Chereads / Zeyfana / Chapter 3 - 3. tanpa judul

Chapter 3 - 3. tanpa judul

Setelah mengikuti masa orientasi siswa selama tiga hari akhirnya siswa-siswa di High School Angkasa memulai pelajaran di semester baru

cara berpakaian siswa biasanya membedakan kelas yang mereka tempati

pakaian yang putih bersih,sangat rapi rambut yang tertata, atribut yang lengkap, sepatu hitam mengkilat dari penampilan saja sudah bisa di tebak itu adalah khas gaya anak baru yang masih polos

sementara para senior yang sudah berpengalaman tidak lagi memperhatikan tata tertib yang berlaku yang penting kelihatan keren apalagi senior cewek yang sudah mengenal make up beehhh jangan di bilang

High School Angkasa adalah sekolah elite yang terletak di tengah kota Jakarta rata-rata para para siswanya adalah anak para pengusaha kaya,

setiap orang tua pasti menginginkan anaknya mendapatkan pendidikan terbaik di sekolah yang terbaik pula

fasilitas di sekolah ini terbilang sangat elite, sekolah menyiapkan asrama untuk para siswanya

semua aktivitas siswa di dukung penuh oleh sekolah, lapangan dalam gedung di peruntukan untuk basket, badminton,voli dan futsal lapangan ini di gunakan juga sebagai aula pertemuan para siswa karena memiliki area yang besar

sementara lapangan yang berada di luar di gunakan untuk sepak bola, tenis dan bisbol,fasilitas berupa perpustakaan kolam renang home teater dan masih banyak lagi

semua di siapkan dengan tujuan para siswa bisa bersenang senang juga saat di sekolah karena banyak nya para siswa yang tertekan dengan tugas atau pelajaran yang bisa membuat mereka sters

hari jumat dan sabtu adalah hari dimana mereka free dari pelajaran apapun semua siswa di perbolehkan memakai fasilitas sekolah sesuai minatnya

zeyfa adalah anak beruntung yang mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di sekolah elite tersebut kalau dalam finansial orang tua zeyfa terbilang mampu namun tidak cukup mampu bila mengikuti gaya bersekolah di High School Angkasa apalagi harus membiayai adiknya juga yang sedang duduk di bangku SMP ayah zeyfa bekerja sebagai guru sd dan ibunya adalah seorang florist yang memiliki toko bunga kecil kecilan tidak jauh dari rumah mereka

awalnya zeyfa hendak di sekolahkan di sekolah negri dekat rumah mereka namun siapa sangka zeyfa mendapatkan beasiswa di sekolah tersebut

"lo udah liat pembagian kelas zey? "

hanna melontarkan pertanyaan pada zey yang sedang mengikat tali sepatunya di depan rumah

hanna memutuskan berangkat pagi agar tidak di tinggal oleh zeyfa

zeyfa sering meninggalkannya dan pergi lebih dulu ke sekolah dan berpura-pura tidak mengenalnya,emang teman laknat untung sayang

"emang kamu udah liat?"

zeyfa yang telah selesai mengikat tali sepatunya langsung berdiri berjalan menuju luar gerbang rumahnya, hanna langsung mengekori zeyfa

"udah lahhh, emang lo nggak masuk grub sekolah? "

"masuk, tapi malas aja ngeliatnya"

"zeyfa banget"

percakapan mereka terjedah karena ketika bis yang menuju ke sekolah telah tiba mereka pun naik ke dalam bis karena masih pagi jadi banyak sekali penumpang dan berakhir dengan zeyfa dan hanna yang harus berdiri

"ini nihhh yang buat gue males naik bis kehabisan tempat duduk, ngapain coba di tengah di bolongin gini, nggak sekalian aja di buat jadi bangku semua nanggung tau" oceh hanna yang sedang mengomentari bis dengan suara pelan agak berbisik ke arah zeyfa

"bukannya kamu punya motor, ngapain naik bis? " seperti biasa zeyfa hanya membalas malas sambil menghembuskan nafas lelah padahal masih pagi zeyfa sangat tidak bersemangat untuk bersekolah

"gue kan mau berangkat bareng, elo sih nggak mau naik motor" ucap hanna membela diri dan seenak jidat menyalakan orang lain

"kamu kan belum punya sim, aku nggak mau di tilang"

