Banyak orang yg sudah mengenal nama brand ini dengan kualitas sound dari Jerman. Namun brand ini berinovasi menjadi Soundphone. Jadi Handphone dengan fitur unggulan suaranya karena di lengkapi dengan Headphone yg ngebass banget.
Setelah sebulan aku di Blitar menganggur aku memutuskan untuk merantau ke Surabaya lagi. Kali ini aku ikut tante yg telah membeli rumah nenek. Selama kurang lebih 2 bulan aku tinggal disana.
Setelah aku merasa kondisi keuanganku mulai membaik aku mulai memberanikan kos sendiri dengan mamaku. Mamaku sempat kerja di warung depan kos kosan namun orangnya ternyata jahat. Mama tidak di bayar namun hanya di kasih makan 2x.
Kehidupan Surabaya memang keras. Untuk makan saja semua mahal. Saat kerja disini aku sempat berkenalan dengan laki - laki bernama Christian.
Christian adalah teman dari temenku om Oni. Awalnya christian adalah customerku karena dia juga ikut pre order brand ini. Namun semua kandas karena dia selingkuh dengan mantannya yg pernah pacaran selama 4 tahun silam di belakangku. Aku mengikhlaskan mungkin mantannya bisa bikin Christian lebih nyaman daripada aku. Dan aku percaya Jodoh tak kan tertukar.
Aku bekerja di Brand ini sekitar 6 bulan. Dengan partner kerjaku Rara Duli dan Chris. Kami di bagi 2 venue. Satu team di booth salah satu provider dan satu team di Handphone Mall.
Kami gantian untuk jaga venue. Saat itu perusahaan menerapkan sistem pre order jadi pembeli harus menggunakan DP dan harus menunggu barang ready kurang lebih 3 bulan.
Kami saingan secara sehat satu sama lain. Selang berjalannya waktu mereka resign hanya tinggal aku sendirian. Lalu bermunculan anak baru untuk menjaga counter yg sudah pre order HP ini. Aku masih tetap di kantor Provider. Kemudian aku di pindah di Mall HP yg lain.
Aku mendapat kabar bahwa adikku sekarang bekerja di Malang. Dia kerja di pabrik kue cheesscake. Dan di titipkan di saudara mama dekat dengan pabrik itu. Sempat tak tega lihat adikku di umur yg seharusnya merasakan indahnya SMA namun dia harus banting tulang untuk makan sehari - hari sebagai buruh pabrik. Namun aku pasti menyempatkan waktu minimal 2 minggu sekali untuk menengoknya ke Malang.
Suatu ketika Gaji mundur sampai 10 hari. Dan uang tabunganku sudah habis tak tersisa. Mama kasihan melihatku dan memutuskan untuk kembali ke Blitar agar pengeluaranku untuk makan tidak terlalu banyak. Aku bingung mau cari uang kemana untuk 10 hari kedepan.
Akhirnya aku ikhlas untuk menjual motorku honda kirana demi kelangsungan hidupku di Surabaya. Jarak antara Mall ini dengan kosku lumayan jauh. Aku berangkat kerja jalan kaki setiap hari. Dan untuk meringankan beban aku setiap hari membawa bekal nasi bungkus seharga 6 ribuan.
Sebelum bekerja aku membeli untuk sarapan dan istirahat. Jika malam aku lapar yg hanya bisa ku makan hanyalah mie instan. Sempat miris saat berjalan kaki bahkan kadang menangis merenungi hidupku sendiri. Namun aku tak boleh patah semangat. Karena kehidupan harus tetep berjalan.
Disaat kondisi seperti ini aku semakin gencar mencari customer. Setelah gajian perlahan aku mencicil hutangku untuk pengobatan papa dan aku juga mencoba mencari motor bekas untuk aku berangkat kerja dan aktivitas lain mengingat. Sekarang aku menjadi team event jadi mengharuskan aku untuk mempunyai kendaraan sendiri.
Gojek pun sebenarnya bisa tapi kalau di hitung - hitung lebih mahal. Belum lagi kalau aku di suruh luar kota kadang ke Gresik atau Sidoarjo. Suatu ketika temanku menghubungi untuk kumpul bareng. Dan aku tanya pada mereka mungkin ada yg punya kenalan sedang menjual motor. Alhamdulillah saudara dari temanku itu ternyata menjual motornya.
