Chereads / Haziel and Zoelie / Chapter 19 - Awal Baru

Chapter 19 - Awal Baru

Mentari tersenyum dengan indah di temani dengan kicauan burung yang bernyanyi sekana mereka tahu telah terjadi peritiwa indah malam kemarin. Terlihat kedua sejoli itu masih saling berpelukan satu sama lain di balik selimut tebal yang membalut tubuh polos keduanya.

Terlihat sneyum di wajah polos sang lelaki tampan itu, begitu juga dengan sang wanita. Haziel semakin mengeratkan pelukannya dari Zoe, seakan tak mau lepas dan jauh darinya. Zoe merasakan aroma tubuh Haziel yang menurutnya sangat menenangkan.

"Ahh, sangat dingin," ucap lirih Zoe seraya menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Haziel.

Haziel tersenyum mendengar ucapan dari Zoe. Lelaki itu semakin merapatkan tubuhnya lalu mencium pucuk kepala Zoe dengan mata yang masih tertutup.

"Kau masih belum bangun?" tanya Haziel dengan mata tertutup.

"Aku masih tertidur, apa kau tidak melihat mataku masih tertutup rapat?" seru Zoe seraya menciumi dada bidang Hazie.

Haziel membuka matanya dan melihat tingkah Zoelie yang begitu menggemaskan di matanya. Dengan senyum penuh arti Haziel merentangkan tubuh Zoe dan menindihnya.

"Hey, kau mau apa?" teriak Zoe begitu terkejut saat melihat Haziel kembali menindihnya dengan senyuman nakal.

"Tidak ada. Aku hanya ingin membangunkanmu saja," balas Haziel seraya mencium paksa leher Zoe dan berhasil membuat wanita itu bereaksi dengan sedikit sentuhan dari Haziel.

"Haziel, Ku mohon hentikan!" rengek Zoe dengan manja dan itu semakin berhasil membuat gairah Haziel memuncak.

"Bagaimana aku bisa berhenti, jika kau sudah membangunkan juniorku di bawah sana?" tanya Haziel sedih seraya menyusupkan wajahnya di pundak Zoe.

Zoe membulatkan matanya saat mendengar itu dan benar saja, Zoe merasakan sesuatu yang keras di bawah sana. Zoe hanya bisa mengusap lembut rambut Haziel lalu mencium pipi lelaki itu.

"Maafkan aku. Rasanya masih sakit di bawah sana, semalam kau tidak membolehkan aku tidur dengan nyenyak," bisik Zoe pada Haziel.

Ya, semalam Haziel menggempur Zoelie dengan begitu semangat, sampai wanita itu pasrah dengan apa yang di lakukan oleh Haziel. Akhirnya mereka hanya bercumbu di bawah guyuran air shower.

"Bagaimana ini, bajuku rusak." Zoe melihat gaunnya yang sudah tak berbentuk.

Sedangkan Haziel melihat semua pakaiannya basah. Keduanya masih berbalut handuk saja karena tidak adanya pakaian ganti, Zoe melilitkan tubuhnya dengan selimut tebal karena merasa dingin.

TING,

Terdengar suara notifikasi dari ponsel Haziel. Lelaki itu tersenyum lalu beranjak membuka pintu kamar itu. Ternyata Shoni membawakan baju ganti untuk mereka, Haziel membawa masuk dua paper bag besar di tangannya.

"Apa itu?" tanya Zoelie yang masih berada di atas ranjang.

"Pakaian untuk kita. Kemari dan pakailah, aku tidak mau kau sakit," seru Haziel.

Zoe tersenyum dan menghampiri Haziel. Melihat isi paper bag tersebut dan terlihat gaun beserta teman-temannya, tak lupa juga sepasang sepatu yang nyaman untuk di pakai.

"Katakan terimaksihku pada Shoni dan Lexi,�� ujar Zoe seraya berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Haziel segera memakai pakaian casual yang biasa dia gunakan jika di dalam rumah. Shoni memang tahu semua tentang dirinya. Haziel yang sedang berjalan melihat keluar jendela tak sengaja melihat bercak merah di atas seprei, lelaki itu mengingat kembali apa yang sudah dia lakukan pada Zoelie.

"Aku benar-benar sudah melakukannya? Aku sudah mengambil kesucian dari Zoelie?" gumam Haziel masih terpaku di sana.

