Akhirnya aku mencari jalan bagaimana bisa mencari uang dan bertahan hidup. Aku memutuskan untuk les service HP di salah satu lembaga. Tak berselang lama hanya 3 bulan. Dan setelah itu aku sempat kerja di konter untuk servis selama sebulan di BALI ya bisa dibilang magang.
Saat aku pulang ke Blitar aku memutuskan untuk membuka konter sendiri dari gaji. Agar aku juga bisa merawat mama papa dan adik.
Namun konter pulsaku tak membuahkan hasil. Karena terhalang onderdil. Ketika ada orang servis aku harus ke kediri untuk mencari onderdil yg aku butuhkan. Belum lagi jika di Kediri gak ada aku harus ke Surabaya.
Dan akhirnya hanya jual pulsa dan asesoris HP universal aku jualan online. Di sisi lain aku juga jual beli HP bekas yg rusak sedikit aku benahi dan aku jual lagi. Perekonomianku mulai membaik. Mama dan papa mulai beranjak sembuh. Tapi hutangku tetap masih banyak.
Akhirnya aku memutuskan untuk melamar kerja di Blitar kota. Saat itu ada pameran pekerjaan resmi dari pemerintah. Aku sangat mempersiapkan semuanya.
Dan saat aku melamar di salah satu Bank swasta, HRD nya menanyakan "siap di tempatkan di mana saja?" Aku jawab "siap" tanpa berpikir panjang. Yg ada di pikiranku hanya bisa melunasi hutang dengan segera. Namun aku juga tak patah semangat untuk menaruh lamaran kerjaku di stand yg lain yg tersedia.
Dan setelah 3 hari aku mendapatkan panggilan dari Bank swasta tersebut, aku diminta untuk mengisi bagian Sales di cabang Tulungagung.
Setelah interview yg kedua aku langsung di nyatakan di terima di Bank tersebut dan besok sudah mulai bisa bekerja. Dan aku bersedia, aku berangkat ke Tulungagung dengan adikku.
Langsung aku mencari kos daerah situ. Tiba - tiba ada bapak - bapak yg menunjukkan ada kamar kosong di deket situ. Kita diantar sampai ke rumah itu. Saat kulihat kesana ternyata yg kosong di lantai 2. Karena besok harus mulai kerja aku langsung membayar untuk bulan pertama dan aku langsung pulang ke Blitar untuk mengambil baju dan perlengkapan yg lain.
Dari bank swasta ini atasanku bernama Pak Subardi. Beliau adalah orang Malang yg di tugaskan di Tulungagung. Beliaulah yang mengajarkanku skill Sales Marketing. Bagaimana cara probling sampai deal. tak hanya itu beliau juga yg mengajarkan ku segala hal tentang perbankan. tak hanya itu beliau juga mengajarkan ku tentang investasi jangka panjang namun aku masih belum ngeh. Sayangnya, pak bardi gak lama di Tulungagung beliau Resign karena ada suatu hal yg gak ada orang lain yg tahu.
Mencari nasabah kredit usaha sangat susah, apalagi aku yg masih baru dan gak punya kenalan siapapun di Tulungagung ini. Tapi aku gak patah semangat aku terus mencari nasabah dan aku percaya rezeki ada yg atur. Aku berhasil mendapat 1 nasabah dengan kebutuhan kredit 500 juta saat itu untuk perkembangan usaha karaoke. Namun sayang gak di Accept karena suatu hal yg gak bisa di jabarkan.