Law berusaha kabur setelah menikam Corazon, tapi berhasil ditangkap dan dibawa kembali oleh Machvise dan Giolla. Untungnya, Law sudah menyuap Buffalo dengan es krim agar tutup mulut, jadi dia tidak ketahuan. Dan, saat dibawa kembali ke hadapan Doflamingo, Law mengira dia akan disiksa dan dibunuh. Tapi ternyata, Doflamingo justru mengatakan dia resmi diterima sebagai anggota Donquixote Pirates dan akan dilatih. Law, cukup bingung dengan keputusan ini, tapi kemudian dia diam-diam mengetahui kalau Corazon justru memberitahu Doflamingo kalau yang menikamnya adalah musuh. Karena itulah dia tidak disiksa ataupun dibunuh.
~~~
Lebih dari 1 Tahun berlalu, Donquixote Pirates melakukan pergerakan di berbagai penjuru North Blue. Selain itu, ini juga untuk melatih para anggota muda mereka, yaitu Buffalo, Lepus, Brisa, dan Law.
Dalam kurun waktu setahun itu, Donquixote Pirates mendapatkan sebuah buah iblis dan diberikan kepada Brisa.
"Brisa, buah itu untukmu."
Doflamingo berkata kepada Brisa.
Tapi Brisa agak ragu-ragu, dan dia menengok ke Lepus.
"Onii-sama...."
"Ambil saja. Tidak apa-apa."
Lepus tersenyum dan hanya menjawab singkat.
Brisa pun mengambil buah itu dan memakannya.
Buah yang dimakan adalah sama seperti di cerita asli One Piece, yaitu buah Buki-Buki no Mi.
Dengan ini, tujuan utama Lepus menjadi bagian Donquixote Family pun telah tercapai.
Di dalam hatinya, Lepus menyeringai seperti iblis.
~~~
Suatu hari beberapa bulan kemudian, Law memberitahu anggota Donquixote yang sebaya dengannya kalau nama aslinya adalah Trafalgar D. Water Law.
Corazon yang kebetulan lewat dan mendengar hal itu, kemudian menyeret Law ke gang sepi.
Di situ Corazon memberitahu Law kalau dia seorang "D", maka dia harus menjauhi Doflamingo.
Kemudian dia menunjukkan kekuatan Nagi-Nagi no Mi miliknya dan memberitahu Law kalau semua tingkah laku bisu dan bodohnya selama ini hanyalah pura-pura, dan mengatakan bahwa tujuannya berada di Donquixote Pirates adalah untuk menghentikan Doflamingo.
Corazon memberitahu Law bahwa penyandang "D" adalah "musuh alami dewa" jadi Law harus menjauhi Doflamingo.
Law tak mau, dan justru lari mengatakan akan memberitahukan rahasia Corazon pada Doflamingo.
Saat Corazon kembali ke kapal karena kru akan kembali berlayar, sebelum naik ke kapal Law berkata pada Corazon bahwa dia tidak jadi membocorkan rahasianya karena Corazon sebelumnya juga tidak memberitahu Doflamingo kalau Law yang menikamnya sekitar 2 tahun lalu.
Kemudian Corazon pun memutuskan untuk "menculik" Law dan hanya meninggalkan pesan untuk Donquixote Pirates yang isinya mencari cara untuk menyembuhkan penyakitnya Law.
~~~
Di atas perahu kecil di suatu lepas pantai. Law yang 'diculik' oleh Corazon dan diikat dengan tali, berteriak-teriak.
*purupurupuru
"Tolong! Aku diculik! Oi, angkat Den-Den Mushi-nya! Itu dari Doflamingo, kan!? Aku ingin bicara dengannya! Doflamingo! Tolong selamatkan aku!"
"...."
"Apa maumu sebenarnya!?"
"Menyembuhkan penyakitmu. Kita akan pergi ke setiap rumah sakit yang ada."
"Aku sudah bilang penyakit ini tak bisa disembuhkan!"
Corazon tampak berusaha menghubungi seseorang dengan Den-Den Mushi.
