Chereads / Roleplay Doll / Chapter 18 - Kesalahan guru baru

Chapter 18 - Kesalahan guru baru

Sebuah panggilan masuk pada ponsel hyungwon "hmm taehyung kenapa dia menelponku di jam sekolah begini?" pikir hyungwon yang sekarang berada di kantin perusahaan.

Kemudian hyungwon menerima panggilan "halo ada apa tae?" tanyanya penasaran "hyung bantu aku" ujar taehyung yang terdengar sangat jelas di telinga hyungwon bahwa taehyung sekarang sedang membutuhkannya

Hyungwon langsung berdiri dari kantin perusahaan lalu mengambil jas dan juga kunci mobil lalu berlari secepatnya dengan ponsel yang masih belum di matikannya

"tae sekarang kau dimana?" ujar hyungwon sambil berlari

"hmm a..ku dimana..." taehyung mulai memutar kepalanya untuk melihat sekeliling ia hanya panik sedari tadi karena darah di tangannya tidak juga berhenti , yaa taehyung sudah membuat tangannya seperti terkena luka sayatan pisau oleh dirinya sendiri

Kemudian taehyung menoleh kebelakang dia melihat pak seojun berdiri dibelakangnya sedari tadi "pak ini dimana ?" Tanya tae yang seperti sudah kehilangan kewarasannya untuk berpikir.

"ruang bk" pak soejun yang sudah pasrah melihat taehyung ia tidak bisa membantunya sedari tadi sekaligus iba setidaknya ia akan membantu dengan memberitahu dimana keberadaannya

"ah itu hyung sepertinya aku di ruang bk" ujar taehyung suaranya semakin seperti orang ketakutan

"kenapa taehyung di ruang bk ?" pikir hyungwon yang sudah berada di dalam mobilnya ." baiklah aku akan kesana sekarang jadi jangan matikan telpon ini!" ucapnya kepada taehyung

"ya hyung " balas taehyung dengan lambat

"taehyung sekarang dengarkan suara ku jangan melihat ruangan manapun cepat tutup matamu dengarkan aku" hyungwon meletakkan handphone di sebelah nya untuk tetap berbicara dengan taehyung.

Taehyung tidak menanggapi perkataan hyungwon tapi panggilannya masih tersambung tebakan hyungwon benar dia sekarang melihat ke semua sisi ruangan taehyung tidak lagi berfokus pada suara hyungwon

"TAEHYUNGG..." bentak hyungwon yang sontak membuatnya melihat kearah ponselnya "hyung.." jawab taehyung

"huuh..." hyungwon bernafas lega saat taehyung mulai menanggapi suaranya . "fokuskan dirimu dengarkan aku!, sekarang bernafaslah dengan teratur,hyung sudah tiba di sekolah mu tunggu sebentar" ujar hyungwon lalu mengambil beberapa kotak obat yang sedari tadi dicari oleh taehyung.

Hyungwon kemudian keluar dari mobil dengan tergesa gesa menutup pintu mobil dengan kasar dia kemudian berlari sekencang yang dia bisa sekarang otaknya hanya mengkhawatirkan anak itu saja

Sedangkan sedari tadi pak seojun berusaha mendekati taehyung untuk menenangkannya tapi hasilnya nihil pak seojun berpikir hanya orang yang sedang dihubungi taehyung itulah satu satunya harapan, ia merasa sangat bersalah menjadikan taehyung seperti ini.

Hyungwon melewati lapangan yang sangat luas itu dengan berlari lalu melewati koridor koridor yang panjang akhirnya ia melihat tempat yang ia tuju sedari tadi

"brakk" pintu terbuka dengan kasar hyungwon pun melihat taehyung yang berada di sudut ruangan, tangannya yang sudah mengeluarkan banyak darah memperparah penampilannya saat ini sampai sampai mengenai lengan baju sekolahnya dia bahkan tidak melihat hyungwon yang sudah datang.

"tae" ujar hyungwon yang membuat taehyung membalik mendengar suara yang tidak asing itu.

Hyungwon mendekati taehyung memberinya beberapa obat dan taehyung menelannya tanpa air ,tapi ia belum juga tenang hyungwon lalu melepaskan jas yang di pakainya untk menutup kepala taehyung agar taehyung tidak lagi panik melihat ke semua arah .

Hyungwon kemudian memeluk taehyung dengan erat tangan kanan menepuk nepuk punggungnya dengan lembut tangan kirinya berusaha menghentikan taehyung yang terus menerus lebih melukai dirinya karena itulah satu satunya yang taehyung bisa saat ia sedang terkena serangan panik seperti ini.

Bahkan hyungwon meringis saat kedua tangannya basah dengan darah yang keluar dari tangan taehyung,apakah dia tidak merasa sakit sedikit pun itulah yang hyungwon pikirkan setiap taehyung mulai melukai dirinya.

Hyungwon memasang wajah meminta keterangan pada guru yang berada bersama dengan Taehyung saat ini, ia ingin sekali memukul wajah nya jika Taehyung tidak ada

guru yang membuat Taehyung seperti ini bahkan meminta bantuannya.

Seojun yang ditatap seperti itu mulai menunduk kan badanya 90 derajat entah sudah ke berapa kali sekarang, ia merasa sangat bersalah tidak mengetahui apa apa tapi malah bertindak semaunya.

Taehyung sudah mulai tenang hyungwon masih memeluknya agar dia merasa terlindungi.

"Hyung aku sudah baik baik saja" ujar taehyung

"Apa kau yakin Tae?" Hyungwon sekarang sangat memastikan suatu hal jika berbicara dengannya ia tidak ingin kejadian seperti waktu itu terulang kembali

Taehyung menjawab dengan sebuah anggukan. Kemudian hyungwon mengangkat jas yang tadi di jadikan untuk menutupi kepala taehyung

"Ada apa dengan luka mu ini??" Tanya hyungwon yang shock kiranya luka itu telah memanjang di tangan Taehyung

"Ah ini aku juga tidak tau kenapa" jawabnya santai ditambah dengan mukanya yang polos membuat hyunjin tak bisa memarahinya lagi

"Pak bisa ambilkan kotak p3k?"ucap Hyungwon kepada seojun yang sedari tadi berdiri dengan muka yang bersalah

seojun segera berjalan ke arah laci dimana ia menyimpan p3k  lalu memberikannya pada Hyungwon

"Terimakasih" katanya pada seojun

hyungwon langsung mengeluarkan obat merah dan perban dari sana dan mengobati tangan taehyung yang sudah membuatnya kesakitan hanya dengan melihatnya.

Hyungwon menaikkan lengan baju Taehyung untuk membersiihkan bekas bekas darah itu dengan kasa

"Apa tidak sakit?" Cemas hyungwon yang sepertinya dia yang sedari tadi takut taehyung lebih sakit jika dia tidak hati hati

"Tidak apa apa" ujar taehyung

Hyungwon melanjutkan nya memberi obat merah dan membalut luka taehyung dengan perban.

Seojun sedari tadi melihat Taehyung ia merasa sangat bersalah memaksa nya untuk membicarakan hal hal yang belum tentu dia bisa membicarakannya.