Setelah 1 jam perjalanan mereka sampai disebuah apartemen besar. Rea dan Alqi masuk ke dalam apartemen diikuti pria yang membawa koper tadi. Alqi berbicara dengan staf apartemen.
"sudah memesan ruang tuan?" tanya staf itu sopan.
"sudah"
"atas nama siapa tuan?"
"Alqi Chandra"
Staf tadi nampak mencari sebuah nama.
"mari tuan saya antarkan keruang anda"
Rea dan Alqi lalu mengikuti staf itu kelantai 10. kamar mereka dilantai sepuluh.
Setelah mengantar dan memberi kunci staf tadi pamit. Alqi dan Rea masuk.
Pria yang membawa koper tadi menaruh koper kedalam dan segera pamit.
Setelah pria tadi pergi tinggal Alqi dan Rea. keadaan menjadi sangat canggung. canggung untuk Rea tentunya. Alqi tampak biasa saja.
"Alqi, kamarku dimana?" tanya Rea memecah keheningan.
"oh ya, ayo ikut aku"
Alqi membuka sebuah pintu. Setelah pintu itu terbuka terlihat sebuah kamar yang luas. sangat indah dan rapi.
"ini kamarmu dan itu kamar ku" ujar Alqi sambil menunjuk sebuah kamar yang tidak jauh dengan kamar Rea.
"oh iya, terima kasih"
"untuk apa?"
"ehh....."
untuk apa ya
"hm...tidak tau pokoknya terima kasih" jawab Rea bingung.
Rea lalu masuk kekamarnya, sambil membawa koper miliknya. begitu juga Alqi ia masuk kekamarnya.
Rea merebahkan badannya di kasur. empuk. Pikirannya menerawang.
aku tinggal berdua disini. tidak ada orang lain selain aku dan dia. dan ini dimana? aku tidak tau.
Tiba-tiba hpnya berdering. Ia melihat layar hpnya. ada panggilan masuk dari Alexsa.
aduh gimana ni. angkat gak ya. terus kau mau bilang apa.
Dengan ragu Rea menggeser tanda hijau dan menempelkan hp itu di telinganya.
"halo" ucap Rea ragu
"kakak ipar"
"i-iya"
"kakak ipar dimana?"
"a-aku tidak tau"
"kakak ipar ku mohon beri tau aku kakak ipar ada dimana" ujar Alexsa memelas.
"sungguh Alexsa, aku benar-benar tidak tau"
"kakak ipar" suara Alexsa menangis.
anak ini nangis. aku harus bilang apa. aku memang tidak tau.
"Alexsa jangan menangis"
"aku tidak bisa jauh dari kakak ku" ujarnya sambil terisak.
"bagaimana kalau kamu tanya sama kakak kamu sendiri. aku yakin dia pasti jawab. bukankah dia sangat sayang padamu" ujar Rea yang tiba-tiba mendapatkan ide cemerlang pikirnya.
"Hp kak Alqi tidak aktif. aku rasa dia sengaja mematikannya"
"hm....baiklah nanti kau akan coba bertanya pada kakakmu ya" tidak yakin dengan ucapkan nya.
"benarkah?" senang
"i-iya. akan ku coba" ragu
"terima kasih kakak ipar"
"Sayang" panggilan Alqi mengagetkan Rea.
"Alexsa kakakmu memanggilku, aku tutup dulu ya telponnya"
"iya kak, oh iya kak jangan bilang sama kak Alqi kalau aku menelpon kakak ipar"
"iya" jawab Alexsa langsung mematikan telpon. Ia segera keluar dan menemui Alqi.
"kenapa?"
"kamu dari mana saja, kenapa lama sekali" Entah kenapa ia selalu khawatir kalau Rea berada dalam ruangan sendirian. paranoid yang tidak perlu.
"a-aku dari kamar mandi" tersenyum ragu dengan ucapannya.
Bagaimana jika dia tau kalau aku berbohong
"oh. ayo keluar. aku sudah memesan makanan, sebentar lagi datang"
ternyata ini sudah waktunya makan siang. aku sampai lupa
"iya" jawab Rea.
Mereka sudah duduk dimeja makan menunggu makanan datang. Alqi sibuk memainkan hpnya.
"Al Alqi" Rea mencicit memanggil Alqi.
"hm"
Rea ingin bertanya pertanyaan Alexsa tadi. tapi ia takut.
"apa?" tanya Alqi lagi sambil menatap Rea.
