Chereads / Roleplay Doll / Chapter 13 - Kebahagiaan kecil

Chapter 13 - Kebahagiaan kecil

Jam telah menunjukan waktu untuk pulang, semua siswa di kelas itu semua sudah terburu buru dengan semua urusan mereka tapi ada seorang murid yang masih duduk di tempatnya tanpa melakukan apa pun

Buku buku pelajaran masih berserakan diatas mejanya tidak tersentuh sedikitpun bahkan semua pandangan beralih pada dirinya yang bahkan tak dihiraukan olehnya

Yaa siswa itu adalah Taehyung yang masih di tempat duduknya setelah beberapa waktu yang lalu kelas telah berakhir.

Taehyung tidur di atas mejanya yang masih berserakan buku dengan berpangku pada lengannya, ini adalah pertama kalinya teman Taehyung melihatnya seperti ini di sekolah

"Hey ada apa dengan Taehyung ?"

"Taehyung tidur di sekolah !!?"

"Mungkin nilainya menurun memangnya apalagi?"

Mereka hanya bisa saling berbisik satu sama lain tidak ada satupun yang berani mendekat dan bertanya

Sedari tadi ponsel Taehyung sudah bergetar ia mengeluarkan benda itu untuk di letakkan di samping kepalanya. Biasanya Taehyung sudah terbiasa dengan hal seperti ayahnya selalu memukulinya tanpa alasan

Tapi mengapa kali ini ia merasa tidak mau menerima kemarahan ayahnya lagi karena kali ini bukan kesalahannya.

Setiap Hyunbin memberi pelajaran padanya ia bahkan selalu mengungkit masalah kematian ibunya yang ia tidak tau. Taehyung sangat penasaran sebenarnya masalah itu tapi tidak pernah mencari tahu sedikitpun.

Sementara itu Hyungwon sudah frustasi karena sedari tadi Taehyung tidak mengangkat telfon nya

"Anak itu kenapa dia tidak mengangkat telfon." Kesal hyungwon yang sedari tadi mendapatkan panggilannya tidak terjawab

"Haaah... tapi direktur juga tidak bisa kuatasi sendirian jika Taehyung juga seperti ini" akhirnya Hyungwon beranjak dari mobilnya masuk ke dalam kawasan sekolah

Taehyung mengeluarkan sebuah obat lalu meminumnya barulah ia memulai aktivitasnya untuk merapikan semua buku dan meninggalkan kelas.

Lalu di pertengahan jalannya di koridor ia bertemu dengan hyunjin

"Taehyung aku lelah menelfon mu kenapa tidak kau angkat" keluh hyungwon menemukan orang yang sedari tadi di carinya

"Haa.. itu hp ku mati" elak Taehyung padahal baru beberapa saat lalu di matikannya agar tidak mendengarkan omelan dari hyungwon

"Yasudah lah,sekarang kau harus menjelaskan semua nya padaku juga pak direktur" ucapnya sambil menarik Taehyung ke mobil

"Ayah juga?" Tanya taehyung penasaran

"Yaa tadi aku sudah menahannya tapi dia ingin berbicara dengan mu" Sebut hyungwon yang mulai mengendarai mobil menuju ke rumah

Hyunbin kali ini ingin mengumpulkan kekuatannya untuk berbicara dengan Taehyung ia bahkan terkejut mendengar dari hyunjin jika Taehyung membicarakannya pada guru tapi ia menutupi hal itu dengan kemarahan.

Ia tidak sanggup membayangkan jika Taehyung melakukan hal itu lagi di depan matanya , sampai sampai ia berpikir betapa frustasinya Taehyung selama ini. Hyunbin merasa menjadi ayah paling terburuk jika ia ingin menjalani hubungan seperti ini selamanya dengan Taehyung.

Hyungwon dan Taehyung sudah sampai di rumah kali ini Hyungwon membersihkan semua jadwal Taehyung dalam proses belajar nya.

Hyungwon langsung menariknya ke dalam kamar sebelum ia pergi untuk berbicara dengan Hyunbin

"Tae dengarkan aku semua akan baik baik saja jika kau tidak menyinggung hal senstif jadi jawab saja semua pertanyaannya dengan jujur lalu pergi dari sana"

Ucap hyungwon dengan serius meletakkan tangannya di kedua pundak Taehyung yang sudah terduduk

Ia membalas perkataan Hyungwon dengan sebuah anggukan  karena sebenarnya ia tidak salah sedikitpun tapi Hyungwon sedari tadi memperlakukannya seperti itu tanpa bertanya kepada dirinya terlebih dahulu.

Taehyung berjalan keluar dari kamar menuju ruang kerja hyunbin setiba disana ia mengetok pintu hyunbin

"Masuklah" sahut hyunbin dari dalam

Taehyung kemudian masuk ia melihat Hyunbin yang sudah duduk di kursi ruang kerjanya dan terlihat sudah ada sebuah kursi di hadapannya

"Duduk disana" suruh Hyunbin tanpa melihat wajah Taehyung.

Taehyung menurutinya dan duduk di sebuah kursi yang berada di hadapan Hyunbin

Taehyung sedikit heran melihat sifat Hyunbin yang tenang seperti ini biasanya ia tidak pernah mebiarkan Taehyung berbicara dengan dirinya.

"Jadi apa tanganmu yang kemaren itu baik baik saja" tanyanya mengawali percakapan dengan melihat kearah tangan taehyung yang masih memakai baju dan jas sekolah

Hal yang baru saja terjadi ini membuat Taehyung merasa ada keajaiban di hidupnya mendengar satu pertanyaan itu saja membuatnya bahagia.

"Tapi kenapa Ayah tidak mengungkit hal yang tadi" taehyung berbicara dalam hatinya

"Haa.. ini tidak apa apa lagi" jawab Taehyung dengan memegang pergelangan tanganya

"Jangan mengulangi hal bodoh seperti itu lagi" hyunbin kali ini berbicara dengan nada serius

"Baiklah" jawabnya dengan senyum kecil

saat ini Taehyung merasakan perasaan yang sudah lama atau tidak pernah di rasakannya.

Hyunbin tidak ingin mengungkit masalah yang di sebut Hyunjin tadi jika benar Taehyung sampai membicarakannya maka ia sangat merasa buruk membuat Taehyung sangat frustasi dan membicarakannya dengan orang lain, Hyunbin ingin perhatian dengan perasaan Taehyung kali ini

"Hanya itu yang ingin kutanyakan kembali lah" ujarnya kepada Taehyung yang seperti menunggu gilirannya untuk di marahi

Taehyung merasa tidak percaya dengan hal yang barusan di dengarnya lalu ingin bangkit dari sana tapi membatalkannya lalu duduk kembali

"Ah iya,soal itu aku tidak pernah memberitahu kepada pak seojun malahan aku yang hampir terkena masalah karena si Hyunjin itu yang memberi taunya" Taehyung beranjak dari kursi untuk meninggalkan hyunbin

Taehyung sampai di kamarnya ia hanya tidak mempercayai hal yang barusan terjadi lalu tersenyum di atas kasur seperti orang gila.

Sekarang Taehyung ingin memikirkan balasan kepada Hyunjin yang memulai permainan ini dengan dirinya

"Bahkan hanya dugaan ku saja tadi di sekolah benar adanya pikiran Hyunjin itu sangat mudah sekali ditebak karena dia itu bodoh"ujarnya di dalam kamar