Chereads / Perjalanan Panjangku Menuju Jerman / Chapter 7 - Brand Handphone nomor 1

Chapter 7 - Brand Handphone nomor 1

Setelah capek jadi driver uler aku mencoba peruntungan di brand hp ternama ini. Mungkin kalian udah gak asing dengan brand biru yg satu ini.

Pagi aku bergegas untuk melamar kesana. Aku menunggu sangat lama. Disana banyak calon pelamar juga menunggu dari pagi. Saat namaku di panggil aku melewati tes interview dan role play dengan HRD. Saat role play aku sudah terbiasa berbicara di depan customer mengenai kelebihan suatu Hp. Namun proses ini gak sebanding sama aku menunggu dari pagi lalu aku langsung pulang.

Keesokan harinya aku mendapatkan sms panggilan ke kantor itu lagi. Alhamdulillah aku keterima kerja di sini. Saat itu bulan puasa. Sama seperti kemarin aku disuruh menunggu sangat lama. Saat namaku di panggil SPV ku hanya bilang kamu ke sarinah mall HP lantai 2 toko B dan menemui mbak Retno. Langsung aku pergi ke sarinah mall Hp dan bertemu dengan mbak Retno.

Saat itu disana ada mbak Retno dan mbak Vania promotor yg lebih dulu disana. Dan ada juga Pak prayit, Mbak Nita, Mas Reffi, Mbak Titis, Mas wisnu dan Mas Ilham. Aku diajari banyak tentang produk ini mereka sangat sabar mengajari aku. Sempat agak pusing menghafal spesifikasi brand ini dari harga termurah sampai harga termahal aku harus bisa hafal semua spesifikasinya.

Heels?? Yahh ini juga salah satu penghambat saat masa training. Mungkin karena belum terbiasa saja. Karena memang sebelumnya aku belum pernah memakai heels dan berdiri 9 jam kerja. Saat itu aku hanya bisa membeli heels dengan harga murah dan sangat sakit di kaki. Apalagi tidak boleh pakai kaos kaki jadi tiap pulang pasti ada lecet bekas sepatunya.

Satu minggu disana aku disuruh SPV jaga pameran di mall lain selama seminggu juga. Disana ada program tukar tambah. Disana aku di tugaskan di bagian pendaftaran.

Jadi aku yg memastikan customer mengisi aplikasi dengan benar dan syarat dengan lengkap. Antusias masyarakat sangat besar untuk program ini. Karena banyak cashback dan hadiah menarik yg di tawarkan pada program ini. Aku standby 12 jam kerja karena memang behind the scene dari brand besar ya harus tahu konsekuensinya.

Setelah acara ini selesai aku kembali ke Sarinah mall tapi kali ini kembali jaga di Event lagi. Namun kali ini bukan program tukar tambah. Dari sini aku mengenal Reza, Dimas dan Indra. Yg sama - sama di tugaskan untuk jaga disana. Setelah event selesai kita sering istirahat bareng. Dan kita ngerasa cocok untuk ngobrol dan sharing tentang sesuatu hal.

Setelah lebaran aku membawa adikku ke Surabaya untuk tinggal 1 kos denganku dan dia bekerja di toko listrik dekat kos. Dan aku mulai mendaftarkan dia ke paket C setara dengan SMA. Aku tidak ingin adikku buta akan pendidikan. Aku mengatakan pada pemilik yayasan untuk mencicil pembayarannya mengingat kita hanya berdua di Surabaya.

Tapi tiba - tiba aku di pindah ke toko lain. Sebut saja toko G. Awal masuk sempat kaget Hp dari brandku cuma 1 unit. Dan owner mau order lagi kalau 1 itu berhasil terjual.

Sore hari owner datang ke toko. Sebut saja Koko dan Cece. Ownernya sangat ramah dan suka bercanda. Teman - teman disana juga suka bercanda jadi tidak terasa saat bekerja.

Di G1 ada Vivi, Yessy, mas Deden, Mas ambon dan Kak Rival. Toko G mempunyai 2 cabang dan aku di tempatkan di G2. Di G2 juga lucu - lucu orangnya. Ada mas Dul, Mbak Vivin, Mbak Ratna, Mbak Jihan . G2 tak jauh letaknya dengan toko B. Waktu itu yg jaga mas Dul dan mas Ambon. Mas Ambon menggantikan Mbak Vivin yg masih pulang kampung . Mereka suka bercanda saat jaga toko.

Suatu hari ada customer cari casing Hp nya. Dia mengeluh Hpnya sekarang mulai lemot. Aku menyarankan untuk ganti Hp ke type yg lebih baru. Tapi dia gak bawa uang banyak. Aku menawarkan tukar tambah dan akhirnya dia pun setuju dengan syarat tukar asesoris lama dengan yg baru di rumahnya diapun juga setuju.