Besoknya aku mengecek kondisinya. Mesinnya masih bagus tapi bodynya udah mulai ada yg rusak. Ya wajar sih karena memang sudah dari 2010. Dan saat aku tanya boleh di cicil espresi mereka sangat kaget lalu tiba tiba tertawa. Mereka berkata, "Boleh banget mbak, cicil sekuatnya asal sesuai harga. Saya paham mbak orangnya baik." Aku semakin kaget kok bisa orang ini melihat aku baru sekali tapi sudah bisa bilang aku orang baik. Mungkin temanku sering menceritakanku ke keluarganya.
Melihat aku sudah punya motor baru tugasku semakin sering kemana - mana. Tidak hanya 1 venue. Tapi tetap aku jalani dengan senang hati.
Dan alhamdulillah usaha tak pernah menghianati hasil. Aku di nobatkan sebagai promotor terbaik saat itu. Karena penjualanku paling tinggi diantara yg lain. Namun disisi lain aku dilema. Barang tak kunjung datang banyak customer yg protes dan menuduhku penipuan.
Aku hampir di laporkan polisi karena barangnya gak datang - datang. Semakin hari semakin banyak yg protes dan sampai telefon aku malam hari untuk menanyakan kapan barangnya kapan ready. Hari yg ku takutkan pun akhirnya datang. Atasanku memberi izin bagi customer yg tidak sabar menunggu barangnya boleh mengambil uangnya. Seketika aku menangis, perjuanganku selama ini tak berbuah hasil. Dan insentif pun berkurang banyak. Tapi aku tetap bersyukur dan positif thinking semoga Rejekiku di ganti sama Allah setelah barang datang.
Barang pre orderpun datang. Tugasku menghubungi mereka yg sudah pre order untuk mengambil barangnya. Disini aku merasa lega akhirnya tanggung jawab selama ini terselesaikan.
Sekarang aku di pindahkan di counter pinggir jalan. Dan disana banyak promotor competitor. Persaingan semakin sengit. Kami di lapangan sering berebut customer. Semakin lama aku semakin gak nyaman dengan sistem di sini. Selain itu aku kecewa dengan perlakuan perusahaan yang tak sesuai dengan janjinya. Akhirnya aku memberanikan diri untuk mengundurkan diri.
Selepas itu aku bingung harus bagaimana melanjutkan kehidupan di Surabaya ini. Akhirnya aku memutuskan untuk mendaftar menjadi driver ojek online. Sebut saja uler hehehe.
Syaratnya :
Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Surat Izin Mengemudi (SIM)
Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)
Usia kendaraan maksimal 5 tahun untuk mobil (tahun 2012) dan 8 tahun untuk motor (tahun 2009)
Waktu itu kantornya dekat dengan kantor salah satu stasiun TV di Surabaya. Sesampai disana banyak banget yg mau daftar jadi driver uler.
Bahkan saat itu aku perempuan sendiri waktu mendaftar. Mungkin bapak - bapak itu sempat heran tapi aku tetap percaya diri saja karena aku merasa ini halal.
Setelah mengambil nomor antrian kita menyerahkan persyaratannya dan kita akan di bawa ke tempat ruangan tesnya. Sebelumnya kita di beri buku panduan tentang uler dan kita di jelaskan tentang mekanismenya. Jadi tesnya pasti dari buku panduan dan yg di jelaskan mentor itu. Jika kita lulus tes itu kita akan langsung di beri atribut helm dan jaket dan kita juga akan di bantu untuk aktivasi akun driver.
Daaaan aku lulus yeeeyy...
Aku bisa langsung cari calon penumpang nih.
Dan lagi Allah selalu membantu jalanku dalam mencari rejeki yg halal. Senangnya akhirnya bisa cari uang lagi.
Hari pertama aku menjadi driver uler aku sangat bersemangat. Aku hafal sebagian daerah di Surabaya. Jadi pekerjaan driver uler ini tak seberapa menyulitkan aku. Namun masyarakat Surabaya mayoritas menggunakan ojek gober. Kita memang saingan sehat di jalan karena semua berbasis aplikasi. Cuma terkadang kita juga merasa kesal. Kita yg udah ngetem lama yg dapet pelanggan malah gober.