Chereads / Jessica Rhania Palvin / Chapter 3 - Pendekatan

Chapter 3 - Pendekatan

****

Jam dinding menunjukan pukul 8 malam. Jeje ingat kalau malam ini ia ada janji untuk menemui jillien kakak kelasnya untuk balapan bersama temannya entah siapa.

Jeje segera bersiap siap mengambil langkah seribu membersihkan dirinya untuk mandi dan segera mengganti pakaiannya. Dengan menggunakan kaos putih polos di balut dengan jaket lepis serta jeans dan snekers membuat dirinya tampil sangat sporty.

Ia segera membawa barang yang ia perlukan saja seperti Handphone dan dompetnya. Ia meraih kunci mobilnya yang terletak di atas nakas kamarnya. Jeje menuruni anak tangga dengan berlari kecil.

Ia mendapati sosok laki laki yang sedang menonton tv. Sebelum ia sadar akan kehadirannya jeje segera memindik mindik jalan keluar rumahnya

" Mau kemana lo ? " celetuk dion yang menyadari jeje yang akan segera pergi

Jeje menghela hafas kasar dan berbalik, Ia segera memutar otaknya untuk mencari jawaban yang tepat.

" Gua izin keluar bentar, kawan gua masuk rumah sakit " alibinya berbohong

" baru juga balik udah mau keluar lagi " kata dion dengan mengintimidasi

Jeje tidak peduli ia langsung melangkahkan kakinya keluar rumah menuju garasi mobilnya. Ia segera menaiki mobilnya dan menyalakan mesinnya lalu menjalankannya.

Tinn.

Klakson mobil yang jeje berikan mengartikan minta di bukakan gerbang oleh satpamnya Mang udin, mang udin pun langsung membukakan gerbang untuk nonanya.

Tanpa membuang waktu Jeje langsung bergegas ketempat sirkuitnya dimana ia akan bertemu bersama jillien. Sangat di sayangkan ia harus terjebak macet saat di jalan

Ia sangat tidak sabar menghadapi kota jakarta yang begitu padat. Jeje memutar balikan mobilnya mencari jalan pintas agar cepat sampai ke tempat tujuannya.

Akhirnya setelah melewati jalan yang cukup memusingkan kepalanya karna jalanan tersebut banyak belokan akhirnya ia sampai di tempat sirkuit tersebut tepat waktu

Dilihat didepannya tampak jillien sudah menunggunya dengan beberapa teman temannya jeje segera turun dan menyapa hangat teman barunya itu.

" hai jillien? Apa gua telat? " tanya jeje

" No beib. You're on time " sapanya hangat sambil merangkul jessica

" Looks like you're very excited! " sambung jillien lagi

" Of course! " jawab jeje bersemangat

" dimana temen lo yang ngajak  balapan? " tanya jeje

" dia belum datang mungkin sebentar lagi, sabar lah tau sendiri kota jakarta " jawab jillien

" yaaa.. gitulah tadi juga gua sempet kejebak macet untungnya gua tahu jalan pintas " jawab jeje membenarkan

" tunggu sebentar lagi je, gua nelfon Alex dulu " sahut jillien dan langsung menelfon temannya

" hallo alex, Lo dimana ? "

" ..."

" okeee "

Sambil menunggu temannya datang jeje sempat berbincang bincang dengan temannya jillien, mereka sangat ramah menurutnya dan percakapan mereka nyambung. Disana jua terdapat gabriel, benzie dan david

" hai jessica ? " sapa david

" hai david " balas jeje di sertai senyuman

" wow! Lo kelihatan cantik malam ini" puji benzie sedikit tertarik

" ya sangat berbeda saat di sekolah dan diluar " sambung gabriel

" Apa ucapan lo bisa gua percaya ? " goda jeje

" yaa memang begitu kenyataannya " balas benzie

" kalau begitu thanks " sahut jeje ramah disertai senyuman

" oh god! Senyumannya membuatku  terpanah " sentak benzie dramatis

" jangan alay benzie! " decak jillien

" berlebihan lo jadi orang! " tambah kattie

Jeje hanya tertawa melihat kelakuan teman temannya menurutnya sangat kocak. Ini sangay menyenangkan dan Jessica senang menjadi bagian dari mereka, mereka menerimanya tanpa memandang babibubebo dalam dirinya dan ia sangat cocok berteman dengan mereka. Jeje bercanda dengan teman teman barunya membaur seperti layaknya seorang keluarga.

