Chereads / Algino / Chapter 2 - Algino Gabriel Stevano

Chapter 2 - Algino Gabriel Stevano

Hari senin adalah hari dimana semua murid harus berangkat lebih pagi karena harus mengikuti upacara bendera. Tak terkecuali seorang pemuda yang masih bergelut dengan selimutnya.

"Den.. Adenn, bangun den ini udah jam 07.00 aden bisa telat ke sekolah" ucap seorang paruh baya sambil menepuk pipi majikannya.

"Eghhh iya bii 5 menit lagi" gumam pemuda itu.

"Lah 5 menit gimana atuh den, ini hari senin aden udah telat"

"Iya Bi Ina ini bangun"

Seorang yang dipanggil Bi Ina hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan tuan mudanya. Ia sudah menganggap tuan muda sebagai anaknya sendiri. Karena sudah dari kecil ia merawat tuan mudanya.

"Nanti sarapan dulu, bibi udah buatin makanan kesukaan den Al"

"Iya bi, makasih" jawab Algino. Ya pemuda itu adalah Algino Gabriel Stevano. Dia hanya tinggal berdua dengan Bi Ina di apartment kakeknya. Ia telat bangun karena semalam berkunjung ke kamar kakeknya yang ada di rumah orang tuanya.

Algino pulang sekitar pukul 02.00 karena tertidur di kamar sang kakek saat mendengarkan orang tuanya bertengkar.

Orang tua? Haha mereka bahkan tidak menganggap Al sebagai anaknya. Sampai mereka tidak peduli jika anaknya tidak tinggal bersama lagi.

"Ini den sarapannya" ujar Bi Ina saat melihat Algino menyeret kursi kemudian duduk.

"Iya bi, makasih" jawab Algino

Setelah 10 menit Algino pamit pada Bi Ina dan berangkat ke sekolah dengan motor kesayangannya.

***

Gerbang sekolah sudah ditutup. Itu artinya Al harus memanjat pagar untuk masuk ke sekolahnya. Karena jika gerbang sudah ditutup maka murid tidak bisa masuk kesekolah dan harus kembali pulang. Tetapi banyak juga yang memanjat pagar agar bisa masuk ke dalam sekolah, contohnya Algino saat ini.

Brukk!

"Sudah mendarat dengan selamat?" ujar guru piket.

"Eh Pak Alan, alhamdulillah sudah pak" jawab Al sambil memamerkan giginya.

"Ikut saya, kamu baris bersama siswa yang terlambat" kata Pak Alan

"Siap pakk" jawab Al

Al berjalan menuju barisan siswa yang terlambat, disana juga sudah ada 3 sabahat nya. Sean Farhan Smith, Gilang Pratama, Elvano Gibran Fauzi. Mereka bertiga sudah seperti keluarga bagi Al, mereka selalu membagi suka dan duka bersama.

"Al lo tadi lewat mana dah" tanya Gilang

"Alah lo kek gatau Al aja, palingan abis manjat pager terus ketauan sama Pak Alan, secara Pak Alan orangnya teliti banget" ujar El

"Tumben pinter lo" jawab Sean

"Lo pikun apa bego, dari dulu gue emang pinter" sewot El

"Pinter nyontek" jawab Al yang dari tadi hanya diam

"Kalo bicara suka bener lo Al" saut Gilang sambil terkekeh

"Heh kalian! Kenapa bisa telat" tanya Pak Alan

"Alah anak gak punya orang tua emang gitu pak, gak ke urus gak kayak kita yang yang selalu disayang dan dimanja. Iya gak broo" jawab seorang siswa yang tiba-tiba datang.

"Ya iya lah" balas teman-temannya dengan serempak disertai dengan tawa mengejek.

Bugg!!

"Bangsat!" satu kata lolos dari mulut Al

Bugg!

Bugg!

Al terus menyerang Marcus, ya orang itu adalah Marcus. Anak yang selalu iri dengan Al, dia ingin seperti Al yang dipuja oleh para wanita dan guru karena ketampanan dan kecerdasannya. Tapi itu tidak mungkin, Marcus memang tampan tapi tidak secerdas Al.

"Heh sudah! Berhenti! Apa-apaan kalian ini hah" teriak Pak Alan yang di hiraukan oleh Al. sekarang kondisi Marcus sudah muntah darah tapi Al tidak mau berhenti. Teman-teman Al juga membantu menghentikan Al, akhirnya Marcus tidak sadarkan diri.

"Algino Gabriel Stevano! Cepat ikut saya ke ruang BK!" teriak Pak Alan

***

"Kania, pr fisika dari Pak Nanang udah belum?" Tanya seorang gadis yang berperawakan tinggi

"Udah dong, emang Tasya belum ya?" balas Kania. Olivia Tasya Oktaviona sahabat Kania dari SMP sampai saat ini, Putri dari pasangan Viola Fredash dan Vian Fredash.

"Belum nih gue kemaren nonton drakor sampe lupa kalo ada pr"

"Tasya gaboleh gitu, pendidikan itu hal yang utama, walaupun Tasya suka sama drakor Tasya gaboleh lupa kalo ada tugas"

"Iya Nia iya, ntar ngerjain tugas dulu baru nonton drakor sampe pagi" canda Tasya

"Ih gaboleh gitu Tasya!" jawab Kania

"Canda elah" ujar Tasya sambil terkekeh karena melihat sahabatnya kesal

***

Halo bebi tetep baca cerita dan tunggu kelanjutannya ya

Love you all:*