Pagi harinya…
Masa kecil. Setiap Ginnan ingat pertama dirinya membuka buku porno, rasanya konyol sekali. Di sekolah dia punya beberapa teman iseng. Sewaktu Junior kelas 1 salah satu dari mereka jahil memasukkan majalah dewasa ke dalam ransel birunya. Di rumah Ginnan sempat gemetaran melihat benda itu, tapi terdesak hasrat penasaran.. ujung jarinya pun colek-colek sampai sungguhan membukanya.
Tentu isinya penuh gambar buram—setidaknya isi kepala Ginnan langsung buram waktu itu. Ada jarum yang menyusup tepat ke hatinya. Membuat tubuh gemetar seketika.
Hei, apa ada yang mengintipnya di belakang? Apa ada yang diam-diam mengawasi? Bagaimana jika Bunda mendadak ke atas kamarnya dan memergoki?
Ginnan menoleh, tapi dia tak melihat siapapun.