Chereads / Algino / Chapter 7 - Kehangatan Keluarga

Chapter 7 - Kehangatan Keluarga

"Eh ada siapa ini" tanya Dewi saat melihat ada anak remaja seusia putrinya

"Saya temannya Kania tante, kebetulan tadi saya lihat Kania sendiri di depan pos satpam, jadi saya anterin pulang" jelas Algino pada Dewi

"Wah makasih ya nak, emang tadi pak Anto nggak jadi pulang dan kita semua lupa ngabarin Kania" ujar Dewi

"Kok bisa lupa sih" tanya Kenzi

"Ya kamu yang lebih muda masak gak inget" jawab Alvaro

"Kenzi kan mikirin tugas dari dosen yah" jawab Kenzi

"Alah alasan" kata Dewi

"Orang beneran juga" gerutu Kenzi, semua tertawa melihat wajah Kenzi yang cemberut. Tapi tidak dengan Algino, ia hanya tersenyum karena masih merasa canggung

"Santai aja nak, jangan kaku gitu. Anggap kita sebagai keluarga kamu ya" Ujar Alvaro saat melihat wajah canggung Algino

"Eh iya om" jawab Al sambil tersenyum tipis

"Kamu udah izin orang tua kamu kalo pulang terlambat nak?" tanya Dewi pada Algino

"Tidak perlu tante, saya tidak tinggal lagi bersama orang tua saya" jelas Algino

"Maksudnya?" tanya Kenzi

"Orang tua gue gapernah menganggap gue ada bang, dan gue tinggal di apartemen almarhum kakek gue" jawab Algino

Seketika ruangan menjadi hening dan terasa canggung, saat itu pula Kania turun dari tangga dengan memakai kaos santai dan celana pendek di atas lutut

"Eh kok pada diem?" tanya Kania saat melihat mereka semua terdiam

"Gapapa sayang, tadi Algino cuma menceritakan tentang keluarganya saja. Dan kamu Al, kamu bisa sering main ke sini dan menganggap kita sebagai keluarga kamu nak" kata Alvaro sambil tersenyum menatap Algino

"Iya nak, kamu gausah sungkan ya" ujar Dewi yang dibalas senyuman oleh Algino

"Makasih om, tante" jawab Algino yang masih sedikit canggung walaupun mereka ramah

"Kalo gitu ayo ke meja makan, Kania tadi kok cepet banget mandinya sayang?" tanya Dewi

"Kania males mandi bun, nanti aja mau makan dulu hehe udah laper banget" jawab Kania sambil memamerkan giginya

"Mandi dulu lebih baik Nia" ujar Alvaro

"Udah terlanjur ayah, ayo makan" jawab Kania sambil berjalan duluan menuju meja makan, semua menggelengkan kepala melihat kelakuan Kania kemudian mengikuti gadis tersebut ke meja makan

"Algino mau makan apa sayang?" tanya Dewi pada Algino

"Terserah tante" jawab Al

"Algino gausah sungkan, sini aku ambilin mau makan apa?" tanya Kania sambil mengambil piring dan memberinya nasi

"Ayam kecap aja deh" jawab Al

"Pake rendang apa enggak?" tanya Kania lagi

"Gausah itu aja cukup"

"Ayah sama Kakak mau makan apa?" tanya Dewi

"Aku rendang aja bun, sama ayam kecap juga hehe" jawab Kenzi sambil nyengir

"Ayah rendang aja" jawab Alvaro

Dewi mengambilkan makan untuk suami dan putranya, kemudian mereka makan dengan tenang seperti biasanya.

"Abis ini main ps yok" ujar Kenzi setelah menghabiskan makan dan minumannya

"Boleh tuh" jawab Alvaro

"Kalian main aja dulu nanti bunda sama Kania bikinin cemilan" saut Dewi

"Wah mantep nih, Al lo juga ikutan mainkan?" Tanya Kenzi pada Algino

"Boleh" jawab Al

"Yaudah ayo" ajak Kenzi, mereka berjalan ke ruang tamu kecuali Kania dan Dewi tentunya. Kenzi menyalakan play station 3 dan memberikan stick kepada Algino dan Alvaro. Mereka begitu larut dalam permainan game yang mereka mainkan. Kania dan Dewi yang baru saja datang dengan membawa cemilan menggelengkan kepala melihat kelakuan tiga orang tersebut. Mereka seperti anak kecil apalagi Kenzi jingkrak-jingkrak karena memenangkan permainan balap mobil.

"Nih cemilannya dimakan" kata Kania

"Makasih sayang" ujar Alvaro

"Al ayo dimakan" suruh Kania pada Algino

"Iya makasih" jawab Algino sambil mengambil kue dari piring

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 19.30 dan Algino masih berada di rumah Kania. Sebenarnya Algino ingin pulang tapi Dewi melarangnya karena sekalian makan malam katanya

Algino juga melaksanakan sholat magrib dan isya' berjamaah dengan keluarga Kania. Sebenarnya Algino sangat nyaman berada di rumah Kania, dia seberti memiliki keluarga yang hangat dan tentunya dia belum pernah merasakan kehangatan seperti ini di keluarganya, walaupun ketika berada di rumah sahabatnya Algino juga disayangi oleh orang tua sahabatnya, tapi entahlah rasanya ada yang berbeda.