" Nah itu dia, " ucap jillien menunjuk kearah  mobil sedan yaris hitam yang dikendarai oleh Allex

" Lama banget si!! " ucap jillien dengan menyerucutkan bibirnya

" Sorry babe. Jakarta sangat macet " jawab allex dengan mesra pada jillien

" tunggu kalian pacaran ? " tanya jeje curiga

Jillien menyikapinya dengan terkekeh pelan.

" menurut lo ? " goda jillien

" jangan tegang je, gua pacaran sama allex. Allex mencari lawan balapan untuk merayakan hari anniversary kita " jelas jillien dengan seringai tawanya

" oh bagus! apa kalian meng-kambing hitamkan gua? " sentak jeje dengan santai

" Sorry je. Gua gak bermaksut-, " ucapan jillien pun terhenti ketika jeje menertawainya

" HAHAHHAAHAHA lo yang bilang jangan tegang sekarang lo sendiri yang tegang HAHAHHAAH gua bercanda jill. Walaupun lo kakak kelas yang menyebalkan! ". Jawab jeje enteng

" Bagi gua 10 jt kalah taruhan itu bukan masalah " sambung jeje dengan santainya

" Ohh jadi sekarang gua jadi tau sifat asli lo, lo humoris walaupun agak naif hahhahah " sahut jillien

" Naif? Ar u kidding me? " jessica memutar kedua bola matanya

" babe. Akuu disini, apa kamu tidak menganggapku ? " celetuk Allex

" Maaf babe. Jessica terlalu asik " balas jillien

" Kapan mau di mulai ini udah jam 9 pas " sahut jeje sambil melihat jam tangannya

" Wow! Jam tangan mu terlihat keren dan mahal je " puji benzie

" thanks benzie, nyokap yang beliin " jawab jeje ramah

Jeje sudah bersiap di mobil mini coopernya sedangkan Allex sudah bersiap di mobil sedan yarisnya di depan terdapat jillien dengan memegang bendera dan jillien mulai berhitung.

1.... 2..... dan bendera itu di lemparkan oleh jillien jeje langsung menancap gasnya. Dengan gesit jeje melewati tikungan yang tajam. Tak disangka lawannya juga sangat lincah dalam mengendarai mobil.

Ia tidak boleh kalah taruhan. Walaupun 10 juta menurutnya kecil ia harus menjaga image-nya didepan semua teman temannya. Setidaknya menang dalam balapan sudah membuatnya bahagia

Jeje sudah melihat garis finish didepannya teman temannya terus menyorakinya memberi dukungan untuk dirinya dan Allex. Dan yang memasuki garis finish tersebut ialah JEJE. Dan Allex mengakui walau ia hanya seorang gadis mentalnya sangat tangguh untuk menerima tantangannya.

Semua orang bersorak sorai menyebut nama jeje. Di depan sana Allex terlihat sedikit kesal karna tidak memenangkan balapan tersebut.

" woww!! Menakjubkan!! AMAIZING !! " sahut gabriel pada jeje

" Bravoo bravoo lo luar biasa!! " Puji david

" Hebat!! Sangat menakjubkan!! AMAIZING " Tambah benzie

" Selamat gak nyangka lo hebat!! Ini uang yang gua janjiin " sahut Allex dengan menjabat tangan jeje dan memberi jeje sekantung uang 10 juta itu

" Jangan sedih jill, Allex gak akan menyia-nyiakan hari spesial kalian. " ucap jeje pada jillien

" lo hebat! Bagaimana mungkin lo ngalahin Allex? Belum pernah ada yang ngalahin dia " jawab jillien tak percaya

" Entahlah mungkin hanya kebetulan " jawab jeje santai dengan menggedikan bahunya