"Apa kau menyesal akan hal itu?" tanya Zoe dengan suara serak dan mata yang berkaca-kaca.

Haziel membalikkan tubuhnya dan melihat wajah Zoe yang sedih. Lelaki itu melangkah dnegan lebar lalu segera memeluk Zoelie dengan erat.

"Aku akan sangat menyesal jika bajingan itu yang merenggutnya darimu!" ujar Hazi dengan nada marah.

Zoe hanya bisa memeluk Hazi dengan sangat erat. Wanita itu sungguh takut akan apa yang sudah terjadi. Haziel mencium pucuk kepala Zoe dengan penuh sayang.

"Aku tidak akan pernah menyesal dengan apa yang terjadi antara kau dan aku. Aku akan bertanggung jawab atas dirimu mulai detik ini," ucap Haziel dengan menatap Zoe lalu mencium bibir Zoe dengan lembut.

Zoelie membiarkan Haziel melakukan apa pun atas dirinya. Karena wanita itu sudah begitu pasrah dan percaya akan diri Haziel terhadapnya.

"Aku percaya padamu dan aku relakan diriku untukmu," batin Zoe.

Cinta datang tanpa kita tahu darimana asalnya,

Rasa itu tumbuh dengan sendirinya tanpa kita minta,

Membuat getaran dalam dada yang membara,

Sedetik berlalu akan menyisakan kenangan yang tak terlupakan,

Sayangku memang secara tiba-tiba, namun cintaku tak akan lekang oleh waktu,

-Nara_Hyuga.

Seminggu berlalu

Hubungan antara Zoe dan Hazi semakin membaik. Bahkan sejoli itu sangat membuat iri Shoni dan Lexi yang tidak bisa selalu bersama di karenakan pekerjaan dari Lexi yang harus pindah dari negara A ke negara B. Zoe sudah di pertemukan dengan Hazman sang kakek yag begitu bahagia, karena Haziel sudah tidak sedingin dahulu dan terlihat begitu bahagia dengan Zoe.

"Lalu kapan kalian akan segera menikah? Kita lupakan saja acara pertunangan itu!" seru Hazman dengan wajah serius.

"Kakek, jangan bercanda! Kami akan melakukan pertunangan terlebih dahulu," balas Haziel seraya memeluk tubuh Zoe dari belakang.

"Hohoho, dasar kau cucu kurang ajar! Tidakkah kau mengerti, jika aku sudah tidak sabar ingin menimang cicitku, huh?" hardik Hazman dengan rat wajah yang di buat kesal.

"Kakek, Hazi benar. Kami akan melakukan pertunangan dulu, aku dan Hazi pun belum membicarakan masalah ini dengan kedua orang tuaku," ucap Zoe dengan tersenyum.

"Haziel, coba kau lihat cucu menantuku ini! Dia begitu cantik saat tersenyum," ucap Hazman terlihat begitu bahagia.

Zoe yang mendengar itu hanya menunduk malu. Haziel dengan nakalnya mencium pipi Zoe dan membuat wanita itu semakin malu karena ada Hazman di depan mereka.

"Aish, apa yang kaku lakukan, huh?" teriak Zoe yang mengejar Hazi yang sudah ada di lantai atas.

Zoe mengejar Hazi ke lantai atas. Hazman tersenyum namun menitikkan air matanya karena begitu bahagia dan bersyukur melihat Haziel sang cucu bisa bersama dengan Zoelie yang membawa perubahan terhadapnya.

"Berbahagialah, cucu-cucuku!" seru Hazman seraya mengusap air matanya.

Hazi yang tahu jika Zoe mengejarnya pun akhirnya bersembunyi dan menunggu kekasih hatinya itu datang. Zoe mencari dengan pelan dan melihat kanan kiri agar tidak ketahuan oleh Hazi pun tertipu karena lelaki itu ternyata ada di belakangnya.

"Aku akan menghabisimu, sayang!" ujar Haziel lirih dan berjalan mengendap-endap di belakang Zoe.

HAP,,,

Haziel membawa Zoe ke dalam kamarnya, lalu memepet tubuh Zoe dengan tubuh kekarnya. Zoe merasa akan ada yang tidak beres pun, mencoba melepaskan diri dari Haziel. Namun, semuanya sudah terlambat saat bibir Haziel sudah melumat habis bibir mungil Zoe dengan sangat rakus.