Chereads / Zennavy / Chapter 3 - 2. Kehebohannya Navy

Chapter 3 - 2. Kehebohannya Navy

Setelah Jiwoon pergi untuk berangkat kerja, kini tinggalah Mona beserta ke enam putranya di rumah. Dengan Mona yang kini sibuk di taman belakang bersama bunga-bunga indah yang ia rawat sepenuh hati dan seperti anak sendiri. Sementara Gavin, Gevan, Dami, Demi, Vano dan Navy berkumpul di ruang keluarga dengan kesibukan mereka masing-masing. Gavin bersama laptopnya, Gevan yang memejamkan matanya, Dami yang fokus pada buku bacaannya, Demi yang sibuk Dengan Gadgetnya, Vano yang tampak anteng Menonton TV. Dan yang paling rusuh Adalah Navy dengan kedua telinga yang tersumpal earphone dengan tangan yang memegang ponsel.

"ANJING GILA SEXY BANGET EUYY.."

"WAHH JINJJA, MASHITA, ARIGATO GOZAIMAZ, MERCY MERCY, SAENGIL CHUKKAE, DANKE SO VIEL, BARAKKALAH FII UMRIK."

"YA ALLAH KENAPA MEREKA SEKSI SEKALI."

"GA KUAT DEDEK LIATNYA."

"ASTAGFIRULLOH ITU PENTILNYA JIMIN KELIHATAN WOYY... GUE SALFOK."

"ANJIR ANJIR ANJIR JUNGKOOK KENAPA GANTENG BANGET GILA. GUE NGIRI SETAN."

"ASTAGFIRR.. RAPMON BIKIN GUE MELELEH."

"ALLAHUMA BANG JIN BIKIN AIR LIUR GUE NETES."

"INI LAGI MANUSIA KELEWAT TAMPAN KIM TAEHYUNG BIKIN JANTUNG GUE DEG-DEG SERRR."

"YA LORD APALAGI INI. MIN SUGA-SSI KENAPA ANDA SWAG SEKALI."

"SI MATAHARINYA BANGTAN. J-HOPE LOVE YOU BANYAK-BANYAK."

"AU AHH GELAP. MV TEMPO AJA BIKIN GUE HAMPIR PINGSAN APALAGI YANG INI. HUWAAAA... BUNDA ANAKMU DI HAMILIN SAMA MEMBER BTS."

"BUNDAAAA LIAT PERUT ADEK BUNCIT."

"BUNDAAA.."

"BUNDAAA.."

Teriakan Navy yang menggelegar ke sepenjuru Rumah membuat konsentrasi kelima kakaknya pecah. Percayalah teriakan heboh Navy itu melebihi hebohnya ayam kampung yang hendak bertelur. Masih mending ayam kampung hebohnya cuma sekampung doang. Beda lagi dengan teriakan Navy yang hebohnya sampai seluruh penjuru Dunia. Mungkin saja para makhluk hidup yang berada di bawah tanah dan diatas langit pun mendengar teriakan bak kerasukan itu. Oke.. Abaikan pemikiran kelima kakak-kakak Navy yang di luar nalar itu.

"BUNDDD...."

Hmpptt...

Mulut Navy di bekap dengan kaos kaki yang Vano temukan di bawah kolong Sofa. Persetan kaos kaki siapa itu yang penting telinga Vano selamat dari teriakan Heboh Navy yang mungkin saja akan berlanjut dengan jogetan absurd yang terlihat seperti cacing kepanasan.

Huweekk..

Navy membuang Kaos kaki itu ke lantai, lidahnya terjulur sembari di kibas-kibaskan menggunakan tangan. Lalu Navy menatap Vano dengan tatapan Horor.

"Abang itu kaos kaki siapa? Bau Asem plus rasanya sepet. Dasar Ferguso kau." Protes Navy sembari menahan rasa mual yang mendadak hadir.

Vano mengangkat bahunya. "Ga tau tuh. Tadi nemu di bawah kolong sofa." Jawab Vano acuh.

Emosi Navy naik ke ubun-ubun, dan tanpa pikir panjang lagi. Anak itu menjambak rambut Vano yang duduk tepat di bawahnya dengan kencang. Persetan Vano yang merintih kesakitan, Navy sudah kepalang kesal dengan kakak kelimanya itu.

"AW AW AW NAVY SIALAN SAKIT."

"SALAH ABANG KENAPA NYARI GARA-GARA SAMA GUE."

"AW AW AW LEPAS NAV SAKIT ANJIR."

"NGGAK MAU, ABANG TAU? MULUT SUCI GUE JADI KOTOR GARA-GARA LO."

"IYA.. IYA.. SORYY GUE SENGAJA."

"APA?! SENGAJA? LO BILANG SENGAJA?."

