Chereads / Aluna's First Love Story / Chapter 23 - Salahkah Menjadi Baik?

Chapter 23 - Salahkah Menjadi Baik?

"Ah, itu dia tidak sengaja. Waktu itu dia membuka pakaiannya gara-gara basah, terus sembari menunggu mu membelikan pakaian dia menggunakan handuk dan hendak ke dapur untuk mengambil minuman hangat yang ku berikan. Nah, tanpa disengaja handuk yang ia gunakan terlepas" Zaedan berusaha meyakinkan Alvan.

"Hmmmm... sepertinya kau benar,.selama ini Gresya juga tidak keberatan akan kehadiran ku. Tidak seperti Rebecca yang selalu risih jika aku ada di antara kalian", Alvan mulai yakin.

"Ya sudah ayo kita ke apartemen Gresya, aku mau buat kejutan untuknya" Zaedan berlari menuju parkiran.

Gresya merupakan kekasih Zaedan ketika ia berkuliah di Inggris. Zaedan kuliah di Oxford dan tinggal di daerah Oxford sedangkan Gresya kuliah di salah satu universitas di pusat kota London dan tinggal di sana juga.

Salah satu apartemen di central London,

ting..tong... ting.. tong..

Cklek.,

"Sayang...." teriak Gresya memeluk Zaedan ketika pintu terbuka.

"Surprise..." teriak Zaedan sambil melepaskan pelukannya dan menunjukkan sebuah tas bermerek ke arah Gresya.

"Ya ampun sayang...aku kan udah bilang jangan beli barang-barang mewah...aku nggak mau ya kalo dikira pacaran sama kamu hanya karena harta" ucap Gresya dengan wajah cemberut.

"Sudah-sudah sinik duduk" Zaedan menepuk sofa kosong di sampingnya.

"Ahh, aku lupa sayang.. tadi aku nitip belanjaan sama temen ku.. bentar ya aku ambil dulu. Tapi unitnya di lantai 12 sayang. Alvan kalo mau buat minum di dapur nggak papa kok, bentar ya aku ambil dulu barangnya oke..". Gresya menaruh tas pemberian Zaedan di meja dan berlalu keluar.

Zaedan hanya membalas anggukan sedangkan Alvan ke dapur untuk membuat minuman.

Ting (lift),

ting..tong..

Cklek..,

"Aduh lama banget si bukannya, gue mau ambil kuenya...tapi gue pinjem toilet dulunya.. tiba-tiba mau pup.. mungkin gara-gara makan pedas tadi nihh" ucap Gresya langsung masuk ke apartemen temannya.

Si teman pemilik apartmen hanya mengangguk.

Sedangkan di sisi lain.,

Tut...tutt...tut.

"Dan itu siapa sih yang telpon Gresya. Kok dari tadi handphone nya bunyi terus.. mungkin ada hal penting" ucap Alvan setelah dari dapur.

Bener juga sebentar aku angkat" Zaedan mengambil Handphone Gresya yang terletak di meja dekat TV.

"Halo sayang, kamu di mana? ntar sore aku bawa kamu ke klinik aborsi. Aku kan udah bilang jangan main-main sama aku. Aku ini playboy, aku udah ingetin. Eh, kamu masih aja mau nyoba sama aku. Yah meski kita sama-sama baru berpengalaman, tapi sekarang baru kerasakan akibatnya. Baru aja dua kali di genjot udah tumbuh tuh benih. Sebenarnya aku udah suka si sama kamu, tapi aku belum siap mau nikah apalagi punya anak. Lagipula ya udah la kamu juga mau ngajak pacar kamu itu nikah, aku si nggak papa. Santai bisa cari yang lain lagi...udah biasa ditinggal... jadi gimana sore ya...halo.. Gresya...halo" ucap seseorang pria di seberang sana.

Brakkk!, Zaedan terduduk lemas.

"Dan...Zaedan..apa yang terjadi Dan..." tanya Alvan khawatir.

"Gresya hamil Van" suara Zaedan terdengar getir.

Duarrrrrr...!!!

*flashback end*

"Arghh...!!, apa salah ku Rob?!, apa..?! mengapa mereka mempermainkan ku..hahh!" Zaedan kembali berteriak kala mengingat semua masa lalunya.

