***
Brumm
Brumm
Suara deruman dari empat motor besar memasuki kawasan sekolah, mereka menjadi sorotan para siswa dan siswi SMA MERAH PUTIH
"Eh buset siapa tuh"
"Mereka murid baru ya"
"Gila, ganteng banget cuy!"
"Huh kegantengan gue jadi sorotan para siswi nih" ujar Gilang dengan bangga
"Cih dasar kadal arab, yang jadi sorotan itu kita semua terutama Al kok lo yang PD gila" sewot Elvano
"Ya terserah gue dong, lo lihat aja nanti gue bakal pacarin semua siswi di SMA Merah Putih ini" ketus gilang
"Mohon perhatian, bagi seluruh siswa harap ke lapangan sekarang apel akan segera kita mulai"
"Eh buset baru aja nyampe, gue belum tebar pesona udah baris aja" kesal Gilang
"Ini emang wajib untuk melatih kedisiplinan siswa, ayo ke lapangan" ajak Sean
"Tumben lo" kata Elvano
"Jaga image di sekolah baru" jawab Sean
"Syudah kuduga" ujar Gilang
"Jijik" Jawab Al yang sedari hanya diam
Mereka menuju lapangan, mereka sudah tau dimana kelas mereka karena Jordan orang kepercayaan kakeknya sudah mengatakan bahwa Al dan teman-temannya akan sekelas, yaitu di kelas XI IPS 2
***
"Loh pak kenapa berhenti?" tanya Kania pada pak Anto yang merupakan supir dari keluarganya
"Eh anu neng, kayaknya ini bannya kempes deh" ujar pak Anto sambil membuka pintu untuk keluar dari mobil
"Yah gimana dong, Kania udah mau telat nih kurang 3 menit lagi"
"Iya nih neng bannya kempes, bapak cariin taksi aja yah"
"Aduh pak kelamaan, yaudah Kania lari aja udah deket juga"
"Neng Kania yakin?"
"Iya Kania yakin, yaudah Kania berangkat dulu ya pak, Assalamualaikum" ujar Kania sambil keluar mobil dan segera berlari
"Waalaikumsalam, ati-ati neng" teriak pak Anto yang dibalas acungan jempol oleh Kania
Kania terus yang terus berlari akhirnya sampai di sekolah, tapi gerbang sudah ditutup karena Kania sudah telat 5 menit
"Eh neng Kania, kenapa telat atuh neng" tanya pak Karno, satpam sekolah
"Huhh anuu hahh anuu" jawab Kania karena masih ngos-ngosan
"Anu apa sih neng"
"Astaga pak bukain pintunya, tadi mobil saya bannya kempes di jalan makanya saya lari ke sekolah huhh"
"Tapi neng Kania udah telat 5 menit"
"Aduh pak, Kania kan masih baru pertama telat pak masak gak dikasih toleransi sih"
"Aduh gimana ya"
"Ayo lah pak sekali aja"
"Yaudah bapak bukain, jangan sampe telat lagi ya neng" ujar pak Karno sambil membukakan gerbang untuk Kania
"Iya pak siap, makasih" jawab Kania yang langsung masuk sedangkan pak Karno hanya menggelengkan kepalanya
Kania segera masuk ke barisannya, untung saja apel baru saja di mulai jadi dia tidak kena hukuman oleh guru BK
"Eh buset abis ngapain Ni?" tanya Tasya yang heran melihat Kania dengan keringat yang bercucuran di dahinya
"Tadi mobil aku bannya bocor, akhirnya lari deh kesini" jawab Kania apa adanya
"Gapapa Ni, itung-itung olahraga pagi"
"Huh semoga aja besok mobil Tasya juga bannya bocor" kesal Kania
"Eh kok gitu"
"Gapapa Tasya, itung-itung olahraga pagi" Tasya yang mendengar itu lantas mengelus dadanya dan berkata dalam hati semoga 'semoga ucapan Kania tidak terjadi'
"Heh kalian berdua, bisa diam atau tidak? Jika tidak bisa silahkan keluar barisan dan maju kedepan" ucap seorang guru pembina apel yang sedari tadi memperhatikan Kania dan Tasya, sementara yang dipanggil hanya bisa menunduk saat semua murid memperhatikannya
***
"Eh tadi siapa ya dua cewek yang dipanggil pembina" tanya Gilang pada teman-temannya
"Tadi sih gue denger namanya Tasya sama Kania kalo gak salah" jawab Sean
"Boleh juga mereka" kata El
"Maksudnya?" tanya Sean
"Ck, maksud gue mereka berdua sama-sama cantik" jawab El
"Berisik!" ketus Algino
