar jawaban Hikari, Mayaka merasa sedih karena tidak bisa menemani nya lagi.
"Daijoubu, aku pasti akan baik-baik saja"
"Hm.. " Mayaka tersenyum
Tak lama kemudian, keluarga Mayaka pun datang menjemput. Semua barang-barang ia letakkan di bagasi. Sebelum pergi, ia pamit terlebih dahulu kepada Hikari.
"Hikari.. " Mayaka memegang kedua tangan Hikari
"Berjanji lah padaku, kalau kita akan bertemu lagi" ucapnya
Hikari sebenarnya tidak bisa berjanji untuk itu, tapi demi sahabat nya, ia tidak bisa berkata apa-apa lagi, karena ini adalah pertemuan terakhir nya sebelum berpisah bertahun-tahun lamanya atau mungkin selamanya.
"Iya, aku akan mengusahakan nya" jawab Hikari
"Jaga dirimu baik-baik, jangan lupakan aku"
"Tidak akan"
Mereka pun berpelukan sangat erat dan lama. Keluarga Mayaka yang terharu melihat mereka berdua sampai tak tega memisahkan kedua sahabat baik itu.
"Sampai bertemu lagi, Hikari... "
"Jaga dirimu.., Mayaka-san... "
Kepergian Mayaka membuat Hikari terasa sepi. Rumahnya yang sebelumnya penuh dengan tawa kegembiraan kini kosong tanpa suara apapun. Disana lah, Hikari menangis setelah Mayaka pergi. Hujan pun turun, seperti ikut merasakan kesedihan Hikari saat itu. Namun tiba-tiba....