Dadaku berdebar keras, aku takut mereka akan melakukan sesuatu padaku. Mereka saling pandang kemudian berbicara dengan bahasa yang aneh, tak lama mereka pun pergi begitu saja dan kulihat sebuah perahu kecil di tambatkan di tepi pantai dan jauh disana aku melihat kapal besar sekali dengan bentuknya yang aneh ujungnya berbentuk kepala naga.
Mereka semua berenam pergi dan kemudian menuju kapal besar itu tanpa turut membawaku serta. Aku melihat sekelilingku tak ada siapa pun disini hanya ada aku seorang diri di sebuah pulau tak berpenghuni ? entahlah di belakangku terlihat hutan yang sangat lebat.
"Airin ... ! Airin jawablah !" aku berteriak memanggil AI dari jam tangan ku yang berbentuk gelang, di sana waktu seakan terhenti tidak ada detak jarum yang terdengar. Apakah ini rusak ?
Tubuhku terasa sakit semua dan penuh luka, bajuku pun sudah pada robek entah kena apa, hingga aku terlihat compang-camping. Kemudian membaringkan tubuhku di pasir, aku merasa lelah. Apakah aku sudah ada di dimensi lain ? mungkin saja karena orang-orang tadi seperti ... bangsa Viking ? ya ... benar ! aku pernah membacanya di perpustakaan kampus !
Aku memejamkan mata, aku teringat dengan ibu, Mario dan Clara istriku, air mata ku meleleh membayangkan mereka pasti cemas akan diriku ! perasaanku campur aduk antara sedih dan senang. Senang pada akhirnya aku telah sampai di dimensi pararel yang sudah diteliti oleh ayah selama bertahun-tahun dan terbukti ada. Sedih karena aku telah terdampar disini tanpa siapa pun, entah yang lain sudah tewaa atau masih hidup. walaupun ada mereka, bagaimana kita bisa kembali karena kapal espedisi sudah hancur berkeping-keping.
Entah lelah dan capai aku pun tertidur pulas, sampai kurasakan ada yang menjilati wajahku, aku membuka mataku dan terkejut di depanku ada mahluk aneh ! telinganya panjang kalau dilihat hewan ini seperti kucing ? tapi agak besar hampir sama dengan anjing tingginya. Anehnya mata binatang itu terlihat jinak ? dia kembali mendekat dan perlahan ku sentuh bulu di badannya yang cukup halus. Yang mengejutkan dia kembali menjilatiku persis seperti anjing. Ku usap bulunya berwarna abu-abu itu dan dia pun duduk di dekatku, sepertinya memang jinak tidak galak !
"Hallo ? kenalkan namaku Andre ! kamu siapa ?" aku berbicara kepadanya, dia mengangkat kepala dan menatapku seperti mengerti. Ku sentuh kepalanya tapi tanpa diduga dia menggeram memperlihatlan taring giginya yang cukup panjang, aku terkejut tapi ketika kuperhatikan dia menatap ke arah samping belakangku ? aku membalik ingin tahu ada apa. Dan mengejutkan aku melihat binatang aneh lagi lebih tinggi dari binatang yang ada di dekatku ini dan dari tampilannya mirip Harimau tapi bukan itu. Taringnya lebih panjang dan tajam, air liurnya menetes seperti hendak menerkamku sebagai mangsa. Bulunya terlihat lebat sekali, jari kuku nya pun lebih tajam dan runcing.
Binatang yang seperti kucing itu kemudian melompat menyerang binatang yang mirip Harimau itu secepat kilat dan langsung mencakar musuhnya, ketika balik menyerang 'kucing' itu kembali menghindar dari serangan dan begitulah berkali-kali, aku hanya terpaku melihat pertarungan itu.
Sampai akhirnya binatang itu pergi, aku tertegun. Disini semuanya dua kali lipat dari yang sebenarnya yang kulihat di dunia nyata atau duniaku sendiri. Kucing itu kembali mendekat kali ini menjilati dan sedikit menggigit tanganku seperti mengajakku pergi, aku terdiam. Apa aku harus mengikuti binatang ini atau tidak, akhirnya dengan susah payah aku bangun kakiku sakit sekali ada beberapa luka.
Entah kenapa lagi-lagi kucing itu seperti mengerti dan pergi ke dalam hutan, tak lama kembali membawa sepotong kayu ! hebat juga kucing ini pintar sekali seperti tahu apa yang kurasakan. Ku ambil kayu dan kujadikan tongkat untuk menopang tubuhku karena kakiku yang terluka.
