Chereads / Perjalanan Panjangku Menuju Jerman / Chapter 9 - Terbang ke Jakarta

Chapter 9 - Terbang ke Jakarta

Memilih tetap menjadi promotor atau mengambil langkah ke Jakarta adalah keputusan yg sangat sulit. Karena memang sama - sama menjadi passion ku. Sebelum ke Jakarta aku sempat mengajukan diri sebagai Trainer tapi Allah berkehendak lain. Aku belum beruntung. Aku percaya Allah sedang membuat rencana yg lebih indah dari yg kubayangkan.

Dan Mamaku sekarang sudah mempunyai kekasih hati. Aku biasa memanggil beliau Bapak. Bapak orangnya sangat sabar. Bapak ada niatan serius dengan mamaku. Aku pun juga bisa melihat dari bapak memperlakukan mama. Saat aku bingung mengambil keputusan. Bapak yg meyakinkanku agar aku pilih ke Jakarta dan siap mengurus mama dan adikku selama aku di Jakarta. Dan aku memberanikan ke Jakarta.

Sebelumnya aku sudah tahu tentang yayasan ini tapi aku mendaftar sebagai Aupair di yayasan ini dari bulan november 2017 karena aku memikirkan mama dan adikku. Aku selalu menyisihkan gajiku untuk mencicil ke yayasan. Jadi gaji pokokku untuk biaya hidup dan incentif untuk nyicil ini. Selain itu aku punya online shop kecil - kecilan, kadang di hari libur aku menjadi driver uler dan Alhamdulillah bisa mencukupi semuanya.

Aku memilih jalur Aupair. Aupair? Apa itu?

Jadi Aupair adalah sebuah Program Pertukaran Budaya antara pemuda/i diluar negara tersebut dengan tinggal bersama dan menjadi bagian dari keluarga tersebut dengan berbagai hak dan kewajibannya.

Persyaratan untuk mengikuti Aupair antara lain :

Berusia minimal 18 tahun maksimal 27 tahun (saat pengajuan Visa)

Memiliki Sertifikat Bahasa Jerman (aku pakai A1)

Suka anak-anak dan punya pengalaman dalam mengurus anak

Mau beradaptasi dengan dunia luar

Hak sebagai seorang Aupair antara lain :

Mendapatkan makanan & tempat tinggal yang layak dari keluarga asuh di Jerman

Mendapatkan kursus bahasa Jerman dari keluarga asuh di Jerman

DIjamin asuransi kesehatan selama 1 tahun

Mendapatkan uang saku minimal 260 Euro / bulan

Sedangkan kewajban Aupair secara garis besar antara lain :

Menjadi kakak asuh bagi anak keluarga asuh tersebut

Membantu pekerjaan ringan rumah tangga

Aku memilih Aupair karena menurutku syaratnya ringan. Karena minimal hanya A1. Aku berangkat ke Jakarta tanggal 25 maret 2018.

Dan pertama kalinya naik pesawat citilink karena memang waktu itu hara paling murah. Sekitar 500 ribu. Aku turun di bandara halim perdana kusuma. Aku berangkat jam 5 dari Juanda. Aku diantar sama cece sahabat saat di kampus. Cece menjemputku dari kos jam 3. Oh iya, sehari sebelum aku berangkat mama melangsungkan resepsi pernikahan dengan Bapak. Tapi sebelumnya sudah akad nikah di Blitar.

Saat di Juanda aku sangat sedih. Saat itu aku bertengkar dengan mas Ambon sehingga dia tidak mau naik mobil cece. Dia memilih naik motor dengan Indra. Namun di tengah jalan motornya mogok sehingga aku gak bisa melihatnya untuk yg terakhir kali. Indra juga sedih tidak bisa melihat aku di Juanda.

Sampai di Juanda aku masuk untuk cek in dan menunggu di ruang boarding. Perjalanan. Saat turun di bandara Halim Perdana Kusuma aku dijemput sama papi. Papi adalah kakak dari papaku yg rumahnya kebetulan gak seberapa jauh dari Halim. Sebenarnya badan masih capek sih tapi harus semangaaat.

Sampai di Jakarta aku diajak keliling jakarta sama keluarga papi. Kita ke Taman Mini Indonesia Indah lalu ke AEON mall makan sushi. Keesokan aku diantar ke Mess kedua aku bertemu kakak - kakak ausbildung, Kak Tev Kak riris, Kak Fifi. Selama 2 malam aku disana. Dan teman ku pertama kali Kak Riana dan Kak Tiwi.

Awalnya kita cuma bertiga di kelas lalu masuk kak Mona dan kak Agnes. Kami di kelas cuma berlima tapi ramai sekali karena kami bercanda tapi serius.

2 malam di mess kedua kami pindah ke mess yg pertama. Di mess pertama sangat luas dan lebih dekat ke tempat les. Kita berangkat les jalan kaki. Setelah 3 hari di mess pertama aku diajak main ke rumah mbak pipit.

Mbak pipit adalah anak dari mama dhe. Mama dhe adalah kakak pertama dari papaku. Dan ternyata aku di bolehkan tinggal sementara dirumahnya sampai aku berangkat ke Jerman.

Dirumah ada mas casper mbak pipit ijal dan hafis. Aku sangat senang disini. Karena aku ada temannya main. Aku dan ijal kadang main kartu uno, kartu remi, dan uno block. Kadang kita main berempat. Aku juga suka menemani ijal nonton tv atau film. Rumah mbak pipit gak seberapa jauh dari tempat les. Kisaran 30 menit karena macet. Kalau lagi gak macet ya cuma 15 menit. Awal berangkat les aku menggunakan google maps untuk berangkat dan pulang. Karena takut nyasar.

Hari pertama aku pulang les sempat kesasar di lewatkan jalan yg lebih jauh dari berangkat. Dan macet 2x lipat karena daerah situ banyak fasilitas umum. Aku sering diajak jalan - jalan sama keluarga mbak pipit. Dari mulai ke mall sampai ke luar kota. Aku banyak belajar dari mbak pipit dari segi manapun. Aku sangat nyaman di rumah ini.

Bulan Ramadhan pun tiba. Aku masih di Depok. Kita tiap hari masak berbagai masakan jawa yg lama tidak kita jumpai. Dan satu yg paling khas di rumah ini adalah ES GARBIS ( es blewah serut dengan air gula) aku sangat suka sama es ini.