Chereads / Haziel and Zoelie / Chapter 18 - Alunan Merdu

Chapter 18 - Alunan Merdu

"Hazi, tubuhku merasakan panas dan dingin dengan bersamaan. Rasanya sakit," ucap Zoe lirih dengan menitikkan air matanya.

Haziel yang mendengar itu pun sudah tak tega dengan kondisi Zoe yang mulai tersiksa oleh obat haram itu. Haziel melepas kemeja dan celana panjangnya dan itu membuat Zoe membulatkan matanya dengan rasa takut.

"Tenanglah, aku hanya akan memelukmu saja dari belakang," ucap Haziel seraya masuk ke dalam bath up dengan duduk di belakang Zoe.

Tanpa menunggu lama, Haziel memeluk tubuh Zoe yang gemetaran dengan sangat erat. Membawa wanita itu dalam dekapannya dan merasakan sentuhan kulit satu sama lain.

"Maafkan aku. Tapi hanya ini yang bisa ku lakukan!" seru Haziel seraya mencium bibir Zoe. Setelah memiringkan wajah Zoe.

Zoe menutup matanya, merasakan sentuhan bibir dari Haziel. Merasakan lumatan lembut dan gigitan kecil di sana. Sensasi yang belum pernah dia rasakan.

Haziel dan Zoelie merasakan sesuatu yang begitu berbeda malam itu. Merasakan sensasi yang belum pernah mereka rasakan sama sekali, ciuman yang di lakukan Hazi semakin memanas saat mendengar suara desahan yang keluar dari mulut mungil Zoelie.

"Ahh ... Haziel," desah Zoelie saat merasakan kecupan di lehernya.

Tanpa di sadari olehnya, jika posisinya sekarang adalah berada di atas pangkuan Haziel dengan saling berhadapan. Haziel yang memang lelaki anti wanita begitu menggila saat merasakan kenikmatan yang dia rasakan saat mencumbu Zoelie.

"Ahh ..." Zoe kembali mendesah dengan suara manja saat kembali merasakan benda kenyal menyentuh dadanya. Haziel masih bergeriliya dengan tubuh mulus Zoelie yang terlihat merah dan membiru karena ulah Dante.

"Bagian mana lagi yang tersentuh olehnya?" tanya Haziel dengan suara berat.

Zoe membuka matanya dan menatap Haziel yang terlihat menahan gairahnya. Tak ada jawaban dari wanita itu, yang terlihat hanya tatapan sendu menatap wajah Haziel terutama bibir merahnya.

Zoelie menelan salivanya. Lalu dengan suara yang sangat lirih, Zoe membisikkan sesuatu pada Haziel,

"Tolong aku! Ini semakin membuatku sakit." Zoelie memeluk tubuh Haziel dengan erat.

Haziel mencoba berdiri dengan menggendong tubuh polos Zoelie yang basah dan membawanya ke dalam kamar. Merebahkan tubuh wanita itu dengan perlahan, lalu menutupnya dengan tubuhnya yang kekar.

"Aku akan melakukannya!" seru Haziel seraya mencium bibir Zoe dengan lembut.

Zoe melingkarkan kedua tangannya di leher Haziel, saling bertukar saliva dengan Haziel. Merasakan ciuman yang begitu lembut. Tangan Haziel sudah menyusuri dua gunung kembar Zoe dan sedikit meremasnya.

"Ahh ...." Zoelie sudah dalam mode gairahnya. Membiarkan Haziel menciumi lehernya dan membuat tanda kepimilikannya. Merasakan kecupan di kedua buah gunung kembarnya.

"Ah, sial kenapa rasanya begitu nikmat!" umpat Haziel dalam hati saat melihat tubuh Zoelie.

Terlihat Zoelie menutup matanya dengan mengigit bibir bawahnya dan itu sangat ampuh membuat Haziel semakin bergairah. Haziel menciumi perut putih Zoelie dan berakhir di titik akhir yang akan membuatnya dan Zoe melayang di atas awan.

"Ahh ... Haziel," ucap lirih Zoe saat merasakan sebuah benda keras di intinya.

Haziel mencium kening Zoe dan menghapus air mata yang sempat menetes di sana. Mencium kedua mata Zoelie lalu kembali mencium bibir Zoe dengan lembut agar mengalihkan rasa sakit yang akan semakin Zoe rasakan.

"Emmphh,," Suara Zoe terhalang oleh bibir Haziel yang masih menciuminya.

Zoe mengcengkeram kuat punggung Haziel dan meninggalkan sebuah goresan di sana. Napas keduanya naik turun seperti menaiki roller coster, Haziel dan Zoe saling bertatapan dengan pikiran masing-masing.

"Malam ini, aku memilikimu seutuhnya." Haziel dengan perlahan melancarkan serangannya dengan tempo yang perlahan.

Zoe hanya bisa menutup matanya merasakan apa yang Haziel lakukan padanya. Rasa takut, perih sakit itu kini telah berubah dengan rasa yang tidak bisa di gambarkan. Zoe merasakan kenyamanan dan nikmat yang belum pernah dia rasakan.

Haziel kembali mencumbu sang wanita yang terkungkung di bawahnya. Memberikan seluruh tubuhnya dengan kecupan manis yang tak akan terlupakan oleh Zoelie.

"Malam ini akan menjadi permulaan yang indah untukku dan dirimu," ucap Haziel menatap Zoe dengan penuh cinta.

Ya, sudah beberapa ini perasaan Haziel pada Zoelie telah berubah. Perasaaan yang ingin memiliki dan ingin selalu melindungi, sedangkan Zoelie begitu terkejut dengan ucapan dari Haziel.

Zoe tersenyum lalu menarik leher Haziel lalu mencium kembali bibir lelaki itu, malam itu suara indah terus terdengar memenuhi seisi kamar tersebut. Dengan pencahayaan dari sang rembulan yang terus mengintip dari tempatnya membuat suasana malam itu semakin romantis dengan adegan penyatuan dari keduanya.

"Akan ku serahkan segalanya padamu. Aku harap kau bisa menjadikanku wanita pertama dan terakhir dalam hdiupmu, Haziel." Dengan rasa khawatir akan dirinya yang telah menyerahkan mahkota sucinya, Zoelie berharap lelaki yang bersamanya itu bisa menerimanya setelah kejadian ini.