" Maafkan aku sayang " sahut Allex pada jillien

" gak masalah. Tapi bagaimana dengan besok? ". Tanya jillien

" emmhh kita akan mengunjungi resort di bali untuk minggu ini " jawab Allex

" Lo mau ikut jessica ? " tanya jillien

" gak perlu gunain waktu lo berdua untuk bersenang senang ". Jawab jeje dengan antusias

" Ohh jangan begitu je. Kita akan kesana dengan gabriel, benzie, david, devan Acha, sasha, dan lauren dan teman teman gua lainnya. Allex sudah menyewa tempat untuk kita disana " ajak jillien

Jeje tampak berfikir teman temannya begitu bersemangat untuk mengajaknya

" Ayolah kita akan Party disana benar kan jill ? " ajak david

" yaaah Allex juga sudah mengundang  Dj untuk melengkapi party nya " sambung jillien

" Iya kalau lo ikut gua pasti seneng " sambung benzie dengan cengiran

David dan gabriel serempak menoyor kepala benzie dan memberinya tatapan memperingati, lalu jeje hanya terkekeh pelan melihat tingkah kocak teman barunya itu

" emmhh oke. Gua ikut " putus jeje

" Nahhh gitu dong, boleh minta kontak lo ? " tanya jillien dengan menyodorkan ponselnya kearah jeje

" Tentu " singkatnya lalu mengetik nomor telpon nya di Handphone jillien

" Id line ? " sentak benzie  menyodorkan gadgetnya

" Of course. Kasih id line dan kontak hp gua ke yang lain biar bisa saling kabar-kabaran besok " jawab jeje

" Oke, sampai ketemu besok " serempak mereka semua pada jeje

Benzie berjalan di samping Jessica dan menanyakan hal hal pribadi tentang kesukaan, hobi, yang ia lakukan sehari hari, dan menyangkut kehidupan Jessica.

" Yaah bisa kan kita jadi lebih akrab dari sekedar teman? " tanya Benzie

jessica menautkan alisnya " Maksudnya? "

" you know what I mean right? Besok gua jemput oke? " Benzie mengerlingkan satu matanya

" Benzieee " Teriak Devan

" Byee jessicaa " mereka melambaikan tangan Pada jessica

Jeje hanya tersenyum ramah dan melambaikan tangannya ke arah mereka lalu ia memasuki mobilnya untuk menuju pulang. Tak disangka ia sampai lupa waktu ketika bersama dengan mereka

Ia melihat jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukan pukul 02.30 malam. Semoga kota jakarta tidak begitu macet pikirnya.

Untuk jakarta malam ini tidak begitu padat Alhasil jeje bisa pulang dengan cepat. Ia mengklaksonkan mobilnya beberapa kali, ia yakin kalau para satpam penjaga rumahnya sudah pada tidur

Tinn

Tinn

Tinnnnnnn

Tinnnnn

Klakson mobil jeje yang dibunyikan secara berulang ulang. Mang udin mendengar klakson itu. Ia membukakan matanya mengucek beberapa kali dan segera membukakan gembok gerbangnya dan membukakan gerbang untuk nonanya.

Greeengereegeegggrengg....

Suara yang ditimbulkan ketika gerbang ditarik.

Tinn

Bunyi klakson jeje ketika mobilnya sudah memasuki pekarangan rumahnya menandakan mang udin harus menutup gerbangnya lagi.

Jeje menaruh kembali mobilnya ditempatnya. Di garasi mobilnya, jeje segera memasuki rumahnya. Tapi pintu nya sudah terkunci ia lupa kalau ia todak membawa Duplikatnya. Jeje segera menelfon bik surti untuk membukakan pintunya

Bik surti tidak mengangkat telfonnya, ia beralih menelfon pembantu nya yang lain dan sama tidak ada jawaban juga, apa ia harus tidur diluar ? Tidak. Atau ia harus menelfon kakaknya dion ? Tidak mungkin ia harus menelfon dion untuk membukakan pintunya. Jika ia berani menelfonnya hanya sekedar untuk membukakan pintunya maka dion akan mengomel tiada henti.

Jeje berlari kecil menuju pos di depan rumahnya untuk menemui mang udin. Mang udin sedang tertidur sangat pulas sampai mulutnya menganga.