"yaaa,,, itu kan lain urusannya gue juga bentar lagi udah bisa tuhh buat ktp dan sim"

zeyfa yang sudah lelah menghadapi hanna hanya diam dan mendengarkan semua ocehan hanna

semua yang ada di depan mata akan di komen sama dia, sebenarnya ini cukup normal bila di lakukan oleh dua sahabat dekat yaitu ghiba dimanapun dan kapan pun mereka berada, namun berbeda dengan zeyfa yang sudah melewati batas wajar dalam berekspresi menurutnya reaksi berlebihan bisa berpengaruh terhadap energinya dia harus menghemat energi ke hal-hal yang lebih ber manfaat

jangan berpikir kalau zeyfa adalah seorang kutu buku dengan kacamata tebal, rambut kusut dan sering di tindas

Zeyfa memiliki rambut yang lurus dan panjang menjuntai sampai pinggangnya kulitnya yang putih tubuhnya yang tidak begitu kurus dan tidak juga begitu gendut, tinggi badannya yang hanya mencapai 155 cm menurutnya dia tidak pendek teman-temannya saja yang terlalu tinggi zeyfa memakai kacamata hanya di waktu-waktu tertentu zeyfa memakai kacamata jika dalam mode serius dan siaga dalam pelajaran

dan zeyfa juga bukanlah anak yang lemah lagi penyayang sejak di sekolah dasar zeyfa sudah di ajarkan bela diri oleh almarhum kakek nya yang memiliki dojo adalah tempat belajar berbagai macam beladiri, setelah kakeknya meninggal Dojo itu telah di jual

Zeyfa di latih bersama murid-murid almarhum kakeknya, tidak seperti murid-murid yang lain belajar bela diri dan mengikuti lomba zeyfa hanya belajar dan tidak di perbolehkan dalam mengikuti lomba

taekwondo adalah bela diri pertama yang zeyfa pelajari saat kecil sampai akhirnya dia mendapatkan sabuk merah strip hitam 1 yaitu taegeuk 7

jika kalian bertanya mengapa hanya sampai di sabuk merah dan tidak lanjut ke sabuk hitam

jawabannya karena zeyfa mulai merasa bosan dan di taekwondo untuk bisa naik tingkat ke sabuk hitam membutuhkan waktu yang lama bahkan bisa bertahun tahun

Zeyfa pun beralih ke beladiri karate walaupun ada kemiripan dengan taekwondo kedua beladiri tersebut memiliki banyak perbedaan

berbeda dengan di taekwondo di beladiri karate zeyfa mendapatkan sabuk hitam strip 3 dan mempelajari berbagai jenis aliran dalam karate mulai dari wado ryu sampai akhirnya shotokan yang di ajarkan kepada pemegang sabuk hitam

almarhum kakeknya bersikeras agar zeyfa belajar bela diri ,awalnya kedua orang tua zeyfa tidak setuju karena berpendapat itu untuk laki-laki saja

namun dengan segalah bujuk rayuan yang telah dipelajari kakeknya sejak muda akhirnya kedua orang tua zeyfa memberikan izin dengan syarat tidak akan mengikuti lomba apapun.

SKIP-

setelah perjuangan panjang untuk melihat pembagian kelas yang di tempel di mading akhirnya zeyfa bisa menemukan kelasnya, dan apa yang dia lihat sekarang,,,

hanna telah duduk manis di salah satu bangku ,memang tadi hanna meninggalkannya sendiri saat melihat nama nama di mading dia telah mengetahui dari awal kalau mereka satu kelas tapi sengaja tidak memberitahu zeyfa dalam rangka balas dendam padanya karena tidak meresponnya tadi

"emang enak gue kerjain,,, bweee"

hanna menyambut zeyfa dengan ejekan yang tentunnya tidak di tanggapi oleh zeyfa yang malah langsung duduk

hanna yng sudah paham luar dalam dengan zeyfa hanya bisa mengelus dadanya sabar

suasana menjadi hening ketika seorang guru masuk kedalam kelas dan memulai perkenalan

"pagi semua" sapa guru itu ramah

"pagi pak" jawab murid-murid dengan kompak dan semangat tentunya

"karena ini hari pertama jadi kita belum belajar dulu" kata pak guru dan di sambut dengan riang oleh para murid

"horeeee"

"asiikkkk"

"tak kenal maka tak"tanya pak guru ke murid muridnya

"sayangggg" suasana kelas yang penuh dengan semangat yang membara membuat pak guru tersenyum puas

"Jadi hari ini kita hanya perkenalan saja, siapa yang mau duluan?"

