Siang ini Taehyung keluar dari kelas,ia bahkan tidak tau apa yang ingin di lakukannya ia hanya gelisah jika berada di kelas dan ingin pergi dari sana untuk memikirkan maksud yang akan dilakukan Hyunjin
Akhirnya Taehyung pergi ke taman di belakang sekolah nya yang bisa di katakan terlalu besar untuk sebuah taman belakang.Taehyung memasukkan satu tangannya ke saku dan berjalan menuruni tangga kecil untuk memasuki taman sekolahnya
Ia memilih sebuah bangku di taman yang paling jauh dari kawasan sekolah lalu duduk di sana dan mendongakan kepalanya keatas sambil menutup matanya.
Kadang Taehyung membutuhkan tidak ada suara orang sedikitpun untuk memikirkan sesuatu tapi jika Taehyung dalam suatu olimpiade ia akan mendiamkan sekitarnya secara langsung
Saat ini pertama Taehyung akan meruntutkan semua kejadian yang di alaminya.
"Pertama "dia" tiba tiba saja berbicara denganku, kedua "dia" mengusik masalah itu, ketiga mengatakannya ke pada pak seojun apalagi dramatisirnya itu, keempat padahal "dia" tau aku bisa mengelak, kelima "dia" barusan keluar saat aku datang"
Lalu Taehyung berhenti memikirkannya sebentar
"tapi kenapa waktunya tepat??" Benak Taehyung yang merasa mulai memahami semua permainan Hyunjin hari ini
Hal yang baru saja dia sadari ini membuat Taehyung tergelak kecil dengan rencana dari Hyunjin
"Dasar hama kecil sialan"Ujarnya lambat tapi terdengar dengan sebuah senyuman miring . Taehyung kemudian membuka matanya dan ingin beranjak dari sana
Taehyung terkejut melihat pak seojun yang sedari tadi berdiri didepannya dengan beberapa buku di tangannya,tapi ia berusaha untuk tidak terlihat seperti itu. Jujur saja Taehyung tidak mendengar langkah apapun sedaritadi karena sudah terlarut dalam pikirannya.
"Apa yang kau lakukan disin Taehyung?" Suara pak seojun kali ini terdengar sangat serius menanyakan keberadaannya disini
"Saya sedang berpikir pak" jawab taehyung dengan santai
"Apa yang dipikirkan murid jenius sampai sampai ia membolos dari jam pelajaran kelas"
Menurutnya itu adalah sebuah pernyataan tapi disampaikan dengan pertanyaan. "sudah jelas ia membolos memang berurusan dengannya tapi kenapa dia juga bertanya tentang apa yang dipikirkannya tidak penting sekali" pikir Taehyung sambil menatap mata pak seojun dengan datar
"hal hal yang menganguku" jawab Taehyung kemudian mulai menundukan sedikit kepalanya tanda ia ingin pergi dari sana
"Taehyung jika kau ingin memerlukan orang yang menolongmu kau bisa pergi pada bapak" ujarnya pada taehyung yang mulai berhenti saat mendengar hal itu
"Hah orang ini lucu sekali" taehyung meremehkan nya di dalam hati lalu ia membalikan badan untuk sedikit menunduk ke arah pak seojun dan berlalu pergi untuk kembali ke kelas.
Taehyung sudah tau apa yang terjadi di rumah saat ini antara hyujin dengan ayahnya tapi sekarang ia tidak peduli lagi dengan hal itu.
ia memutuskan untuk menerima apa yang akan di dapatkan nya dirumah nanti.
Taehyung sudah berada di kelasnya sedari tadi waktu istirahat ia hanya membaca pelajaran yang ditinggalkannya saat kelas tadi berlangsung.
Kemudian ponsel yang berada di sakunya bergetar ia mengeluarkan dan melihat nama sekretarisnya tertera disana "Haaa.. Hyungwon ya sepertinya sudah dimulai" gelak Taehyung saat akan mengangkat telfon itu
"TAEHYUNGG!!" Teriak hyungwon dari seberang sana yang sontak membuat Taehyung menjauhkan ponsel dari telinganya
"Cepat jelaskan padaku apa yang terjadi? Benar kau menceritakannya pada wali kelas mu! itu membahayakan dirimu sendiri, saat ini Direktur sangat marah jadi nanti setiba di rumah jangan menampakkan dirimu di depan direktur. ingat taehyungg nanti jelaskan padaku di rumah aku akan melindungimu sebisa ku nanti jadi jangan berulah aku masih ada pekerjaan nanti ku telpon kau lagi"
Hyungwon berbicara panjang lebar tanpa memberikan kesempatan Taehyung untuk berbicara dan mematikan panggilan itu sepihak
Taehyung kemudian memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku dan kembali mengalihkan pandangannya ke buku yang di pelajarinya tadi. Sejujurnya saat ini Taehyung merasa sangat gelisah ia hanya mengalihkannya kepada buku buku di atas meja agar dia tidak terlihat sedang melamun sendirian di kelas.