*Zey pov
Setelah membaca judul pasti udah tau kan siapa pemeran utama dalam cerita ini, kak Zay adalah idola sekolah, bukan berarti dia tipe ku juga, rahang tegas hidung mancung, mata sedalam lautan dada bidang dan tinggi tegap
ciri-ciri itu tidak ada satupun pada kak zay dia memiliki mata sipit dan kulitnya terlalu putih dan yahhh tubuhnya tidak sebagus itu menurutku tatapannya yang meremehkan adalah point utama yang paling tidak ku sukai darinnya
"Zey, zey,, woiii bengong aja dari tadi mikirin apa sihhh"
hanna dan segalah ke ingintauhanya aku hampir melupakan fakta sekarang bukan lah waktu yang tepat untuk memikirkan hal tidak penting
"zey lo dengar nggak siihh, kita nggak satu kelompok loh, lo nggak sedih berpisah dari gue? "
"kita nggak satu kelompok"
"giliran nggak sama gue senengnya minta ampun, sebahagia itu jauh dari gue? "
apa aku terlalu bahagia yahh,, ah sudahlah karena aku memang sebahagia itu
"zey dari tadi gue ngomong sama batu apa gimana"
"sedih kok, nggak satu kelompok sama hanna"
hanna tidak akan berhenti bertanya hanya karena aku mendiamkanya
"buat peserta yang sudah tau teman kelompoknya langsung bergabung yahhh"
"kak saya belum tau kelompok saya"
ini semua karena asik memikirkan kekurangan ketos vampir itu aku jadi tidak fokus mendengarkan nama kelompok ketika di bagikan, sementara hanna sudah bergabung dengan kelompoknya dasar tidak setia kawan
"loh kamu ngapain aja dari tadi smpe nggak denger nama kamu? "
tipe senior penindas, suara cempreng dan make up tebal aku harus menghindari senior spesies ini
"maaf kak"
"yaudah ikut gue" kata kakak senior cewek yang bernama kirana di id card yang bergantung di lehernya
kita berdua berjalan menuju area depan yang berarti ke tempat panitia biasannya berkumpul di sana
"zay nama-nama kelompok tadi masih sma lo kan?"
sihh zay hanya ngangguk males gitu hadeh spesies nihh sama aku
"sebutin aja nama lo"
setelah ngomong gitu dia pergi ninggalin aku berhadapan dengan si batu bernapas
"nama saya zeyfana oceanna nayyara kak" gini nihh kalau dua batu ngobrol diem diem bae harus ada yang memulai duluan
"siapa? "
"Zeyfana oceanna nayyara"
"kelompok 7"
"makasih kak"
dan begitulah percakapan dua batu bernapas jangan pikir ini akan menjadi awal kisah cinta kita berdua seperti yang hanna katakan
kita berdua sangat sangat tidak cocok dan lagi pula kak zay sudah punya pacar yang baru aku ketahui tadi pagi dari hanna yang entah dia tau darimana
setelah menemukan kelompokku aku memutuskan untuk duduk diam dan bernafas tentunya
setiap kelompok memiliki satu kakak pendamping yang akan setia setiap saat mendampingi
kak mentari namanya senyumnya benar-benar sehangat mentari suaranya lembut dan yahh dia cantik
duduk diam pulang itu yang sekarang aku lakukan disini, duduk diam mendengarkan lalu pulang dengan tenang
***