Setelah kejadian itu semua sunyi di ruangan utama di tempat rahasia, semua terdiam.
"Apa yang terjadi ? kemana mereka pergi ?" tanya semua sambil menatap layar hitam tak ada gambar sama sekali, semua saling pandang. Sehingga mereka semua melirik ke arah Ayu Dewi yang terlihat tenang. Termasuk sang pemimpin dalam ekspedisi ini.
"Ada yang ingin kamu sampaikan ?" tanyanya kepada Ayu Dewi, perempuan itu menatapnya dan berdiri.
"Kenapa kalian menatapku ? harusnya kalian tahu apa yang terjadi, di banding aku !" jawabnya cuek.
"Ayolah, kamu jangan seperti itu !" Ujar David Mortin kepada Ayu Dewi.
"Ada yang tahu kenapa ini terjadi ?" tanya Ayu Dewi yang balik bertanya kepada ilmuwan yang ada di ruangan itu. Semua terdiam.
"Aku pikir kalian bisa menjawabnya ! karena kalian lebih hebat dariku !" lanjut Ayu Dewi.
"Kamu masih marah dan tersinggung dengan yang tadi ?" Tatap David Mortein kepada Ayu Dewi, dia merasa wanita ini seperti itu.
"Tentu saja tidak, aku sudah melupakan semua itu ! aku sudah terbiasa dengan itu dan aku disini hanya membantu ! dan anda pemimpinnya !" jawab Ayu Dewi.
"Baik sebagai pemimpin aku perintahkan untuk kamu menjelaskan semuanya !" tatapnya lagi kepada Ayu Dewi.
"Oke ! mereka di tangkap Alien !" jawab Ayu Dewi, semua memandang wanita cantik itu.
"Kenapa ? kalian tidak percaya kepadaku ?" tanya Ayu Dewi.
"Oke, terima kasih Ayu Dewi ! jadi mereka sudah masuk pintu pararel !" jawab David Mortein tersenyum.
"Oh god, akhirnya ada yang mengerti juga !" Ayu menghela nafas.
"Lalu apa yang kita lakukan ?" tanya seorang ilmuwan disana.
"Tidak ada !" jawab Ayu Dewi singkat, "Aku, haus ! aku mau pergi !" wanita itu pun pergi, David Mortein terdiam tidak melarang Ayu Dewi pergi.
"Sir ?" tanya yang lain, sambil menatap kepala lab mereka,
"Seperti dia bilang saat ini kita menunggu sinya dari mereka !" jawab David Mortein seperti mengerti apa yang dikatakan Ayu Dewi.
"Bagaimana caranya ?" tanya seseorang, David Mortein menatap dia yang semua yang hadir.
"Ternyata memang betul, dia tidak salah ! kalian yang bodoh !" Jawab David Mortein dan langsung pergi, semua terdiam bagai orang bodoh yang tak tahu apapun.
Sementara itu Ayu Dewi sedang di pantry, dia merasa kesal karena sebagian besar berupa minuman kopi dan bir.
"Apa tidak ada jus atau apa minuman untuk perempuan ?" Ujarnya kesal.
"Maafkan aku, nanti aku sediakan khusus buat anda !" jawab David Mortein.
"Oh terima kasih ! untung aku bawa sendiri !" jawab Ayu Dewi kemudian mengeluarkan sesuatu dari tasnya seperti gelas.
"Sangat sulit membawa sesuatu kesini ! peraturannya sangat ketat ! bawa gelas ini saja pertanyaan yang diajukan ribet banget !" kembali Ayu Dewi berkeluh kesah. Di bukanya gelas almunium dan kembali mengambil sesuatu botol kecil dan membukanya dan memasukan tablet kecil kedalam gelas dan diisi air.
"Mau ?" tanyanya menawarkan kepada David yang memperhatikannya.
"Apa itu ?" tanyanya heran. Ayu Dewi justru menatap lebih heran.
"Kamu tidak tahu apa ini ?" tanya balik bertanya.
"Suplemen ?" tanya David Mortein.
"Cobalah !" jawab Ayu Dewi sambil memberikan gelas kepada David, agak ragu tapi diminumnya dia terkejut.
"Jus Jeruk ?" tanyanya. Ayu Dewi mengangguk.
"Buah yang sudah diekstrak, dibuat tablet ! rasa dan buahnya tidak berubah, begitu pun vitaminnya ! kami sudah merekomendasikan ke NASA dan disambut baik !" jawab Ayu Dewi tersenyum. David tertegun.
"Dikapal Selam sudah aku masukan semuanya, untuk bahan makanan selama lebih 5 tahun ! kita tak pernah tahu dimana kita berada dan juga berapa lama ! untuk itu kami melakukan itu, bukan hanya buah-buahan tapi bahan makanan lainnya yang dibuat sama engga ribet dan basi serta hancur !" jelas Ayu Dewi.
"Benarkah ? aku tidak tahu itu !" David Mortein tertegun.
