Chereads / He's My Son 01 / Chapter 3 - CHAPTER 02

Chapter 3 - CHAPTER 02

Sepulang dari kampus Rey dan genknya kini menuju ke Club miliknya yang berada di Cibubur. Suasana di dalam club sangat berisik, bunyi musik yang berdentung. Para pelanggan pada menari-nari di dance floor. Ada juga yang nari meliuk-liukkan di tiang namanya Fara. mereka terus meliuk-liukkan pinggulnya, mengikuti irama musik DJ yang di mainkan oleh Lulu.  Fara dan Lulu adalah Ladys yang di pilih Rey untuk menghibur pelanggan yang datang ke Clubnya. Rey memperlihatkan di sekitarnya, melihat orang-orang yang sedang menikmati musik DJ. Rey merasa bangga karena setiap malam Clubnya selalu rame. Itu berkat sahabatnya dan kedua Ladys yang bernama Lulu dan Fara. Meski Clubnya tidak begitu besar, kecil tapi sederhana.

Rey masuk keruangannya, mau melihat rekaman CCTV. Memantaunya takut ada orang yang berbuat ulah, orang rese, terutama jika ada orang yang bercinta di tempat yang terbuka.

Rey keluar menghampiri kelima sahabatnya tadi, meneguk birnya, lalu dia memanggil Pio tangan kanannya Rey. Dia menanyakan keberadaan Kariri teman curhatnya.

"Kariri ada di VVIP room," kata Pio

"Oh, ok!"

Rey pun langsung menuju VVIP mencari Kariri, tapi malahan Rey bertemu dengan mantannya yang bernama 'Lyla'. Ya Lyla, dulu Rey pacaran sama Lyla waktu masih SMA kelas tiga. Lyla orangnya sangat matre jadi Rey tidak suka sama cewek Komersil. Mereka hubungan cuma dua bulan saja. Lyla menghampiri Reyneis, tapi di abaikan saja.

"Rey," panggil Lyla.

Rey tetap tidak merespon, mengabaikan panggilan dari Lyla. Sepertinya Lyla masih menyukai Rey. tetapi Rey sudah muak sama tingkah lakunya Lyla.

Lyla menarik lengan Rey, lalu memeluknya erat sampai Rey menghentikan langkahnya. Kemudian Rey berbalik sambil berucap, "Singkirin tangan lo dari lengan gue," bentak Rey.

"Kenapa sih Rey lo sekarang jutek banget sama gue? Gue pengen balikan lagi sama lo Rey." Rengek Lyla.

"In your dream," ucap Rey dingin.

Lantas Rey langsung pergi begitu saja,  mencari Kariri yang ada di ruang VVIP room. Di dalam ada tiga Ladys penghibur, sama lima pria tamu termasuk Kariri.

Tanpa mengetuk pintu Rey langsung masuk, dan di sambut oleh Kariri.

"Hai bos . . . baru nongol nih?" Sapa Kariri.

Rey duduk di sebelahnya Kariri, dia mengambil gelasnya Kariri yang berisi anggur kesukaannya, lalu di minumnya.

"Bro gue mau curhat sama lo nih."

"Sok atuh curhat hahaha, bos Reyneis mau curhat, pasti curhat tentang cewek!" Ledek Kariri sembari tersenyum jail.

Hening

Rey pun mulai cerita tentang gadis yang di tolongnya, tapi Kariri malahan menertawakan-nya. Rey menyesap rokoknya lalu menjitak Kariri dengan kesal. Rey mengaku bahwa dia tertarik dengan gadis yang ditolongnya kemaren. Katanya seperti ada magnet, hatinya langsung tertarik begitu saja saat pertama melihatnya.

Ia minta bantuan untuk mencarinya, entah mau di cari kemana?

Setelah bercerita panjang lebar dengan Kariri, Rey keluar. Kembali menemui sahabatnya yang berada di Bar tadi, melanjutkan acara minumannya. Lalu Rey ikut menari-nari ke dance floor dan menghampiri Lulu. Rey memainkan DJ-nya, para Ladys langsung bersorak gembira meneriaki nama Rey.

Rey memang jago main DJ, maka dari itu dia minta ijin nyokapnya untuk membuka Club kecil, tapi sederhana.h yang di beri nama 'Sedap Malam; Semua pada bertiak-teriak memanggil Rey. Terutama para Ladys.