*purupurupuru
*kachak
"Crackers!"
"Cookies! Ini aku."
"Ah, Rosinante...."
"Aku ingin cuti tugas beberapa waktu."
Dari sini, bisa dimengerti kalau Rosinante ternyata menghubungi atasannya langsung, Sengoku!
"Apa terjadi masalah?"
"Tidak. Cuma urusan pribadi."
"Begitu ya. Bagaimana dengan anak-anak? Apa gangguanmu masih tak mempan pada mereka?"
Mendengar pertanyaan Sengoku, Rosinante sedikit ragu-ragu.
"Soal itu.... Aku ingin menyampaikan sesuatu yang sebelumnya belum sempat kusampaikan pada laporan-laporan sebelumnya."
"Hm? Apa ada masalah?"
"Itu.... Aku tak tahu ini masalah atau tidak. Karena hal ini belum terjadi."
"Ada apa?"
"Salah satu anak sebelumnya memintaku menyampaikan sedikit pesan untukmu."
"Pesan? Untukku? Dari siapa?"
"Lepus."
"Dia? Tunggu, kau bilang pesan 'untukku'? Khusus untukku? Dia tahu?"
Sengoku cukup terkejut. Dari sini dia mengerti kalau sepertinya Lepus mengetahui identitas rahasia Rosinante dan juga atasannya, yaitu Sengoku sendiri.
"Benar. Dia mengatakan, "Aku takkan mengganggu kalau tak diganggu" Itu saja pesan darinya."
"Apa maksudnya? Dan bagaimana dia bisa tahu soal kita?"
"Maaf, aku juga tak tahu. Yang bisa kukatakan hanyalah sebaiknya ingat baik-baik pesannya. Dia bisa jadi malapetaka jika dimusuhi. .... Percayalah."
Mendengar ini, Sengoku menjadi lebih serius.
"Itu.... Tapi bukannya dia menjadi anggota Donquixote Family? Itu saja sudah bermusuhan."
"Tidak juga. Dia tidak benar-benar menjadi Family. Aku merasa.... Donquixote Family hanya seperti batu pijakan atau permainan baginya."
"Itu.... Apa kau tahu dia dari afiliasi mana?"
"Dia bilang dia bukan Marine, CP, bajak laut, atau afiliasi manapun."
"Itu.... Lalu, siapa dia sebenarnya?"
"Aku juga tak begitu tahu...."
"Hmm.... Baiklah. Aku akan coba selidiki."
"Sebaiknya ingat pesannya baik-baik! Jangan sampai memusuhinya ataupun punya niat buruk padanya! Jika tidak, dia bisa jadi malapetaka! Aku serius!"
Rosinante sekali lagi memperingatkan!
Sengoku terdiam. Kemudian dia akhirnya menjawab.
"..... Aku mengerti."
"Baiklah, itu saja."
"Nama Donquixote Family semakin besar sekarang. Berhati-hatilah!"
"Aku tahu."
"Aku serahkan padamu. Lakukan apa yang harus kau lakukan. Aku tunggu laporannya."
"Baik. Akan ku kirimkan nanti."
*kachak
Selesai telepon, Law bertanya pada Corazon.
"Siapa yang barusan kau hubungi!? Kau juga mengatakan soal tugas!? Jangan bilang kau ini Marine!?"
"Apa kau benci Marine?"
"Aku benci semua yang terlibat dengan Pemerintah!"
"Aku bukan Marine."
Kemudian mereka terdiam sejenak.
Law bertanya.
"Corazon, kenapa kau membicarakan soal Lepus barusan?"
".... Law, akan kuberi tahu kau satu hal. Dia.... sangat berbahaya. Dia bahkan bisa jadi lebih berbahaya daripada Doffy atau siapapun itu. Akan lebih baik jika kau tidak sampai dianggap musuh olehnya."
"..... Kau serius?"
"Sangat."
Kemudian mereka kembali terdiam.
~~~
Sementara itu, Sengoku yang baru saja menutup telepon dari Rosinante masih tampak mengernyit.
".... Rex Lepus. Siapa kau sebenarnya?"