"Om, tante saya pamit pulang" ujar Algino setelah selesai makan malam

"Iya sayang, hati-hati dijalan ya, jangan ngebut" ujar Dewi

"Ngebut aja Al biar cepet nyampe" kata Kenzi

"Kenzii" jawab Alvaro

"Hehe ampun yah" jawab Kenzi sambil nyengir menunjukkan giginya

"Kakak bilang gitu karena biasanya kakak ngebut yah, bun" saut Kania

"Eh apaan enggak ya, Kenzi selalu normal kalo berkendara" sewot Kenzi

"Kalo gak ngelakuin kenapa sewot gitu hayo" tanya Dewi sedangkan semua orang hanya tersenyum

"Kenzi, kamu jangan ngebut kalo naik kendaraan kita semua sayang sama kamu. Kita ga mau terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, ingat nak lebih baik mencegah dari pada mengobati" ujar Alvaro sambil menatap Kenzi

"Tuh dengerin sayang kata ayah, ngebut itu bahaya" saut Dewi

"Iya yah, bun" jawab Kenzi sambil menundukkan kepala

"Yaudah kalo gitu saya pamit dulu om tante" kata Algino mencairkan suasana

"Iya, biar Kania antar kamu sampai depan" jawab Alvaro yang dibalas anggukan oleh Algino dan Kania

Algino bangkit dan mencium punggung tangan Alvaro dan Dewi, juga menyalami Kenzi dan berpelukan ala laki-laki

"take care broo" ujar Kenzi pada Algino

"Thanks" jawab Al kemudian pergi keluar rumah yang diikuti Kania di belakangnya

Sesampainya di depan motor Algino berhenti dan menatap Kania

"Kenapa?" tanya Kania

"Makasih"

"Hah?"

"Ck, otak lo emang lemot"

"Apaan sih orang aku pinter juga" jawab Kania sambil memanyunkan bibirnya dan Algino terkekeh melihatnya

"Makasih karena lo udah buat gue merasakan apa itu kehangatan keluarga" kata Algino yang membuat Kania menatapnya

"Yang seharusnya makasih itu aku, karena kamu udah anterin aku pulang" jawab Kania

"Makasih karena lo udah buat gue merasa mempunyai keluarga yang lengkap"

"Al, kamu gaperlu bilang seperti itu, kamu bisa anggap keluarga aku sebagai keluarga kamu" kata Kania

"Gue gapernah merasa sebahagia tadi" jawab Algino sambil menatap Kania dengan mata kosong

Kania memegang lengan Algino dan mengelusnya untuk menenangkan cowok itu

"Kamu yang sabar Al, Allah itu mudah membolak-balikkan hati manusia. Mungkin saja kelak orang tua kamu akan menyayangi kamu sebagai anak mereka, dan kamu akan mempunyai keluarga yang sempurna" ujar Kania sambil tersenyum menatap Algino

"Boleh gue peluk lo?" tanya Algino

"Hah?" Kania yang belum mengerti langsung di tarik oleh Algino kedalam dekapannya. Algino meletakkan kepalanya pada cerukan leher Kania dan menghirup aroma gadis itu

Sedangkan Kania masih merasa kaget dengan apa yang dilakukan Algino karena setaunya Algino adalah cucu dari pemilik sekolah dan terlihat menakutkan saat marah. Tapi apa ini? Dibalik itu semua dia adalah anak yang rapuh, Kania tau cerita tentang keluarga Algino karena setelah sholat magrib Kania bertanya pada Kenzi kenapa semua orang diam saat Kania turun dari tangga tadi. Dan Kenzi hanya mengatakan bahwa 'orang tua Algini tidak menganggapnya'  sampai disitu Kania paham semuanya. Kania mengelus bahu Algino dan Algino melepaskan pelukannya kemudian menatap Kania

"Maaf gue lancang"

"Gapapa Al, kamu bisa main kesini kapan aja" jawab Kania sambil tersenyum

"Gue pamit, makasih untuk semuanya"

"Iya hati-hati" jawab Kania, Algino naik ke atas motor dan memakai helmnya kemudian menyalakan motornya dan meninggalkan karangan rumah Kania

Kania memperhatikan punggung Algino yang semakin menjauh, ia tidak bisa membayangkan bagaimana keadaannya jika berada diposisi Algino.

Kania masuk kedalam rumahnya dan dia melihat Kenzi yang berdiri di depan pintu rumah

"Kamu temenin Algino ya dek, dia rapuh" ujar Kenzi pada Kania

"Iya kak, Kania tau. Kania juga gabisa bayangin gimana kalo Kania yang ada di posisi Algino sekarang, pasti Kania sedih banget"

"Sstt, udah yuk gausah bayangin yang enggak-enggak. Doain aja semoga keluarga kita tetep harmonis kayak gini"

"Iya kak"

"Yaudah yuk masuk" ajak Kenzi yang dibalas dengan anggukan oleh Kania, mereka berdua masuk kedalam rumah.

***

Assalamualaikum temen-temen, sampe sini dulu ya..

Jangan lupa vote:)