Chereads / Jessica Rhania Palvin / Chapter 5 - Party

Chapter 5 - Party

****

Hari kamis

Hari ini mereka akan berpindah lokasi ke resort. Allex juga sudah menyiapkan villa untuk mereka menginap karna hotel yang mereka tempati kurang memuaskan.

Jeje, Acha & Lauren bersiap siap membereskan baju baju yang sudah rapi dan memasukannya kedalam koper. Soal jeje dan benzie mereka belum ada yang mengetahui satu pun mungkin jeje akan memberitahunya ketika di resort nanti.

Jeje sudah membereskan bajunya lebih dulu diantara yang lain karna setengah baju jeje tidak ia keluarkan dari koper, beruntunglah ia tidak repot repot memasukannya kembali. Jeje segera keluar ketika sudah yakin bahwa barang bawaannya tidak ada yang tertinggal di kamar.

" Gua duluan ya guys, gua tunggu kalian di depan " Sahut jeje dan beranjak pergi sambil menggeret kopernya.

" Oke " sahut mereka serempak tanpa melihat jeje karna sibuk dengan kegiatannya.

" eh cha cha sini geh " panggil lauren tiba tiba yang lagi membuka laci lemari kamar hotelnya

Acha menengok dengan kening berkerut menghadap ke lauren dengan tatapan yang mengartikan ' Apa ? '

" Bucket bunga tulip, udah agak layu si tapi masih bagus. Punya siapa ya ? " tanya lauren heran dengan melihat lihat dari sisi ke sisi bunga tulip itu

" Mungkin punya orang sebelum kita disini "  Tanggap Acha santai

" Ah masa si ? Kita kan disini udah 3 hari kalo punya orang sebelum kita bunganya udah layu banget. Ini mah layu sedikit masih keliatan agak segeran " Ucap Lauren heran

" Coba gua liat " Acha langsung mengambil bucket bunga itu dari tangan lauren dan melihat dan memegang kelopak bunganya

" Iya juga si, punya siapa ya ? " tanya Acha heran dengan tampang bodoh

" Kalo gua tau gak mungkin gua nanya lo Acha! " decak lauren greget

Acha masih menyelidiki sisi sisi bunga itu dengan teliti, Sampai ia menemukan Amplop di dalam kertas yang membungkus bunganya.

Lalu Acha dengan lancangnya membuka surat yang terdapat dari amplop tersebut. Surat nya bertuliskan For : Jessica Rhania P.

Lauren dan Acha makin penasaran dan sama sekali tidak paham dari namanya.

" Jessica Rhania P. ? Jeje bukan ya ? " tanya Acha pada lauren

Lauren hanya mengangkat bahunya menandakan kalau ia tidak tahu

" Coba lo baca surat didalemnya " titah lauren

Lalu mereka membaca dengan senyum senyum seolah olah surat itu untuk mereka, perempuan mana yang tidak Bahagia ketika di beri surat yang bertuliskan kata kata romantis yang sangat menyentuh hati.

Jeje, Benzie, Gabriel, David, Allex & Jillien sedang menunggu Acha dan Lauren yang belum juga datang. Akhirnya jeje memutuskan untuk memanggil mereka di kamar hotel agar cepat bergegas. Sedangkan yang lain sudah mendahuluinya menggunakan mobilnya masing masing kecuali Benzie dan Jeje yang masih menunggu Lauren dan Acha

Jeje memutuskan memakai Mobil benzie sedangkan David, Gabriel & Sasha mereka memakai mobil jeje untuk menuju resort. Jeje pun sudah sampai di kamar hotel dan segera memegang Knop pintunya lalu membukanya dan benar sekali pintu tidak terkunci tandanya mereka masih di kamar hotel. Jeje memasuki lebih dalam kamar hotel yang menemui kedua temannya sedang membaca surat. SURAT??