"kamu tidak kerja?" tanya Rea. ia sangat takut ingin bertanya.
"tidak. besok aku akan mulai bekerja"
"aku jugakan"
"kamu yakin?"
"bukankah kamu sudah janji memperbolehkan aku kembali bekerja"
Alqi tampak menimbang-nimbang.
"kamu benar-benar ingin bekerja?"
"iya. lagi pula aku nanti sendirian disini. aku akan kesepian. lebih bagus kalau aku kerjakan"
"hm...baiklah. besok kamu boleh bekerja"
"terima kasih Alqi" jawab Rea tersenyum cerah.
kembali soal Alexsa.
"Alqi" mulai ragu lagi.
"hm"
"bolehkah aku bertanya"
"apa?"
tiba-tiba pintu diketuk. Alqi langsung berdiri membukakan pintu. ternyata pelayan mengantarkan makanan.
Ah lagi-lagi gagal.
Alqi membawa makanan itu masuk dan menghidangkan nya didepan Rea.
"silakan makan sayang" ujar Alqi.
Karena sudah lapar. Rea segera menyantap makanan dengan lahap.
Selesai makan Alqi mengajak Rea duduk diruang tengah. ada televisi disitu. Rea belum sepenuhnya tau isi ruangan itu. ia baru hanya melihat kamar tidurnya, dapur, ruang tamu, dan ruang tengah tempatnya berada sekarang.
Mereka sedang menonton film action. sebenarnya Rea tidak suka dan tidak tertarik melihat film itu. tapi ketika ia lihat Alqi begitu menikmati film nya ia diam saja. anggap saja ia sedang menemani Alqi menonton tanpa ia tau isi film itu.
"oh ya, tadi kamu ingin bertanya apa?" tanya Alqi ditengah asiknya menonton.
oh ya aku lupa soal itu
"itu...hm...."
"apa? katakan"
"ki-kita dimana?"
"ini tempat tinggal baru kita"
"aku tau, tapi dimana?"
"kenapa memangnya?" tanya Alqi curiga
"tidak. aku hanya ingin tau"
"katakan alasannya atau aku tidak akan memberi tau"
"tidak. aku hanya ingin tau saja. tidak ada apa-apa"
"benarkah?"
"i-iya"
"jika aku tau kalau kamu berbohong maka aku akan lakukan apa yang aku mau"
"hm...tidak, bukan maksudku sebenarnya Alexsa menelpon ku, dia bertanya kita ada dimana. aku tidak tega melihatnya memohon dan menangis seperti itu" jawab Rea jujur
Alqi menghela napas panjang. mengambil hpnya dan menelpon seseorang.
"Alexsa" ujar Alqi.
"eeh iya kak. kakak dimana? aku rindu kakak. kakak pulang ya"
"tidak Alexsa. kamu tenang saja. aku baik-baik saja. kamu tenang saja. tetap semangat kuliah ya"
"kak alqi kalian ada dimana?"
"kamu tidak perlu tau"
"kak Alqi aku sendiri kak, kakak tau kan sikap mama sama aku. tidak ada yang akan membelaku lagi selain kakak" ujar Alexsa menangis.
Rea mendengar pembicaraan itu karena Alqi sengaja membesarkan volumenya.
"jangan sedih ya. aku terpaksa melakukan ini. aku akan sering mengirim mu kabar"
"tapi kak..."
"jangan membantah Alexsa. sekali ini dengarkan aku"
"baiklah" jawab Alexsa pasrah.
"good girls"
Mereka lalu mengakhiri telpon itu. rasa bersalah menghantam Rea.
Gara-gara aku Alexsa jauh dari kakaknya. kasihan sekali. maafkan aku Alexsa.
"kenapa melamun?"
"tidak"
Setelah 1 jam menonton Rea merasa mengantuk. Ia segera pergi kekamarnya. begitu juga Alqi.
🌷_______________________________________🌷
Sekitar pukul 3 sore pintu apartemen mereka diketuk. Alexsa bangun membukakan pintu dan melihat siapa yang datang. dengan mengerjap-ngerjapkan matanya ia melihat ternyata yang datang vino.
"oh kamu vin, ayo masuk" ucap Rea dengan suara khas orang bangun tidur.
Vino lalu masuk. ia duduk diruang tamu.
"sebentar ya aku panggilkan Alqi dulu"
Vino hanya mengangguk dan tersenyum. Rea lalu pergi membangunkan Alqi