"NGGAK NAV MAKSUD GUE, GUE GA SENGAJA. SERIUSAN. LEPASIN JAMBAKAN LO ANJIR PALA GUE SAKIT NIH."

"ENAK AJA LO MINTA GUE LEPASIN. TIDAK SEGAMPANG ITU WAHAI KAUM HUMAN."

"ELO JUGA KAUM HUMAN BEGO."

"TAPI GUE BEDA!! GUE KAUM HUMAN YANG LIMITED EDITION KEBERADAANNYA."

"SERAH LO DAH. AW.. AW.. AW.. NAVY JANGAN DI TARIK RAMBUT GUE, ANJIRR.. SAKIT WOYY.. KEPALA GUE NYUT-NYUTAN NAV.. NAVY BEGO."

Ketika kedua adiknya sibuk bergulat di atas karpet bulu. Demi menyimpan ponselnya ke dalam saku celana. Lalu pupil matanya melebar saat melihat presensi kaos kaki berwarna biru dongker bergambar Doraemon di tengah-tengah kaos kaki miliknya yang hilang selama dua minggu dan belum sempat di cuci selama Satu bulan.

Senyum Demi merekah lebar, lalu mendekap kaos kaki kesayangannya begitu erat.

"Vano Thank you so much. Berkat lo kaos kaki kesayangan gue akhirnya ketemu juga. Mana kaos kakinya belum gue cuci satu bulan lagi, otw cuci sekarang ahh."

Mendengar ucapan Demi, sontak saja hal itu membuat pergulatan Navy dan Vano terhenti. Kedua kakak beradik berbeda satu tahun itu saling menatap satu sama lain, dengan tatapan yang berbeda. Vano dengan wajah melongonya dan Navy dengan ekspresi wajah yang seperti tengah menahan mual. Hingga Vano tersentak ketika Navy berlari terbirit-birit menuju dapur dan suara muntah terdengar begitu jelas menyapa rungu Gavin, Gevan, Dami, Vano dan Demi.

"Si Navy kenapa?." Tanya Demi polos. Tangannya masih setia mendekap kaos kaki miliknya begitu erat.

"Mana gue tau, bunting kali tuh anak." sahut Gavin acuh sembari mengangkat kedua bahunya tidak peduli lalu kembali menumpukan atensinya pada layar laptop.

Sedangkan Gevan? Laki-laki sembilan belas tahun itu melanjutkan tidurnya kembali, berbeda dengan Vano yang malah terbengong sendiri. Laki-laki itu masih terkejut mendapati fakta jika Kaos kaki yang ia temukan di kolong sofa ternyata milik Demi yang belum di cuci selama satu bulan. Dan sialnya Vano tadi memegang kaos kaki sialan itu.

Perlahan Vano mengangkat tangan  kanannya lalu mulai mencium aroma yang menempel di tangan kanannya. Dan seketika itu pula, Vano langsung berlari menuju kamar mandi yang terletak di dapur saat mencium aroma tak mengenakan di tangannya. Bau terasi. Ahhh..bahkan baunya lebih dari itu. Pokoknya kaos kaki Demi yang sempat ia pegang itu sangat-sangat bau.

"Sialan kenapa Bang Demi jorok banget."

Melihat kepergian Vano, Demi semakin bingung saja. Ia kemudian mendaratkan bokongnya di samping sang kembaran--Dami, dengan kening mengernyit.

"Dam adek-adek lo kenapa?."

Dami mendengus. Merasa dirinya tidak bisa fokus lagi membaca. Wajah yang serupa dengan Demi itu menoleh pada adik kembarnya dengan sorot mata dingin.

"Ga tau." Balasnya singkat. Baru saja Dami beranjak dari tempat duduknya. Dan suara Menggelegar Navy kembali memenuhi sudut Rumah yang bisa di bilang mewah itu.

"BUNDAAA PESEN TIKET KE KOREA SEKARANG BUND. ADEK HAMIL ANAKNYA MEMBER BTS. TADI AJA ADEK MUNTAH-MUNTAH. MV 'ON' NYA BTS BENER-BENER BIKIN ADEK PENGEN NGEHALALIN JISOO MASA BUND."

"Kagak nyambung bambang." Sahut Gavin ketika mendengar teriakan unfaedah Navy. Sepertinya Hidup Navy tidak lengkap tanpa teriakan, Gavin saja sampai pusing menghitung teriakan Navy pagi ini yang tidak bisa di kalkulasikan menggunakan kalkulator. Sekalipun dengan kalkulator ilmiah.

Di pagi hari saja Navy sudah banyak mengoceh. Belum lagi nanti siang, terus sore sampai berlanjut ke malam. Maka yang perlu mereka siapkan adalah kapas untuk menyumbat telinga mereka agar terhindar dari teriakan bak toa Navy yang menggelegar.

****