Ini saat yg paling mendebarkan selanjutnta. Karena kita harus bener - bener cocok untuk memilih keluarga. Satu tahun hidup dengan mereka jadi kita juga harus bisa mengimbangi budaya mereka sesuai tujuan Aupair.
Aku membuat profil diri untuk di tunjukkan pada keluarga di Jerman. Disini aku banyak berdoa agar aku dapat keluarga di desa dengan pemandangan yg sejuk atau pemandangan pegunungan. Pihak Yayasan mengirim profilku ke banyak keluarga di Jerman yg membutuhkan Aupair. Kita harus membuat profil dengan apa adanya agar keluarga gak ada salah perspektif sama kita.
Keluarga pertama dari wenzel kita udah janjian video call jam 8. Tapi aku bingung jam 8 Jerman atau Indonesia. Dan di hari yg sama saat itu aku sedang di Ancol sama mbak keluarga mbak pipit. Dan otomatis aku gak dengar apa yg dia bicarakan. Tapi pas aku baca profil keluarga mereka, ada peliharaan anjing dari situ aku sempet gak cocok karena aku takut anjing. Dan sesampai di rumah keluarga wenzel kembali meneleponku mereka menjelaskan tentang tugasku di sana. Dan sempet kaget aku harus ngajak lari anjingnya sore hari. Padahal aku takut banget sama yg namanya anjing. Dan tiba - tiba gak ada kabar.
Keluarga kedua aku lupa namanya yg jelas anaknya berkebutuhan khusus. Aku sempat mikir bakalan susah jagain anak berkebutuhan khusus. Gak sempat video call aku menolak keluarga ini karena aku gak mau menjaga anak berkebutuhan khusus.
Lama tak ada kabar aku sempat galau sendiri. Karena kak Riana udah dapat keluarga dan udah tau mau berangkat kapan. Dan udah mulai urus visa. Saat itu 2 minggu sebelum lebaran. Aku berniat untuk membuat sim A. Dan aku pulang ke Surabaya naik kereta api tiketnya di belikan mbak pipit. Sesampai di Surabaya aku di jemput bapak di stasiun pasar turi dan sekalian sahur. Saat dirumah aku cerita banyak sama mama prosesku selama ini. Besoknya aku ada janji sama beby buka bersama di Tunjungan Plaza namun mengingat waktuku yg sangat mepet jadi aku memprioritaskan untuk membuat sim A dulu. Paginya aku sama Resha berangkat ke Blitar. Dan keesokannya baru ke kantor polisi. Dan alhamdulillah aku lulus dan gak butuh waktu lama langsung jadi.
Sore hari tiba - tiba pihak yayasan mengabari aku ada keluarga yg tertarik sama profilku. Dari keluarga Kollmann dan saat aku lihat mereka hanya punya kucing, mereka tinggal di desa. Dan aku di fasilitasi Hp dan motor. Dan tiba - tiba ada email masuk mau via Skype malam ini juga.
Hari itu semua data baru aku pindah ke hp baruku. Karena om minat sama hp ku akhirnya aku beli lagi. Dan parahnya di desa lagi gak ada sinyal. Jadi pas video call ya putus - putus gitu. Lalu kita coba dengan whatsapp lumayan jelas sih tapi juga masih tetap putus - putus. Tapi mereka menjelaskan via whatsapp dan aku mengerti.
Keesokannya tiba - tiba dapat kabar kalo mereka cocok sama aku. Dan udah ngirim undangan untuk aku berangkat ke Jerman. Aku langsung senang tak terduga. Dan langsung aku membuat janji dengan kedubes pada tanggal 26 Juni 2018. Aku dapat jadwal siang jam 12.
Aku melanjutkan perjalanan ke kediri untuk bertemu mas ambon sebelum aku kembali ke Jakarta. Sore sampai sana dan kami main ke taman bertiga. Kami beli es campur bakso dan sostel. Dan kami berfoto bertiga untuk kenang - kenangan. Aku sempat menginap semalam karena memang aku datangnya terlalu sore dan pulang besoknya. Aku seneng banget bisa ketemu walaupun sebentar.
Keesokannya aku mampir ke mamade. Mamade adalah mama dari mbak pipit. Mbak pipit naik mobil ke mojokerto. Dan aku ketemu ijal disana. Aku sempat menginap 2 hari di sana karena bermain puas sama ijal. Saat aku kembali ke Surabaya aku langsung bertemu sama Beby sama Abah. Tapi gak lama aku harus balik Jakarta karena ada janji sama kedutaan besar.
Hari raya pun tiba. Aku sholat idul fitri di lapangan depan rumah. Suasana keluarga sangat hangat banyak maaf - maafan dan saling silaturahmi. Dari semalam mama masak rawon. Rawon adalah masakan khas tradisi keluarga. Saat itu aku silaturahmi sendiri. Aku ke keluarga mbah Kohar (kakek angkat ayahku). Aku pergi dengan Resha naik motor. Awalnya aku pesan hari raya kedua tapi sama mami di suruh hari raya pertama. Karena besok malamnya mau ke sukabumi. Aku sudah terlanjur pesan tiket kalau mau reschedule harus bayar dan waktu itu nambah 250. Dan alhamdulillah mami mau bayarin. Dan akhirnya aku fix lebaran hari pertama jam 5 sore.
Hari itu aku sangat capek karena seharian aku keliling Surabaya. Namun aku berniat untuk menjalin silaturahmi ke semua keluarga sebelum berangkat ke Jerman. Sampai rumah aku jam 2 dan aku langsung ke Bandara naik motor sama Resha. Sampai di Bandara sudah jam setengah 4 karena sangat macet. Baru sampai langsung lari - larian karena udah saatnya cek in.