"Bos Rey . . . . Bos Rey . . . . hayo terusss Bos Rey huuuu."

Musik semakin bergendang, semakin riuh dan Rey semakin serius memainkan musiknya. Rey turun, dia mau balik karena sudah janji sama nyokapnya mau pulang kerumah. Rey pamit sama mereka semua, pamit sama pegawainya juga. Rey keluar menuju parkiran, lalu memasuki mobilnya, duduk di kursi kemudi, melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia menuju perumahan Legenda kampung Cibubur.

***

Sesampainya Rey turun dari mobil, masuk ke dalam rumah sembari berteriak memanggil Mamanya.

"Mama Mah Mama," Teriak Rey.

"Iya Rey Mama di sini nggak usah pake teriak-teriak," Tegur sang Mama.

Rey langsung berhambur memeluk nyokabnya, mencium pipinya sembari bergumam, "Rey kangen banget Mah," ujarnya.

"Huuh dasar anak Mama," ledek Kak Sherly Kakak angkatnya Rey yang pertama.

"Kamu sudah makan belum?"

"Belum Mah, tadi pagi Rey kan minta Mama masakin. Mama masak apa buat Rey?" Rengek Rey di pelukan Nancy.

"Masak sup, sayur, sama ayam bakar."

Mamanya meminta Mba Rika sama Bude Nani untuk nyiapin Rey makan. Sedang asik makan, tiba-tiba ponakannya pada muncul.

"Oom . . . . Oom . . . Oom . . . . . Oom kemana saja nggak pernah pulang?" tanya Bunga keponakan Rey yang pertama putri pertama Sherly.

"Iya Oom nggak pernah pulang," ujar Gevral & Gebral bebarengan.

Lalu Rey menciumnya satu persatu kedua adeknya juga ikut pada nyamperin. Sehabis makan, mereka langsung bermain keruang keluarga, bersorak ria, bernyanyi, sembari main kuda kudaan.

"Club gimana Rey? rame nggak?" Tanya Mama.

"Rame dong Mah banyak teman Rey."

Kini mereka bersantai di ruang keluarga, berbincang, melepas Rindu Rey dengan keluarganya, kerena sudah tiga minggu nggak pulang kerumah. Rey lebih suka tinggal di apartement.

"Mah Rey mau istirahat dulu Mah capek," pamit Rey pada nyokapnya.

Sesampainya di atas, Rey masuk kekamar, lantas menghempaskan tubuhnya di kasur. Beberapa detik kemudian Rey memejamkan matanya.

****

Di tempat lain, gadis yang bernama Stella sadar dari pingsannya. Stella di tolong orang yang sedang nelayan.

"Aku ada dimana?" Gumam Stella.

"Kau sudah sadar Nak?" ujar bapak Ruslan yang menolongnya.

"Bapak siapa? Aku dimana ini?" Tanya Stella sembari mengedarkan pandangannya.

"Tenanglah Nak, Bapak tadi menemukanmu sedang pingsan di pinggir pantai," ujar Bapak Ruslan.

"Terima kasih Pak, Buk sudah menolong saya."

"Apa yang terjadi denganmu Nak?" Tanya Bapak Ruslan.

Stella menceritakan semuanya tentang keadaannya, soal kerjaan, kontrakan semua dia ceritakan sama Bapak Ruslan dan istrinya. Beruntung Bapak Ruslan dengan istrinya orang yang baik, mau menolongnya dan mau merawatnya.

Kini Stella tinggal bersama keluarga Bapak Ruslan, dia jadi anak angkatnya Bapak Ruslan.

Bapak Ruslan memiliki dua anak, satu laki-laki dan satu perempuan. Kedua anaknya sudah pada dewasa semua.

Dua hari kemudian Stella sudah pulih kembali, dan dia ijin mau mencari pekerjaan biar nggak diam terus tanpa kegiatan. Stella melamar di Restaurant China, ia di terima jadi pelayan. Dia sangat senang karena sudah kerja kembali, walau cuma sebagai pelayan Restaurant China tidak apa-apa, yang penting dia bisa membantu Bapak Ruslan dengan istrinya.

Semoga stella betah dengan pekerjaan barunya. Semangat Stella.

BERSAMBUNG.