Pindah data memakan waktu yg lama sampai mall hampir tutup. Keesokannya kebetulan aku dan mas ambon sama - sama off. Dan kita berencana untuk menukarkan asesoris customer itu. Kita berangkat pagi karena area rumahnya adalah daerah rawan macet.

Hari itu pertama kali aku sama mas ambon pergi berdua. Dia jemput aku di kos. Kita janjian sama customer bertemu di sebuah rumah sakit dekat dengan rumahnya.

Sesampai di rumah sakit itu kita menelepon customer itu dan mengikuti dia sampai rumah. Orangnya sangat ramah rumahnya sangat besar. Setelah semua setting dan tukar asesoris selesai kita pamit pulang.

Namun ada kejadian lucu tiba - tiba motor mas ambon di berakin burung di bagian tangan kanan. Dan tanpa di sadari dia memegang itu. Aku dan customer itu tertawa terpingkal - pingkal.

Lalu diambilkan kain bersih dan mas ambon cuci tangan di tamannya. Saat pulang kita tidak di antarkan sampai rumah sakit lagi hanya di berikan petunjuk arahan.

Kami sempat nyasar karena bingung harus kemana dan tidak ada orang yg bisa kita tanyai. Saat di perempatan lampu hijau menyala, aku ngeyel lurus mas ambon ngeyel kiri. Dan akhirnya dia belok mendadak ke kiri bajuku sempat tersangkut sepeda yg sedang melaju. Tapi kami tidak ada yg jatuh satu sama lain.

Aku bergantian jaga G1 dan G2. Semakin hari semakin banyak yg menyuruh kami jadian. Ya walaupun untuk bahan guyonan tapi lama - lama mulai terbiasa. Dan malam itu mas ambon mengajakku untuk ngopi bareng. Kami bercerita tentang hidup satu sama lain. Dari mulai pekerjaan yg sebelumnya sampai percintaan.

Banyak kesamaan antara kita. Dari yg sama - sama di tinggal papa meninggal sampai di selingkuhin pacar. Saat itu memang pacar mas ambon kembali ke mantannya yg sudah 3 tahun pacaran dan kabarnya akan melangsungkan pernikahan setelah lulus kuliah. Keesokannya mas dul bilang padaku kalau mas ambon suka sama aku tapi karena aku masih punya pacar. Dan saat itu aku juga mulai mencium bau aneh Christian yg belakangan sudah mulai jarang whatsapp duluan. Namun aku masih positif thinking.

Malam itu ada telepon masuk dengan nomor tak di kenal. Dan saat aku angkat ternyata suara cewek. Dan cewek itu adalah mantan Christian bernama Tyas. Tyas bercerita sebenernya dia dan Christian mulai dekat lagi dari bulan Juli padahal saat itu bulan Oktober. Aku sempat tidak percaya dengan omongan dia. Namun saat ku tanyai Christian dia mengakui itu semua.

Keesokannya aku ingin bertemu dengan mereka Tyas dan Christian di Sarinah Mall. Dan aku ingin mendengar klarifikasi dari mereka apa yg sebenarnya terjadi. Dan tiba - tiba Christian marah dan langsung pergi begitu saja.

Tyas saat itu dengan temannya. Dan saat itu kebetulan Indra belum pulang. Aku memutuskan pulang dengan Indra. Di jalan aku menangis di pundak Indra.

Dia menyemangatiku dan memberiku saran untuk melepaskan Christian. Setelah berpikir panjang aku memutuskan untuk putus dengan Christian. Aku merasa aku bukan yg dia harapkan hingga dia masih bisa berhubungan dengan mantannya.

Keesokannya aku kerja tak semangat seperti biasanya. Dan tiba - tiba mas ambon bertanya keadaanku. Dan aku menceritakan semua kejadian semalam.

Banyak dari teman - teman yg semakin menjodohkanku dengannya. Seminggu kemudian mas ambon mengutarakan isi hatinya padaku. Bahwa sebenarnya dia suka sama aku sudah lama. Namun tak berani mengungkapkan karena dia tahu aku sudah ada yg punya. Aku merasa nyaman dekat mas ambon. Dan aku menerima dia untuk menjadi pacarku. Dia bisa paham butuh proses untuk aku melupakan Christian.

Waktu mulai berjalan dengan semestinya dan perlahan lukaku terobati dengan adanya mas ambon yg sangat perhatian padaku.

Di G2 aku mempunyai GANK rempong. Terdiri dari Indra,Reza, Bayu, Anita, Arinda, Shinta dan Afsa. Kita sering istirahat bareng. Dan merasa cocok untuk ngobrol satu sama lain.