" mang.. mang.. " lirih jeje sambil menepuk nepuk lengan mang udin

" mang udin.. mang.. mang udin! "

" MANG UDIN! " teriak jeje sampai membuat mang udin terpelonjat kaget

Mang udin bangun dengan terkesiap sambil melatahkan gaya silatnya membuat jeje tertawa.

" ehh non jeje... ada apa non ? Hoaamm " sahut mang udin dengan menguap

" bukain pintunya mang, gua lupa bawa duplikatnya " jawab jeje

" ohh baik non " sahut mang udin dan berlalu mendahului jeje untuk membukakan pintu rumahnya

Akhirnya pintunya pun terbuka

" makasih mang " sahut jeje. Ia pun segera memasuki rumahnya sedangkan mang udin kembali ke pos untuk berjaga malam.

Jeje melangkahkan kakinya dengan hati hati, agar nantinya jika dion bangun tidak menanyakan hal yang macam macam yang membuatnya pusing.

Jeje telah sampai di kamarnya. Ia segera melempar asal ponselnya dan menaruh dengan rapih uang 10 juta itu di brangkasnya. Ia segera memasuki kamar mandi untuk membasuh mukanya dan segera berganti pakaiannya menjadi Piyama.

Tanpa membuang waktu ia segera bersetubuh dengan kasurnya yang berukuran kingsize. Dan mengistirahatkan tubuhnya karna ia sangat lelah.

********

06.45 wib

Jeje belum juga bangun dari tidurnya. Ketukan pintu yang di ketuk oleh bik surti secara berulang ulang hanya sia sia dan tidak membuatnya bangun juga sampai saat ini.

Jeje sedikit menggeliat merenggangkan otot ototnya terasa keram akibat tidur lalu ia mengerjapakan matanya beberapa kali. Meraba kasurnya untuk mencari ponselnya.

Ia melihat 10 panggilan tak terjawab dari nomor yang tidak diketahui dan 10 pesan dari nomor yang tidak di ketahui. Ia membuka pesannya satu persatu

+682356xxxx

Kita akan bertemu di bandara jam 9 nanti. bersiaplah dari sekarang karna resort telah menanti kita

- Jillien

+62126373xxx

Tolong jemput gua di cafe sebrang jalan. kita akan berangkat kebandara bersama

- Lauren

+62135637xxxx

● Jangan sampai terlambat. Kita akan mengadakan party

● kalo lo gak dateng gua juga mungkin gak dateng

● Apa lo sudah bersiap siap ? Perlu di jemput ?

● Sudah jam segini Kirimkan alamat rumah lo gua akan jemput lo sekarang

- Benzie

+6285673xxxx

Kita akan membolos untuk 1 minggu kedepan apa itu masalah ?

- Gabriel

+62787363xxxx

Gua akan membuatkan surat izin palsu untuk lo dan gabriel

- Acha

Diantara yang lain benzie lah yang paling takut jika jeje membatalkan kepergian nya untuk menghadiri pesta kecil yang di buat Allex untuk jillien di bali.

Dan jeje ingat kalau hari ini ia akan pergi ke bali bersama teman temannya. Apa ia akan membolos hari ini ? Tentu saja! Ia sangat bosan berada di kelas dengan penghuninya yang menurutnya tidak asik. Ditambah dengan gurunya membuatnya malas melakukan kegiatannya selama dikelas.

Jeje mendengar ketukan pintu dari luar kamarnya. Dan ia meliat jam becker di atas nakasnya sudah menunjukan pukul 06.50 ia segera membukakan pintu untuk bik surti agar ia melakukan tugasnya

" Mengapa non belum siap ? Non jeje bisa terlambat " ucap bik surti menggebu gebu

" shut up! urusan terlambat atau enggak itu urusan gua. Jadi lakukan tugas bik surti dan jangan banyak bicara! " sentak jeje sedikit kesal

Bik surti tertunduk takut ketika jeje membentaknya. Dan ia langsung melakukan tugasnya untuk menyiapkan semua keperluan jeje. Jeje memasuki kamar mandinya untuk membersihkan dirinya

Setelah 15 menit berlalu jeje keluar dan mengganti pakaiannya dengan seragam. Yahh untuk mengelabui kakaknya. Jeje memasuki baju bajunya di koper dan beberapa barang lain yang akan ia butuhkan selama 1 minggu di bali.

