Mereka biasa bergandengan. Bahkan ada juga yang telah menjadi keluarga dan sedang mendorong kereta bayi sepanjang jalan.
Ginnan terpaku. Tawa bayi lelaki disana meremas hatinya. Sebab sorot mata birunya tetap cerah meski dari kejauhan. Bayi itu bertepuk tangan. Dia mencoba meraih jari kedua ayahnya yang iseng-iseng menggodai. Dan kalau dilihat-lihat, wajahnya mirip dengan salah satu dari mereka. Mungkin usia bayi itu hampir tujuh bulan saat ini.
Hei, benarkah Ginnan di dunia nyata?
Tidak mimpi kan?
Berarti bayi dari ibu pengganti itu benar-benar ada ya.
Astaga.
Apa itu sebutannya? Surrogacy?
"Kau ingin seperti itu juga?" tanya Renji tiba-tiba.
DEG
Ginnan refleks mengalihkan pandangan. "Hah? Tidak kok," sangkalnya. "I-Itu terlalu mengerikkan..."
Sadar-sadar mereka sudah melewati eskalator.
"Kenapa mengerikkan?"