Chereads / He's My Son 01 / Chapter 4 - CHAPTER 03

Chapter 4 - CHAPTER 03

Pagi mentari sudah menjelang, Reyneis menggeliat, membuka ke dua matanya. Lantas Rey meraba-raba nakas untuk mengambil ponselnya, melihat jam di ponselnya. Jam sudah menunjukan pukul delapan pagi, Rey beranjak dari ranjangnya, lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Rey ingin berendam di bathtub yang sudah di campur dengan sabun cair yang berbau Lavender kesukaannya. Rey masuk kedalam bathtub untuk berendam. Rey melamun memikirkan ke beradaan Stella yang nggak tau ada di mana saat ini? "Stella ada di mana kau? Gue benar-benar tertarik sama lo, gue harus nemuin lo secepatnya." Gumam Rey dalam hati.

Beberapa kemudian Rey sudah selesai dari aktifitas rendamnya. Rey mengambil handuk, lalu melilitkan di pinggangnya. Kemudian Rey keluar dari kamar mandi sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

Rey lantas mencari baju di walk in close, cari baju yang pantas untuk di pakai hari ini. Setelah menemukan baju yang pas di tubuhnya, baju kemeja yang warna biru laut dengan Jean warna hitam.

Rey sudah rapi dan terlihat keren, lalu keluar dari kamar, turun menuju ke ruang makan.

Suana sudah sepi, penghuninya sudah pada pergi bekerja. Sedangkan kedua adiknya, ke ponakannya pergi kesekolah.

"Pagi Bude . . . Pagi Mba!" Sapa Rey kepada ARTnya.

"Pagi juga mas Rey." Jawab Mba dan Bude bebarengan.

"Mama sama Papa kemana Mba"?

"Ibu sama Bapak ke matreal Mas, karena di matreal sedang bermasalah."

"Oh! Mba gue mau sandwich Egg ea, pake box saja, nanti gue makan di dalam mobil."

Rey masuk ke dalam mobilnya, duduk di kemudi menunggu Mba Rika bikin sandwich Egg.  Rey menelphone Roni Ibunya, pamit ingin  menengok ke Caffè. Sudah lama ia tidak melihat caffenya.

Sesampai di caffe Rey langsung masuk dan menyapa karyawannya. Kemudian ia menuju keruang pribadinya, mau mengecek berkas-berkas catatan caffenya. Ia sibuk dengan kertas yang di baca dan di tanda tanganinya.

Tiba-tiba ada pesan masuk dari ceweknya. Ya, ceweknya Rey yang bernama Friska. Semenjak ketemu Stella Rey lupa dengan ceweknya, nggak pernah ngasih kabar, nggak pernah jemput lagi, ngak pernah tukar pesan atau sekedar telpon. Itulah sikap Rey yang super Playboy.

My babe Frisca😚

"Rey, kamu kok nggak pernah jemput aku lagi sih, nggak pernah telpon lagi apa chat aku lagi, sekarang nggak pernah. Kamu sudah bosen sama aku ya? Sekarang dimana kamu Rey aku kangen?

Pesan dari Frisca panjang lebar

My Rey💓

"Sorry! babe aku sibuk banget akhir-akhir ini. Padahal aku juga kangen banget sama kamu. Sekarang aku lagi di caffe, kamu mau kesini nggak babe?"

Dusta Rey.

Tidak lama kemudian  Frisca menyusul ke caffe untuk nyamperin Rey. Lantas Frisca langsung masuk keruang pribadinya Rey.

"Reyyyy," panggil Frisca dengan manja.

"Hai babe," sapa Rey sembari merentangkan kedua tangannya untuk memeluk gadisnya yang sudah beberapa hari di cuekin.

Lantas mereka berpelukan, melepas rindu yang terabaikan. Kemudian Rey mencium bibir Frisca sembari meremas payudaranya. Matanya menatap kearah belakang kepala Frisca dengan tajam dan bergumam, "Maafin gue Fris, kalo gue bohongi lo." Gumam Rey dalam hati.

Mereka duduk dis sofa yang ada di ruangannya. Setelah mereka berciuman, dan mengobrol sebentar Rey melanjutkan pekerjaannya. Frisca menunggu sembari main laptopnya Rey.

"Kamu mau minum apa babe?"

"Aku mau Late Coffe seperti biasa saja Rey." Rengek Frisca dengan manja.

"Ok!" Jawab Rey dan memanggil karwannya untuk membuatkan satu Late Coffe.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, Mila karyawan yang di suruh Rey tadi masuk membawa satu Late Coffe sama sepotong Cake Cocolate Strawberry yang Rey minta tadi.

Mila meletakannya di meja, lalu Frisca langsung menyantapnya. Rey masih sibuk dengan berkas-berkasnya. Sedangkan Frisca sudah mengabiskan makanannya.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya Frisca minta di temani ke toko buku.

