Jam masih berada tepat di angka 5 namun bukan menjadi alasan untuk keluarga bapak Andi untuk tidur,
terlihat di area belakang rumah semua anggota keluarga berkumpul sedang membagi tugas membersikan rumah
setiap hari mereka akan rapat sejenak di area belakang rumah dan mengapa belakang rumah karena di situ ada taman kecil yang penuh dengan bunga yang di tanam oleh sang ibu,
menghirup udara pagi yang masih bersih dan wangi bunga membuat suasana hati menjadi baik
"kemarin ayah bersihin jendelah" kata pak andi membuka sesi rapat tidak resmi keluarga mereka
" abi nyiram tanaman"
"zey nyapu"
"dan bunda masak buat kalian"
sesi rapat dadakan pun di bubarkan dan masing-masing mengambil peralatan yang digunakan untuk bersih-bersih
yah begitulah rapat dadakan yang di lakukan kelurga bapak andi, sangat singkat sekali padahal bisa saja dari malam hari mereka menentukan lebih dulu, tapi bukan bapak andi namanya jika tidak memiliki cara untuk mengumpulkan nggota keluarganya
pak andi menyiram tanaman, abi menyapu rumah, zeyfa membersikan seluruh jendelah dan kaca yang ada di rumah dan ibu zahra memasak untuk sarapan
aktivitas ini menjadi rutinitas sejak ibu zahra memutuskan membuka toko bunga sendiri yang pada awalnya ibu zahra adalah seorang asisten menejer di sebuah toko bunga yang besar namun karena sifat mandiri yang telah tertanam dalam jiwa dan sanubari nya ibu zahra memutuskan membuka toko bunga nya sendiri tidak jauh dari rumah
hal itu membuat ibu zahra kewalahan dalam mengurus rumah, toko dan keluarga,
sebagai kepala rumah tangga yang memiliki wewenang tertinggi kedua di rumah bapak andi mengambil keputusan bahwa mereka akan membantu dalam mengurus rumah agar meringankan beban yang dirasakan oleh ibu zahra
menyewa pembantu bukan pilihan, karena pastinya akan mengeluarkan biaya lebih dan lagipula mereka masih sangat mampu untuk melakukan itu
Zeyfa yang telah selesai dengan tugasnya langsung melakukan rutinitas pagi yaitu olaraga tai chi sementara Pak andi telah duduk ngopi sambil baca koran khas bapak-bapak komplek, dan jangan tanyakan adeknya karena dia sudah kembali tidur.
Bau masakan memenuhi rumah, seperti sudah paham semuanya langsung menuju ke meja makan dan duduk dengan khidmat menikmati sarapan pagi yang telah di siapkan oleh ibu zahra
setelah selesai sarapan zeyfa segerah mandi untuk bersiap ke sekolah biasanya pak andi akan mengantar anak anak nya ke sekolah secara bergantian kemarin abi yang di antar dan hari ini giliran zeyfa untuk di antar
dan itu artinya dia harus bergegas mandi karena pak andi adalah orang yang sangat disiplin waktu
"Zeyfa,,,, Ayo udah mau naik loh mataharinya, " ucap pak andi memperingati zeyfa, pasalnya zeyfa belum turun sedangkan pak andi sudah berada di atas motornya bersiap untuk pergi
"naik apa ayah mataharinya?" abi bertanya ngasal
"kamu kok belum mandi?,,, mandi sana nggak sekolah kamu? " pak andi kaget karena abi yang terlihat masih pakai baju tidur gude tamanya, emang dasar kids jaman now gaya di gedein aslinya mah pencinta kuning telur
abi langsung berlari ke dalam rumah dan hampir menabrak zeyfa yang hendak keluar
"miane nunaa"
kata abi sambil berlari kedalam,
zeyfa hanya menggelengken kepalanya melihat adiknya yang pencinta korea itu
zeyfa langsung naik ke boncengan ayahnya pak andi segera menyalakan motor lalu bye bye
setelah sampai zeyfa turun dari motor melepas helm dan mencium tangan ayahnya lalu pergi tanpa mengatakan apapun, pak andi pun segera pergi ketika melihat putrinya masuk ke dalam sekolah
"zeyfa? "
"iya, kenapa yah"
"Ini,, harus datang yahh"
zeyfa memandang bingung ke arah surat bersampul silver dan memiliki logo aneh di tengah, bukanya menjelaskan apa maksud surat itu si kakak tersebut telah pergi meninggalkan zeyfa yang terlihat kebingungan
karena ini adalah zeyfana yang tidak mau buang-buang energi dalam berpikir tentang surat misterius itu, zeyfa pun memasukan surat itu kedalam tasnya dan berjalan ke kelasnya
ketika sampai di depan pintu kelasnya sunyi senyap zeyfa merasa senang karena menjadi orang pertama yang datang ke kelas
zeyfa segerah duduk dan meyiapkan buku dan lain-lain
"waww,,, bu ben ternyata rajin banget yah" kata seorang siswi yang pastinya adalah teman kelasnya
"pagi" ucap zeyfa mencoba bersikap ramah pada teman kelasnya namun terlihat sangat kaku
"santai aja, nama ku alana" alana mengarahkan tangannya ke arah zeyfa untuk berkenalan
"zeyfa"balas zeyfa dengan membalas menjabat tangan alana
satu persatu teman kelas nya datang dan tentu saja hanna yang datangnya selalu membawa keributan bersamanya menyalahkan zeyfa karena tidak menunggunya dan mulai curhat tentang teman baru yang ternyata adalah teman sekomplek mereka berdua
bel sekolah berbunyi menandakan waktunya apel pagi
semua siswa menuju lapangan untuk mengikuti apel pagi
"zey, setelah gue liat2 nihh yaah, lo itu punya banyak kemiripan sama kak zay loh" hanna mengatakan itu setelah memperhatikan zayndra yang berada di barisan tengah
"udah deh lagian dia udah punya pacar dan yang lebih penting adalah kamu bisa diam nggak? "zeyfa bekata sambil menatap malas ke arah hanna yang hanya nyengir entah apa yang membuat persahabatan mereka awet sampai sekarang padahal mereka sempat terpisah saat Smp
apel pagi selesai dengan beberapa nasehat guru guru untuk siswa baru setelah selesai apel mereka langsung menuju ke kelasnya masing masing dan memulai pelajaran perdana mereka.