OH SHIT! iya melupakan bucket bunga yang Benzie berikan kemarin. Kenapa ia sampai lupa? Dasar bodoh. Jeje merutuki dirinya sendiri memaki makinya dalam hati. Ia segera mengambil paksa surat itu bersalah tingkah di hadapan kedua temannya yang sedang menatapnya dengan tatapan mengintimidasie *Tatapan Menyelidik*

" Sejak kapan kalian lancang dengan urusan orang lain ?! " sentak jeje yang kesal dengan salah tingkah

" Pipi lo merah, lo pacaran dengan Benzie ? " tanya Acha dengan menaikan satu alisnya

Jeje hanya diam mematung mendengar Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Acha. Ia berusaha mencari alasan agar mereka tidak terus mencecarnya.

" Lo Pacaran dengan Benzie ? Ayolah gak ada yang perlu lo tutup tutupin lagi " sambung lauren dengan senyum smirk

Tanpa sepengetahuan jeje ternyata Benzie mengikutinya dari belakang untuk menuju Kamar hotel yang sebelumnya di tempati Jeje, Acha & Lauren

" Iya kami berpacaran sejak kemarin " Celetuk Benzie dengan tiba tiba

Jeje membelalakan matanya, sejak kapan Benzie di belakangnya ? Apa ia mengikutinya, Syukurlah. Setidaknya pertanyaan mereka sudah terjawab oleh Benzie perasaan nya sedikit lega dan agak gugup.

" Came on babe, semua orang harus tahu tentang hubungan kita " ucap Benzie dan langsung merangkul pundak jeje

Jeje hanya tersenyum canggung kepada kedua temannya, perasaannya sangat gugup mungkin pipinya juga merah seperti yang di Katakan Acha.

" Ohh baiklah Benzie bagaimana dengan Mantan lo hill ? " tanya lauren pada benzie

" Gua sudah melupakannya ketika gua mengetahui kalau dia sudah di jodohkan orang tuanya dan bertunangan dengan Pria jerman, dan juga semenjak ada Jessica gua semakin yakin kalau Jessica orang yang tepat untuk menggantikan Hill " Jelas benzie dengan santai menandakan sudah tidak ada perasaan Apapun lagi dengan Hillary

" Apa lo ngejadiin gua sebagai Pelarian? Jika iya lo bastard!"  Decak jeje kesal sambil menyerucutkan bibirnya

" Ini semua Karna lo Lauren. Pacar gua jadi ngambek " omel Benzie kemudian beralih menatap lembut pacarnya yang berdiri disampingnya " No babe hillary hanya masa lalu dan kamu masa depan ku Please Trust me dear " rayu benzie pada jeje

" INGAT! I will always keep an eye on you!! " decak jeje dengan menunjuk kedua matanya dengan jari telunjuk dan jari tengah lalu beralih ke kedua mata benzie

" uhh you're so adorable dear! Please give me hug.. " ucap benzie dengan merentangkan tangannya berniat untuk memberikan ruang agar jeje memeluknya.

Jeje tersenyum bahagia walaupun ia hanya berpura pura Ngambek dengan benzie. Ia langsung merangkul tubuh kekar benzie dan memeluknya erat dan Benzie pun membalasnya.

" Trust me I love you so much!! " bisik benzie di telinga jeje

" Can you hold me trust ? " balas jeje dengan mengulum senyumnya

" Of course!! " jawab benzie semangat

" Apa kalian akan terus berpelukan dan mengumbar keromantisan kalian di depan kita ? " Decak Acha tak terima

" Apa sudah merasakan di dunia ini hanya kalian berdualah yang tinggal ?" Sambung lauren

" Baiklah, " jawab jeje pasrah disertai senyuman manisnya

" Apa kalian berdua akan terus mengomel? Allex, jillien, david, sasha & gabriel sudah mendahului kita untuk pergi ke resort " Balas Benzie menyadarkan

" Jika itu mau kalian Gua tidak akan keberatan kalau harus semobil berdua dengan jeasica " sambungnya lagi dengan senyuman jahil

Jeje hanya memukul pelan punggung benzie dan membuat kedua temannya terkekeh

" Baiklah Tuan kami akan segera bergegas!! " ucap lauren dramatis dengan memencak kesal

Jeje hanya terkekeh pelan melihat mereka yang sudah pasti mengumpatnya dalam hati. Sampai Akhirnya mereka sudah siap untuk meninggalkan kamar hotel dan menuju villa di dekat resort

Resort INAYA putri bali

Allex sudah memboking tempat yang akan ia gunakan untuk Pesta nanti malam dan ia juga sudah mengundang DJ yang akan memeriahkan pestanya. Untuk teman temannya mereka sudah di undang secara formal dan akan melakukan penerbang nanti siang dan akan sampai nanti malam.