Setelah semua kebutuhannya sudah ia siapkan ia segera menuruni anak tangga untuk sarapan. Disana sudah terdapat dion kakaknya yang sedang sarapan dan tampaknya ia juga sedikit buru buru mungkin ia kesiangan. Kalau jeje ia tampak nyantai walaupun jam sudah menunjukan pukul 07.05 jeje langsung menduduki kursinya dan menyantap sepiring nasi goreng buatan bik surti.

" Balik jam berapa lo semalem ? " tanya dion tiba tiba

Jeje mendecih sinis, udah mau terlambat masih sempat sempatnya menanyakan hal yang tidak penting.

" jam 10 " jawabnya berbohong

" jangan bohong! Karna gua tau lo bohong atau enggaknya " sentak dion

" oke. Jam 11 " ucap jeje pasrah

" tukang bohong! " ucap dion dan langsung pergi dengan buru buru

" Kak " panggil jeje tiba tiba

Dion pun menghentikan langkah kakinya dan berbalik dengan menunggu kelanjutan pembicaraan yang akan diucapkan adiknya

" gua bakal minep dirumah kawan gua selama seminggu. Jadi jangan ngadu yang macem macem ke papa " sambungnya

" Terserah lo. Tapi jangan sampe lo bolos " ucap dion mengiyakan dan langsung keluar rumah dengan buru buru

YESSS! Jeje bersorak kegirangan dalam hati. Ia segera menghubungi teman temannya

" Hallo jill "

".... "

" lo nunggu dimana ? Gua udah siap "

"..... "

" oke, gua akan ke cafe sekarang "

"..... "

Tuttttutttuttt

Jeje menaiki kembali anak tangga rumahnya menuju kamarnya untuk mengambil kopernya. Setelah semua siap jeje menaruh kopernya di bagasi mobil. Tanpa membuang waktu ia segera melajukan mobilnya ke cafe diaman ia akan bertemu dengan jillien dan teman temannya yang lain

Jeje sudah berada di cafe Amuz Cafe ini termasuk restaurant Perancis termahal di kota jakarta. Jillien memiliki selera yang tinggi juga menurut jeje. Ia segera memasuki cafe itu dan sudah tampak banyak temannya yang sedang menunggunya

" hai je " sapa sasha

" Lama banget ? Mau make seragam?" Sahut gabriel

" Mau lo pake seragam ataupun baju bebas lo selalu terlihat cantik " puji benzie tanpa sadar

Jeje hanya membalas benzie dengan senyuman dan tidak mengharapkan yang lebih dari pria blaster jerman itu.

" hai semua maaf apa gua doang yang telat ? " tanya jeje dan langsung duduk di sofa di sebelah gabriel

" yaaa kita cuma nunggu lo " jawab Acha

" seharusnya lo ngirim alamat rumah lo jadi gua bisa jemput lo biar gak telat " Ucap benzie menyarankan

" gak perlu repot repot benzie lagian juga gua harus menghindari kecurigaan kakak dan asisten rumah tangga gua " Ucap jeje dengan tersenyum ramah

" bagaimana dengan surat izinnya ? " tanya jeje pada Acha

" udah gua suruh orang untuk membuatnya " jawab Acha santai

" kenapa masih pake seragam? " tanya lauren

" Oh shit! Maaf gua ganti dulu " jawaban jeje dan langsung ke toilet untuk mengganti bajunya.

Ia tidak lupa menaruh pakaiannya di tas ranselnya saat ia bersiap menaruh semua pakaiannya di koper. Jeje sudah mengganti pakaiannya dengan celana jeans pendek kaos hitam di balut jaket lepis berwarna cream dan memakai topi putih tidak lupa ia menggunakan sneakers.