" bapak dong"jawab salah satu murid cewek

"yaudah,,,, nama bapak Jumantara kamandaka, panggil pak tara saja"

"umurnya pak"

"umur saya 25 tahun"

"status"

"nomor hp pak"

"hobi"

suasana kelas menjadi ricuh karena bnyaknya pertannyan untuk guru muda tersebut

"tenang-tenang saya jawab satu satu yahh, kalian bisa panggil saya pak tara atau kak tara nggak apa-apa biar nggak kelihatan tua juga, hobi saya mengajar dan saya masih lajang, sekarang giliran kalian" pak tara menjawab dengan tenang dan tetap terlihat tampan

"dari meja sebelah kanan paling ujung bisa mulai duluan"

zeyfa yang dari tadi hanya diam memperhatikan jadi kaget karena ternyata dialah yang duduk di bangku kanan paling ujung

"silakan perkenalkan diri kamu,kaya yang bapak contohin tadi yahh,nama,umur,hobi,asal sekolah dan status kalau mau" kata pak tara dengan senyuman yang masih saja terlihat tampan

zeyfa pun berdiri dan menghadapnke arah teman-temannya

"nama aku zeyfana oceana nayyara, asal sekolah Smp garuda, umur 15 tahun, hobi baca buku dan status pelajar"

prosesi perkenalan zeyfa berakhir dengan seruan kekecewaan dari teman kelasnya yang karena menyebutkan pelajar untuk statusnya padahal bukan status itu yang mereka maksud

berlanjut ke murid selanjutnya tidak lain dan tidak bukan yaitu hanna, dia bahkan berdiri dengan semangat dan senyuman yang lebar matanya menandakan kalau dia sangat terpesona pada pak tara

"haii teman-teman, nama gue,, eehh bukan bukan, nama saya hanna kazumi lulusan dari Smp merah putih, hobi masak, umur 16 tahun dan satus masih jomblo kok pak" hanna tersenyum malu malu dan langsung menuju tempat duduknya,

prosesi perkenalan berakhir di murid ke dua puluh, di Sma tersebut membatasi siswanya dalam satu kelas

dua puluh orang dalam satu kelas dan tidak boleh lebih, di kelas satu mereka masih di gabung dan belum memilih jurusan, kelasnya masih menggunakan hjruf abjad seperti mereka yang berada di kelas sembilan E

pemilihan ketua kelas dan antek antek nya yang di lakukan dengan cara musyawara menemukan hasil akhir setelah melalui proses yang panjang

"bapak akan bacakan untuk ketua kelas, wakil ketua kelas, sekretaris da bendahara terpilih, yang di sebut namanya maju kedepan"

"ketua kelas sembilan E atas nama Handaru zaidan ,wakil ketua kelas Aksara jenindra, sekretaris Anindira finley dan bendahara Zeyfana oceana nayyara, untuk yang di sebutkan tolong maju ke depan"

satu persatu nama yang di sebut maju kedepan, zeyfa yang di paksa maju oleh hanna hanya bisa pasrah

zeyfa di pilih sebagai bendahara kelas karena menurut teman-teman nya yang lain di adalah siswa pendiam yany baik itu akan menguntungkan untuk mereka yang suka menunggak uang kas

"inilah pengurus kelas kita yang baru, yang lain di hapalkan yaah temannya yang jadi pengurus dan langsung kerjakan tugas masing-masing"

karena tidak ada yang ingin di sampaikan oleh pengurus kelas mereka pun di perbolehkan duduk kembali

"oohh iya buat bendahara tentuin dari sekarang uang kasnya berapa? "

"kalau saya terserah kesepakatan bersama sih pak"

jawab zeyfa yang hanya ingin cepat-cepat mengakhiri kelas hari ini

setelah sesi perkenalan tadi istirahat pertama zeyfa tidak pergi ke kantin malah pergi berkeliling sekolah mencari perpustakaan setelah masuk kembali mereka akhkrnya melakukan pemilihan dan itu membuat zeyfa merasa keroncongan

"Yaudah kalau untuk uang kasnya kalian bisa diskusikan di grub aja,ketua kelas buat grub kelas ya"

"bapak akhiri pertemuan pertama sampai disini"

setelah pak tara keluar semua siswa langsung berhamburan ada yang masih nongkrong ada yang kenalan sana sini seperti hanna dan ada yang segera pulang seperti zeyfa

zeyfa yang sudah sangat lapar langsung pulang ke rumah naik bis sedangkan hanna dia nebeng teman barunya.

***