Ginnan terkesiap. Seringai kemenangannya langsung hilang begitu tubuh Renji menekannya hingga tenggelam ke dalam ranjang. Pria itu balas menggigit lehernya. Perlakuannya sama, tapi gerakannya di bawah sana jadi lebih cepat daripada sebelumnya. Ginnan melotot. Ujung-ujung jari di dalam tubuhnya terasa menggila. Bagian keras bertulang panjang-panjang itu menyodok dinding-dinding berototnya yang ketat. Berontak. Jika tak mengenai bagian terdalamnya, satu per satu gantian keluar masuk dan membuatnya bergejolak dari kepala ke kaki. Memutar. Membuat cairan lubrikan yang telah masuk muntah-muntah keluar lagi disusul dengan cairan pre-klimaks Ginnan yang mulai meluber lembut dari ujung kelaki-lakiannya.
"Ren! Reeen! Akh!" teriak Ginnan.