"Mario yang meminta itu ! aku hanya menjalankan tugas saja !" jawab Ayu Dewi.
"Lalu bagaimana dengan sinyal ?" tanya David.
"Kapal selam sudah di pasang suatu alat dimanapun dia berada, sinyal itu dapat kami tangkap ! kita tunggu beberapa hari ! sinyal itu kan suara, kecepatannya lebih lama dari cahaya !" jelas Ayu Dewi, David Mortein hanya mengangguk ia percaya sepenuhnya kepada Ayu Dewi.
"Itu buat kamu saja ! aku masih punya satu lagi !" ujar Ayu kepada David, kemudian mengeluarkan gelas lagi dan membuat satu minuman jus lagi buat dirinya.
-------------
Sementara itu kapal selam akhirnya terdampar di suatu tempat yang asing, semua kru belum sadarkan diri, sementara kapal selam untungnya tidak mengalami kerusakan.
Yang pertama kali sadar adalah Mario, dia terbangun karena mint menjilati pipinya memang tidak basah tapi lembut.
"Mint ..." Mario membuka matanya dan menatap sekeliling dan bangun. Tanpa sadar dia menatap ke arah layar, matanya tak berkedip melihat sesuatu begitu menakjubkan.
"Wow ... apa ini ? dimanakah kita sebenarnya ?" ternyata semuanya sudah sadar dan terbangun.
"Miaw ...!" Mint pun bersuara.
Dihadapan mereka terlihat pemandangan yang sangat indah, dengan banyak bangunan besar, menjulang tinggi yang membedakan dengan di dunia mereka hanya bentuk bangunan yang dari besi atau baja. Sedangkan yang dilihat sekarang adalah dari tumpukan batu besar berupa candi. Semuanya berbagai bentuk dari rumah hingga gedung besar.
"Kita jangan dulu keluar ! keluarkan drone kecil untuk menjelajahi tempat ini !" teriak sang kapten memberi perintah.
Dan keluarlah drone mini tiga buah melesat ke berbagai penjuru tempat untuk mengetahui tempat apa ini ? dan mereka di kejutkan ternyata aktivitas tempat ini seperti di jaman dahulu seperti gabungan suku Maya dan Inca. Semua bangunan seperti itu, mereka tertegun tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
"Apa ini salah satu pintu paralel ?" tanya yang lain.
"Atau kita salah masuk ?" tanya seseorang.
"Tidak kita sudah benar !" jawab Mario, "Ini ujung dunia, tempat legenda berkumpul !".
"Kenapa kamu bisa yakin seperti itu ?" tanya lainnya tak percaya. Mario tersenyum dan menunjuk gelang perak yang bercahaya kebiruan di lengannya. dan mengeluarkan sebuah telur besi dari tasnya.Semua tertegun.
"Ini temuan kakekku dulu, telur besi ini sampai sekarang masih misterus ! tapi tidak lagi karena kakekku Prof Subekti telah mengetahui kuncinya yang akhirnya membuat laporan tentang semua ini dahulu kala ! pada akhirnya di cemooh oleh ilmuwan seluruh dunia !" jelas Mario.
"Sudah banyak orang yang menginginkan benda ini untuk dicuri ! kenapa ? karena benda ini sangat berharga ! telur besi ini peta menuju ke ujung dunia dan tempat mitos dunia banyak harta tak ternilai didalamnya !" setelah itu Mario memutar secara perlahan sesuai kode yang di ketahuinya. Tak lama telur itu terbuka bagai bunga dan di atasnya bagai proyektor memantulkan gambar dan cahaya.
Semuanya di ungkap dalam bentuk peta dunia yang berbeda dengan dunia kita yang sebenarnya. Ada beberapa nama yang tercetak di sana yang selama ini menjadi mitos atau legenda yaitu Atlantis, Eldorado, Asgard, Shambala dan Avalon.
"Ini luar biasa, aku pikir semuanya hanya legenda saja ternyata ada !" Seru yang lainnya.
"Tapi kita harus hati-hati ! sesuai dengan namanya tempat ini Ujung Dunia ! Dunia pararel tetakhir yang berbetuk setengah bumi ! jadi di tepian sana ada ujung menuju semesta !" Jawab Mario.
"Masa sih ? bumi kita bulat ! jadi kamu penganut bumi itu datar ya !" ujar Shane salah seorang peneliti muda yang ikut bersama mereka.
"Itu bukan kataku ! tapi menurut telur besi yang yang berisi peta !" jawab Mario tak mau kalah. "Semua yang misteri ditempatkan di akhir atau ujung dunia ! dan itu sebutannya, karena dunia pararel itu macam-macam ! sebagai contoh mie kalau di masak bisa dibuat berbagai macam rasa dan masakan padahal bahan dasarnya satu ! begitu pula bumi dengan adanya Pararalel maka bumi bisa bermacam-macam bentuk dan isinya termasuk bumi setengah !" jelasnya pajang lebar, semua terdiam.
Bersambung ...