--------------
Ternyata dia membawaku masuk ke dalam hutan ! aku kembali tertegun semuanya mirip tumbuhan dan pepohonan di duniaku tapi ini sedikit berbeda dari bentuk dan ukurannya.
"Kamu mau membawaku ke mana Max ? boleh aku beri nama itu untukmu ?" tanyaku kepada hewan mirip kucing raksasa ini, aku tidak tahu apa dia jantan atau betina.
Ternyata dia menyukaiku dia menggesek tubuhnya ke badanku, persis gerakan kucing, aku tersenyum dan mengusap kepalanya yang tingginya ternyata sepinggang aku ! Aku tidak tahu hewan atau binatang apa lagi yang kutemui di dalam hutan yang cukup lebat ini. Tapi sedikit merasa aman karena ada hewan jinak di sampingku, padahal kami baru bertemu tapi dia sudah akrab denganku aneh sekali.
Aku tidak tahu seberapa jauh berjalan, aku hanya mengikuti Max saja. Sesekali aku mengagumi tumbuhan bunga yang sangat indah yang beraneka warnanya itu membuatku takjub lagi-lagi ukuran mereka besar dan berbeda.
Sampai akhirnya aku mendengar suara gemericik air yang jatuh, Air terjun kah itu ? dan ternyata benar ! aku kembali menatap tak berkedip, bagaimana tidak air terjunnya melayang ! ya ini tidak salah lihat, beberapa kali ku usap mataku untuk memastikan tak salah lihat.
Tiba-tiba Max menghilang begitu saja, entah pergi kemana. Aku pun duduk di sebuah batu, ini seperti di film fiksi ilmiah yang pernah aku tonton. Tapi ini di dimensi lain, semua bisa terjadi apa pun itu di sini. Seperti tadi bangsa Viking sudah lama punah ribuan tahun lalu tapi disini mereka ada dan nyata.
Perlahan aku mendekati air sungai, aku merasa haus sekali. Air sungai dari air terjun ini sangat jernih sehingga semua yang di dasar sungai terlihat jelas. Ketika aku hendak menyentuh air ...
"Tunggu jangan kamu sentuh air itu !" teriak seseorang, benarkah apa yang ku dengar dia bisa bahasaku. Aku melirik di sana berdiri seorang lelaki atau perempuan karena rambutnya panjang dan memakai baju kulit atau apa yang berwarna coklat dengan celana panjang yang cukup ketat dengan warna senada tapi kalau dilihat dari tubuhnya dia seorang lelaki.
"Kenapa tidak boleh disentuh air ini ?" tanyaku kepadanya. Kemudian dia menunjuk ke arah bunga yang tumbuh di atas batu di tengah kolam, bunga itu berwarna pink sangat indah sekali.
"Itu bunga beracun !" jawabnya. Aku terdiam tak lama terlihat Max mendekat dan menggesekan tubuhnya ke tubuhku. Lelaki itu terkejut.
"Kamu bertemu Parsy dimana ?" tanyanya heran. Aku melirik Max dan menatapnya.
"Oh jadi punyamu ? namanya Parsy ?" aku balik bertanya. Dia menggeleng.
"Itu jenis kucing hutan ! dia sangat langka dan tidak mudah menangkapnya !" jelasnya.
"Oh, aku juga heran tadi aku terdampar di pantai ! tiba-tiba dia menjilati wajahku dan begitulah, aku beri nama dia Max !" jawabku.
"Oh jadi kamu dari pulau Besar ya !" ujarnya. Aku bingung tapi kemudian teringat peta dari telur perak ! dia menyangka dari pulau terbesar disini, jadi ini pulau tak bernama ya ? sedang yang lain bernama Atlantis.
"Bukan, aku dari dunia ... lain !" jawabku tak yakin apa dia baik atau tidak.
"Maksudmu dari ... langit ?" tanyanya, aku mengangguk. Dia menatapku dari ujung rambut sampai kaki.
"Ikut aku !" perintahnya.
"Kemana ?" Tanyaku heran.
"Ke desa !" jawabnya.
"Kamu percaya padaku ?" tanyaku, Dia menunjuk ke arah Max.
"Kalau dia sudah percaya kepadamu, itu artinya aku juga ! Oh iya siapa namamu ?" tanyanya.
"Andre Pratama ! kamu ?" aku balik bertanya.
"AX !" jawabnya singkat, akhirnya aku mengikuti lelaki ini. Aku tak bisa melakukan apapun disini, hanya menurutinya. Max pun mengikutiku ...
Bersambung ....