" nah itu dia " sahut Allex pada jillien

" Bidadari kesasar " celetuk benzie

David menoyor kepala benzie, " gombal mulu lo dari tadi "

" Apa lo udah ngelupain hillary ? " sindir david

" Buat apa gua inget dia ? Gua udah ngelupainnya " jawab benzie santai

" Bravo! jadi gak perlu lama lama untuk move on! " tegas gabriel

Benzie hanya mengangguk setuju dan mengedipkan matanya pada gabriel mengisyaratkan sesuatu.

" apa kita akan berangkat sekarang ? " tanya jeje

" Apa lo gak laper ? Pesan makanan dulu kita akan menunggu jadwal penerbangannya nanti jam 9 dan ini masih jam 7 lewat 15 menit jadi masih ada waktu untuk sarapan " jelas jillien

" Okee " jawab jeje singkat

jillien memanggil pelayan untuk memesankan pesenan jeje Setelah pelayan itu datang lalu ia memberikan buku menu pada jeje

"  Grilled Wagyu 9++ Beef tenderloin satu terus minumannya choco late " ucap jeje dan langsung menyodorkan buku menunya

" Je kalau ada waktu bisa kali kita jalan bareng " ucap benzie santai dan tiba tiba

Jeje menanggapinya dengan kening berkerut sebenarnya apa maksutnya dari kemarin yang selalu mengkode kedirinya.

" Ehem ada udahng di balik batu " celetuk devan

Lalu pesanan jeje pun datang, dan pelayan tetsebut menaruhnya dengan rapih di atas meja jeje yang berhadapan dengan benzie.

" Oke, nanti di usahain ya tapi gak janji " jawab jeje ramah

" lo punya cowok ? " tanya benzie lagi

Jeje menggelengkan kepalanya mantap dan dengan tegas menjawab " enggak, gua single " jawab jeje sambil menyuapkan grilled wagyu yang ia pesan

" Ada celah dong ya ? " ucap benzie dengan seringaian

Jeje hanya mengiyakan saja, karna ia tidak tahu pasti apa yang dimaksud dengan pembicaraannya dengan benzie.

Sedangkan yang lain hanya sibuk dengan kegiatannya masing masing tidak perduli dengan benzie yang terlalu kepo dengan pribadi jeje.

Setelah menghabiskan waktu di restaurant tersebut Allex membayar semua makanan yang teman temannya pesan. Allex memang orang kaya ia Banyak mengeluarkan uang hanya untuk Anniversary nya bersama jillien

Mereka segera menuju bandara Dimobil Allex hanya ada jillien. Di mobil benzie ada gabriel dan david sedangkan di mobil jeje ada sasha, Acha, dan Lauren.

Setelah sampai di bandara mereka disambut ramah oleh para bodyguard nya Allex, sengaja Allex menyuruhnya hanya untuk mengamankan mobilnya dan mobil teman temannya.

" Mr. Rex suruh anak buah mu untuk mengamankan mobil mereka " perintah Allex pada bodyguard berbadan besar itu

" Baik tuan " sahut Mr. Rex dengan sopan

Mereka semua sudah di pesankan tiket oleh jillien. Dan mereka segera memasuki pesawat tanpa harus memesan tiket lagi semuanya terasa serba cepat. Jeje merasa kalau Allex adalah orang yang sangat kaya jillien beruntung mendapatkannya selain kaya ia juga terlihat tampan dan cool.

Apa Allex memberi semuanya itu hanya cuma cuma kepada jillien ? Kalu begitu adanya betapa besar Allex mencintainya sampai harus merogoh kocek sebesar ini.

Mereka memulai penerbangan dari Jakarta - Denpasar dari pukul 09.00 wib mungkin akan tiba di sana setelah 1 jam 40 menit. Waktu perjalanan ke Bali jeje lebih memilih untuk tidur sedangkan yang lainnya melakukan kegiatan mereka masing masing.

Seperti benzie ia selalu ingin kepo dengan kehidupan jeje buktinya ia menstalk akun instagram milknya dan me-Love seluruh Photo ungggahan jeje di akun instagramnya tanpa sepengetahuan jeje.

Apakah Benzie mulai tertarik dengan kehidupan jeje ?