Chereads / ANGKASA / Chapter 12 - Bagian 11

Chapter 12 - Bagian 11

"Maaf ya gue gak bisa nemenin lo. Yah, doain aja lancar semuanya." Setelahnya Angkasa memakirkan motornya, berjalan berbeda arah, Bintang ke kelas, dirinya harus ke kantor dan menunggu lainnya yang belum datang.

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

Farhan tersenyum senang ketika dikelas Bintang hanya cewek itu saja yang ada dikelas."Sendirian aja." Farhan duduk disamping Bintang yang kini tengah memakan sandwichnya.

Bintang sewot, suara itu! Ia harus tetap berani walaupun berkebalikan dengan hatinya. "Mau apa sih lo! Pergi sana!" usir Bintang mendorong bahu Farhan hingga cowok itu terjatuh dari kursinya. Farhan kesal sudah cukup ia dipermainkan oleh Bintang, diberi kelakuan manis malah minta perlakuan sadis!

"Lo ngusir gue sama aja pingin Angkasa celaka dan...batal mengikuti olimpiadenya." ancam Farhan lalu pergi dengan menutup pintu kelas hingga menimbulkan suara beedebum.

'Angkasa, lo harus hati-hati dan jaga diri baik-baik. Gue takut kalau Farhan itu bakalan habcurin semua harapan lo sa.'batin Bintang cemas.

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

"Beneran lo tadi gak di telan sama Farhan?" tanya Virgo menggebu-nggebu. Bintang sudah menceritakan bahwa istirahat tadi Farhan ke kelasnya tentu saja wajah Virgo tercengang, lalai sedikit pemangsa datang.

"Iya go, gue mohon yah jagain gue selalu. Karena Farhan itu cowok berbahaya." lirih Bintang memegang lengan Virgo, sang empunya hanya merasakan hati yang sudah disko tak karuan, ah Bintang kau mengambil kemodusan?

Rangga iri, Pandu menggebrak meja dan menyorakinya. "Co cuwit banget sih Bintang, peluk Virgo lagi. Kapan lagi bisa dapet bidadari nyasad dibumi kini menyatu dengan pangeran dari gua dihutan rimba." Rangga membuka pembicaraan komedinya.

Virgo menimpuk kepala Rangga dengan botolnya yang kosong. "Gue ganteng yah ngalahin manurios sama cameron dalas." bela Virgo, dilihatnya Bintang yang kini kembali melamun. 'Sa, lo cepet pulang deh. Gak ada lo Bintang mewek terus gak ada yang jagain.'

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

"Siap bos, sekarang mobil sekolahmu akan melewati tikungan ini." lapor Niko kepada Farhan setelah melihat dari kejauhan mobil itu akan melintas ke jalan ini.

"Bagus, lo langsung lewat didepannya yah. Kalau itu mobil mulai banting stir dipastikan masuk jurang!" ucap Farhan diseberang telepon.

"Tapi bos saya takut dengan kecelakaan. Apalagi nyawa saya bos, terus gak ada jalan pintas apa?" Niko panik, mobil itu semakin dekat. Berpura-pura menghadang mobil itu sama saja ia akan masuk ke dalam jurang dengan kedalaman 12 meter.

"Gampang lo hanya maju sedikit dan kalau mobil sekolah gue gak bisa kasih jalan atau minggir ya pastilah banting stirke jurang. Jangan takut ko, jalanin aja. Apa lo mau gue keluarin dari geng ini?" ancam Farhan, perintah tak boleh dibantah. Mobil itu mendekat, Niko memulai aksinya sesuai intruksi Farhan. Dan mobil tersebut tak tau harus minggir kemana dan mulai berbelok ke kanan yang menuju jurang, terjatulah beserta teriak histeris orang-orang didalamnya. Niko merasa bersalah, menghilangkan nyawa orang lain itu dosa. Tapi Niko tak tau harus bagaimana, jika rencana ini batal maka Farhan tak segan-segan akan menghabisinya secara brutal, bahkan mengincarnya terus.

Sedangkan didalam mobil Angkasa memejamkan matanya, entah hidupnya akan berakhir atau masih diberi kesempatan hidup. 'Bintang, kalaupun nyawa gue gak terselamatkan jaga diri lo baik-baik. Virgo, tolong jaga Bintang, kalau gue diberi kesempatan hidup lagi, Bintang akan aku anggap sebagai sebagian keluargaku, yaitu pacarku.'batin Angkasa berdoa dan perlahan mobil yang ditumpanginya hancur menambrak tebing keras dan pandangannya pun gelap.

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

"Ayo dimakan, jangan ngelamun terus. Nanti disapa manis sama dedemit loh." ucap Rangga bercabda, Virgo dan Pandu sudah bergiliran membujuk cewek pemurung itu. Wajahnya pun pucat, pandangan kosong.

Rangga menyuapkan nasi goreng buatannya, apartemen Angkasa terlihat sepi. Lala pun sudah tidur dengan modal nyanyian andalan Virgo 'Lala bobo'.

"Perasaan gue gak enak." akhirnya Bintang bicara, nadanya serius.

"Kenapa? Jangan berpikiran negatif, ayo makan, kalau nasi ini gak habis, ayam piaraan lo is death loh." Rangga menambah bumbu candaanya, Bintang tak tersenyum.

Virgo dan Pandu jengah mendengar itu, keduanya lebih memakan kripik balado Rangga, stok di kulkas pun habis.

"Angkasa, pasti tak baik-baik saja." perasaan Bintang bertambah sesak, jalinan persahabatan selama 6 tahun pun saling merasakan hati masing-masing.

"Tenang aja, besok dia puoang bawa juara satu kok. Minta traktir deh sebanyak yang lo mau." Rangga tetap bersabar, nasi goreng yang tadinya hangat pun dingin. Walaupun sudah jam 10 malam ketiga cowok ini masih tetap menemani Bintang, jangan berprasangka buruk, mereka tidur di sofa ruang tamu dan Bintang dikamar Lala.

Rangga lelah. "Bintang, sekarang tidur yah. Jangan dipikirin." rayu Rangga, ah mana mungkin seorang Bintang akan luluh dengan rayuannya? Atau suaranya yang terdengar manis dan melelehkan hati?

Ponsel Virgo mengalunkan lagu Keep Holding On-Avril Lavigne, ia mengangkat telepon dari Aksara saat nada tersambung Virgo menutup kedua teliganya.

"Virgooo!! Ada hotnews." Aksara malah membuat Virgo penasaran.

"Apa bego?! Cepetan dong!" sentak Virgo tak sabar.

"Mobil sekokah kita nyemplung ke jurang go! Gue gak tau yang didalem itu siapa aja." teriak Aksara, padahal Virgo tak menyalakan loudspeker sampai suara Aksara terdengar oleh Bintang, mobil itu yang ditumpangi Angkasa untuk berangkat ke tempat olimpiade.

"ANGKASAAA!!!" teriak Bintang lantang, suaranya menggema diseluruh apartemen ini. Rangga memeluk Bintang yang kini seperti orang stress, ia meronta tapi Rangga mencekeram pundak Bintang kuat. 'Bintang, lo harus kuat.'batin Rangga menyemangati.

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