Tak ada tujuan, kali ini Nathan kembali pada kendali mobilnya yang berjalan melintas jalan.
Hiruk pikuk kota besar yang seperti tak ada habisnya dengan kesibukan orang-orang. Seperti konvoi dengan berbagai jenis kendaraan berada pada jalur yang sama. Saling sahut dengan bunyi klakson yang di perdengarkan. Berlomba untuk cepat sampai tujuan dengan menyalip di setiap ada cela sedikit pun.
Namun berbeda halnya dengan Nathan, pria itu malah memang tanpa tujuan itu berjalan di lajur paling kiri dengan memacu mobilnya sangat pelan.
Kepala Nathan sesekali menengok keadaan luar, lampu-lampu sudah sepenuhnya di nyalakan untuk membantu jelas pandang.
Matahari yang menyinari bumi, akhirnya harus tergeser karena waktu yang sudah memerintah tugas pada bulan.
Tak terasa hampir seharian ini, Nathan merealisasikan kemalasannya dengan kesendirian. Setelah pertemuan Nathan yang sangat singkat dengan Aki di rumah sakit, pria itu malah membawa oleh-oleh keresahan yang membuat pikirannya penuh.