Sebenarnya Algino juga memperhatikan gerak gerik kedua gadis yang dibicarakan oleh temannya, terutama gadis mungil yang merayu satpam sekolah agar dibukakan gerbang. Semua tidak luput dari pandangan Al, entahlah Al juga merasa aneh, kenapa juga ia memperhatikan gadis yang tidak ia kenali? Lebih baik ia tidur
Sementara di dalam kelas IPA 3 suasananya sangat berisik karena guru biologi mereka izin tidak masuk untuk mengantarkan suaminya ke bandara
"Gila, tadi di lapangan malu banget huu" ujar Tasya pada Kania sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya
"Lo emang malu-maluin" saut Leo, ketua kelas IPA 3
"Apaan sih lo kayak tuyul aja tiba-tiba nongol" sewot Tasya
"Sekate-kate lo kalo ngatain gue, ganteng gini dibilang tuyul"
"Emang lo mirip tuyul" ketus Tasya
Sedangkan Kania hanya terkekeh melihat Tasya dan Leo bertengkar
"Leo ini kita jamkos sampe istirahat?" tanya Kania
"Iya bu Siska gak ninggalin tugas" jawab Leo
"Ke kantin aja yuk" ajak Tasya
"Ayok, aku juga laper gara gara lari tadi" jawab Kania
"Gue ikut ya" saut Leo
"Gaboleh!" tolak Tasya
"Eh emang itu kantin punya lo" sewot Leo
"Udah stop! Kalo kalian mau debat silahkan, aku udah laper mau makan" ketus Kania sambil berjalan meninggalkan Tasya dan Leo
"Gara-gara lo!" ujar Tasya kemudian berlari menyusul Kania
"Dasar betina gada akhlak, woy tungguin" teriak Leo
Sesampainya di kantin hanya ada beberapa siswa termasuk Algino dan teman-temannya
"Mau pesen apa biar gue yang pesenin" tanya Leo
"Aku mau nasi goreng sama air putih aja" jawab Kania
"Aku samain" kata Tasya
Selang beberapa menit Leo sudah kembali dengan membawa nampan yang berisi nasi goreng dan bakso yang dibantu oleh mbak yuni, salah satu pedagang di kantin
"Eh itu bukannya cewek yang kita gosipin tadi?" tanya Elvano pada teman temannya
"Iya kenapa?" ujar Sean
"Weh kesempatan nih" kata Gilang
"Dasar kadal arap" kata El dan Sean serempak
Sedangkan dimeja Kania, Tasya, dan Leo makan dengan tenang. Tapi ketenangan mereka terganggu saat Aura dan antek anteknya menggebrak meja mereka
"Heh lo, jangan sok polos deh jadi orang, jijik gue liatnya" ujar Aura sambil menunjuk wajah Kania
"Bener tuh gue juga enek" saut Rani salah satu antek Aura
"Aku punya salah sama kalian?" tanya Kania
"Tau tuh emang lo siapa bilang gitu ke Kania" sinis Tasya
"Diem lo! Lo juga sama aja sok polos biar semua orang suka sama lo" bentak Aura
"Heh kalian ini apaan sih, datang-datang kok langsung nggebrak meja, gila lo?" Leo yang sedari tadi diam ikut angkat bicara
"Alah bacot" jawab Aura sambil mengambil jus mangga milik Leo dan menumpahkan dikepala Kania
"Heh apaan sih lo bangsat!" teriak Tasya
"Haha mampus lu" ujar Sasi teman Aura
"Kalian kenapa? Aku ada salah? Kalo iya aku minta maaf" ujar Kania yang menggigil karena kedinginan
"Salah lo banyak! Karena lo sok polos dan membuat orang jadi suka sama lo!" bentak Aura
"Stop"
Semua kaget melihat Algino yang tiba-tiba datang, Aura sempat ngeblank saat Algino berada dibelakangnya. Tapi ia segera menormalkan wajahnya kembali
"Siapa lo, ikut campur urusan gue" ujar Aura
"Gue Algino Gabriel Stevano, cucu pemilik sekolah ini. Gue bisa aja keluarin lo sekarang juga"
Wajah Aura dan teman-temannya berubah menjadi pucat saat mendengarnya, ia langsung pergi yang disusul oleh temannya tanpa mengucapkan apapun
Al melepas seragamnya dan memakaikan pada Kania, ia menarik Kania keluar dari kantin. Semua itu tidak lepas dari pandangan para siswa yang berada di kantin
"Itu Al?" tanya Gilang
"Yaiya lah bego" jawab El
"Ternyata Al udah gede" ujar Gilang
"Tolol" kata Sean dan El secara bersamaan
***
Halo guys up lagi yee:v
Kali ini lebih panjang, karena lagi mood hehe
Jangan lupa vote and comment bebii:*