"Sabar bos... sabar" Roby berusaha menggenggam tangan bosnya yang ingin menjambak rambutnya sendiri.

"Argh!... tolong Rob katakan di mana letak kesalahan ku?, di mana...?, sampai mereka para jalang itu tega menghancurkan harapan ku. Apa aku salah Rob berbuat baik kepada mereka dengan tidak mengotori mereka, apa aku salah...aku hanya ingin mematuhi perintah mama ku Rob. Aku tidak mau beliau sedih lagi karena itu..." kini sang Presedir yang terlihat dingin, cuek, dan datar berubah 360 derajat.

"Sabar bos... bos tidak salah....seharusnya bos bersyukur kepada Tuhan... karena dengan adanya peristiwa itu bos tidak akan hidup selamanya dengan wanita-wanita tidak benar itu... wanita yang mungkin sudah bekas orang lain bos" Roby berusaha keras menenangkan Zaedan.

***

"Mel..papa ingin ketemu Aluna" ucap Tuan Yudistira.

"Hmmm, Melinda juga pa. Tapi Melinda tidak tau tempat tinggalnya, soalnya dia sudah tidak bekerja di toko kue langganan Mel" balas Melinda.

"Coba kau tanya Zaedan tidak mungkin dia tidak tau" titah kakek

"Baiklah pa sebentar".

Tut...tut...tut..

Tut...tut...tut..

Tut...tut..tut..

"Pa, sepertinya Zaedan sedang sibuk. Tidak diangkat".

"Ya sudahlah..nanti saja telpon lagi" titah Kakek.

***

Ruko.,

"Assalamualaikum... selamat siang".

"Waalaikum salam wr. wb. Zeze, Riko kenapa nggak ngasih tau dulu mau ke sini. Ayo yang lain pada di atas lagi makan siang, kalian sudah makan?" tanya Aluna

"Sudah Lun, aku sama Riko tadi singgah makan sebentar" ucap Zeze.

"Tumben akur" goda Aluna.

"Kapan kita musuhan, si kadal ini aja kadang suka buat aku naik darah" sinis Zeze

"Heii!, kenapa akhir-akhir ini kau suka sekali memanggil ku kadal" ketus Riko.

"Sudah..sudah, ayo naik. Aku tadi buat kue sus lohh.." ucap Aluna.

"Tumben, mau ngembangin usaha ke jenis kue lain ya?" tanya Zeze

"Ahh enggak, cuma buat aja. Bosen buat tartlet terus. Lagipun hari ini pesanan tartlet sudah siap semua jadi nggak ada kerjaan lagi ya coba-coba deh buat kue sus". Jelas Aluna sambil berjalan naik ke lantai atas diikuti dua temannya.

"Assalamualaikum hai semua" ucap Zeze diikuti Riko.

"Waalaikum salam" balas orang yang ada di sana.

"Selamat siang Ze..Ko" ucap Nadine.

"Siang Din" ucap Zeze & Riko

"Ini kue sus nya" Aluna meletakkan kue sus di hadapan Riko & Zeze yang sudah duduk lesehan bersama mereka.

"Wahh enak Lun, lho jual aja pasti laku keras" ucap Zeze

"Iya Lun" sambung Riko.

"Nggak ahh, aku udah janji sama kak Nabila cuma jualan tartlet aja".

"Hmm, lho ini Lun. Santai aja kalik, kak Nabila nggak marah gue jamin. Gue ini udah deket sama dia dari kecil, dia orang nya nggak kek gitu" balas Zeze kesal dengan Aluna.

"Iya-iya aku tau kok kak Nabila orang baik, cuma aku nggak enak aja..lagi pun kalo aku jualan kue sus juga.. nggak nyambung dong dengan nama brand nya..Geulis Tartlet..bener nggak" Aluna bertanya ke semua orang.

"Ohh iya bener juga kata lho Lun, hehehehe" Zeze terkekeh kecil.

"Hahahaha" semua orang tertawa

***

Author butuh support ini, caranya gampang

1. Jangan Lupa sedekah batu kuasa nya setiap hari

2. Kasih author gift

3. Komentar positif dan membangun

Cerita ini tidak akan berkembang tanpa dukungan kalian semua....