Benzie, jeje, Lauren & Acha sudah sampai di Resort bintang lima yang Sangat Mewah. Pemandangan yang sangat menakjubkan serta fasilitas yang sungguh memuaskan.

Jeje segera memasuki villanya dan beristirahat sebentar karna badan badanya terasa sedikit pegal.

" came on babe akan ku antar kamu ke kamar " Ajak benzie

" Babe? Lo berdua Pacaran ? " celetuk david yang baru datang

" That's Right! " ucap benzie membenarkan

" Oh shit! Ada dua pasangan di dalam resort ini. Apa gua harus mencari bule di disini " decak david merutuki nasibnya

" Salah lo lebih memilih single. " sahut lauren yang baru menggeret kopernya

" Gua single berkelas emangnya lo " sahut david membela diri

" SAMA AJA " tegas lauren

Jeje sudah mendapatkan kamarnya kali ini ia hanya tidur berdua dengan Lauren, gadis itu sangat ceria dan selalu membuatnya tertawa dengan aksi konyolnya.

" Lauren gua akan keluar dan mungkin kembali lagi setengah jam " ucap jeje dan langsung bangun dari tidurnya

" oke, Gua mau beristirahat ". Sahut Lauren

Jeje merasa badannya sudah tidak lagi terasa pegal karna ia sudah mengistirahatkannya di kamar di tambah lauren yang selalu menghiburnya walaupun gadis itu sangat kepo dengan urusan pribadinya seperti hubungannya dengan benzie itu bukan masalah untuk menceritakannya bagi jeje.

Jeje berjalan jalan di sekitar Resort. Sangat menakjubkan! Itulah kata yang pas untuk menggambarkan Resort ini desain interior yang sangat mewah tempat yang sangat nyaman dan fasilitas yang sangat memuaskan

Ia merasa tubuhnya gerah ketika melihat kolam renang yang terletak di belakang resort itu, ia segera mengganti Pakaiannya mungkin dengan pakaian yang sedikit minim.

Mungkin ia hanya berenang sendirian karna lauren yang ingin beristirahat sedangkan Acha dan sasha sedang merapihkan pakaiannya. Ia segera men-ceburkan badannya di kolam renang itu dan berenang kesana kemari dengan asik.

Sasha menyuruh Acha untuk segera merapihkan barang barangnya karna Acha terlalu banyak membawa barang barangnya seperti make up pakaian pakaiannya sepatunya ia membawa 5 pasang seperti akan melakukan ajang Pencarian Miss. Universe

Kali ini jillien lebih memilih sendiri untuk kamarnya, mungkin ia tidak tahan dengan sasha yang terus mengomelinya untuk merapihkan ini itu ini itu seperti ia mengomeli Acha untuk segera merapihkan barang barangnya. Tapi Acha cukup sabar menghadapi sasha gadis yang sangat rajin dibandingkan Lauren

Lauren selalu mengacak ngacak kamarnya sesuka hati, mungkin ia terbiasa hidup berkecukupan. Beda dengan sasha & jeje walaupun ia juga hidup berkecukupan mereka tidak mau melakukan kebiasaannya sesuka hati. Dan jeje gadis yang mandiri ia selalu melakukan tugasnya dengan sendiri beda dengan lauren yang selalu meminta bantuan pada Acha untuk hal hal yang mudah Mungkin orang tuanya selalu memanjakannya.

Seperti melipat pakaiannya membersihkan tempat tidurnya dan lain sebagainya. Jillien sekarang berada dikamar yang cukup luas ia hanya sendiri menempati kamar itu, dan ia berhak melakukan hal hal yang ia sukai tanpa larangan dari sasha. Menurutnya Sasha sangat cerewet ia tidak suka sifatnya yang cerewet dan suka menyuruh.

Jillien mengganti pakaiannya menjadi pakaian renang karna ia ingin menyegarkan tubuhnya di kolam renang yang terletak di belakang Resort.