Mereka meninggalkan Caffe. Rey membukakan pintu untuk gadisnya. Lalu ia menyusul masuk ke bagian pengemudi. Rey lantas melajukan mobilnya menuju ke toko buku yang Frisca mau.

Frisca bergelayut manja di lengan Rey sembari merengek. Tapi Rey cuma diam saja membiarkan Frisca memeluknya dengat erat. Mereka sudah sampai di toko buku, Rey turun membukakan pintu untuk gadisnya. Kemudian keduanya berjalan beriringan menuju toko yang mereka tuju. Sekilas Rey seperti meliat Stella, Apakah tadi Stella?  Kenapa dia ada disini?

Rey masih mengedarkan pandangannya untuk mencari sosok Stella. Ahh mungkin cuma mirip gumam Rey dalam hati.

*****

Stella Anggraini gadis remaja yang cantik, hidung mancung, memiliki rambut panjang. Kini ia sudah siap untuk berangkat bekerja. Stella memang sudah mendapatkan pekerjaan baru di 'Restaurant china' yang berada di Telok Gong Jakarta Barat. Hatinya berbunga-bunga, karena hari ini ia akan mulai sibuk bekerja.

Lalu bagai mana dengan kuliahnya?

Untuk sementara kuliahnya stop dulu, ia akan mengumpulkan uang terlebih dahulu. Stella keluar dari kamar, mencari keberadaan Bapak Ruslan dan Ibu Darmi. Stella berpamitan sembari mencium tangan Darmi dan Ruslan. Lalu berucap salam sebelum berlalu. Lantas Stella berjalan menuju halte untuk menunggu bus.

Tidak lama kemudian bus sudah datang, Stella naik, mencari tempat duduk yang  kosong. Sudah mendapat tempat duduk, ia duduk dekat jendela kaca sembari melihat kendaraan yang melintas. Jakarta sangat macet huhhh.

Sesampainya di tempat kerja, Stella langsung  masuk dan mulai sibuk melayani pelanggan yang datang  untuk makan. Stella bekerja dari jam sembilan pagi sampai jam delapan malam.

Di hari pertama bekerja Restaurantnya sangat rame, membuat Stella begitu semangat, mundar-mandir ke sana ke mari melayani pelanggan.

Wiki teman barunya Stella memanggil dia untuk minum dulu. Karena sedari tadi di lihat Stella sibuk mundar-madir belum istirahat sama sekali.

"Stella kamu minum dulu gih!" Titah Wiki.

"Ok. Makasi," jawab Stella sembari tersenyum.

Hari sudah menjelang siang, waktunya untuk makan siang. Wiki, Stella dan ketiga temannya lagi istirahat makan siang. Setelah  makan siang Stella sama Wiki naik keatas untuk istirahat sebentar. Ketiga temennya tadi ada di bawah untuk gantiin Stella dan Wiki.

Wiki dan Stella bertukar cerita tentang kehidupan masing-masing. Kecuali tentang kejadian One Night Stand tiga malam yang lalu. Itu dia pendam sendiri nggak mau ada orang yang tau.

Waktu istirahat sudah habis, Wiki dan Stella lanjut bekerja lagi sampai jam delapan malam nanti.

"Stella nanti pulang bareng gue ya? Gue bawa montor sendiri kok." Ucap Wiki untuk mengajak Stella pulang bareng.

"Ah. . . Nggak usah nanti ngeropotin kamu."

"Santai saja Stella, kita sudah berteman kan? Jadi gue nggak merasa di repotin sama kamu kok, hehehe." Ujar Wiki sembari tersenyum.

"Emmmmm benar nih nggak ngeropotin? Rumah ku jauh loh."

"No problem Stlla." Ujar Wiki seraya merangkul Stella dan mulai bekerja lagi.

Di tempat lain Reyneis dengan gadisnya sudah selesai membeli buku. Sekarang mereka mau mencari makan siang. Tapi mau makan apa? Rey bingung. Ia menanyakan Frisca mau makan apa? 

Frisca bilang mau makan Spaghetti, lalu Rey mencari Restaurant yang dekat toko buku tadi. Keduanya masuk kedalam mencari tempat yang di tunjukan manager restaurant. Kemudian pelayan datang untuk mencatat pesanannya. Membutuhkan waktu tiga puluh menit pesanannya datang.

"Selamat menikmati Mba, Mas." Ujar si pelayan.

"Makasih Mba." Jawab Rey dan Frisca.

Keduanya pun asik menyantap makanannya. Dipinggir jalan sana yang tak jauh dari tempat Rey duduk, ada Stella lewat sedang mengantar pesanan pelanggan. Tapi Rey tidak melihatnya, begitupun Stella.

Apakah mereka akan bertemu kembali nanti?

*****

BERSAMBUNG.