" Bukankah menyenangkan berenang sendirian ?" Celetuk jillien menyindir melihat jeje yang hanya seorang diri yang berenang

" Oh hai jill, sini gabung. Gua mau ngajak lauren tapi dia mau istirahat " jelasnya

Jillien segera menyeburkan tubuhnya ke dalam kolam itu. Jeje dan jillien berenang dan sambil mengobrol.

" jill apa lo nyaman dengan bikini seperti itu ? " tanya jeje heran

" ya ampun ini pakaian renang, dan akan membuat sexy " jawab jillien

" tapi itu terlalu minim "  sahut jeje lagi

" Gua udah terbiasa, dan jika Allex melihatnya dia akan suka " Jawab jillien bersemangat

Mungkin benar dengan yang diucapkan Acha dan Lauren. jeje tidak berniat menanyakannya lebih jauh lagi karna jillien akan menceritakannya sendiri.

" Jill apa lo bahagia dengan Allex ? " tanya jeje tiba tiba

" Kenapa nanya seperti itu ? Apa gua terlihat tidak bahagia ? " tanya jillien dengan menautkan kedua alisnya

" ya mungkin ada sisi menyebalkan dari Allex yang buat lo gak suka " ucap jeje yang berniat membenarkan ucapan acha dan lauren kemarin

" Tentu gua bahagia, dia sangat romantis & dia selalu memberikan kejutan manis " ucapnya

Jeje hanya mengangguk dan ber "oh" ria lalu jillien beralih bertanya pada jeje

" Apa lo bahagia bersama Benzie ? " tanya jillien dengan tiba tiba

" maksud lo ? " tanya jeje heran dan mengartikan apa jillien sudah mengetahui hubungannya dengan benzie

" jangan berpura pura, Benzie selalu menceritakannya dengan gua termasuk benzie yang mulai tertarik dengan lo saat pertama kali bertemu dengan lo "  jelas jillien

" Gua dan benzie sudah kenal sangat dekat dan dia juga mengenal Allex begitu Akrab " sambung jillien lagi

" Yahh sangat bahagia, dia menyatakan cintanya di summer Pantai kuta " jelas jeje

" Oh ya tuhan seriuously?? Lo beruntung je!! pasti romantis? " takjub jillien

" yaahh sangat sangat romantis tidak pernah terbayangkan!! Mungkin gua beruntung " jawab jeje yang masih tidak percaya

" Ingat setahu gua dia gak pernah seserius ini dengan gadis manapun dalam menjalin hubungan yah seperti dulu ia bersama hillary, tetapi saat dia bersama lo Benzie terlihat beda dan lebih dewasa dalam menyikapi hal hal di sekelilingnya " ucap benzie berpendapat

" Yah mungkin saja dia orangnya seperti itu " jawab jeje sedikit ragu

" kenapa jawabnya begitu ? Apa lo masih ragu dengan pria jerman itu ?"  tanya jillien dengan kening berkerut

" euumm belum pasti karna kita menjalaninya baru 3 hari dengan hari ini " jelas jeje

Jillien hanya mengiyakan mungkin jeje juga butuh mengetahui Benzie lebih dalam apa pria itu sama seperti Allex atau tidak jika Ya dia akan menjauhinya. Walaupun jeje seorang bad girl ia masih memikirkan masa depannya. Ia tidak akan memberikan mahkota berharganya hanya untuk pria yang belum menjadi suaminya.

" Malam ini kita akan memakai gaun tidak ada yang memakai dress Allex akan mengadakan Party " jillien memberi tahu pada jeje saat jeje akan menyudahi kegiatan renangnya

" oke, sampai bertemu nanti malam jill " ucap jeje dan langsung pergi kekamarnya.

Malam ini Jeje sudah tampil sangat cantik dengan balutan gaun putih yang sedikit mengekspos bagian tubuhnya walaupun gaun itu tidak terlalu minim itu cukup membuat kesan sexy di tubuhnya dengan bahan brukat yang membalut setengah tubuhnya. Dengan  make-up  tidak terlalu tebal ia Kelihatan sangat Gorgeous.

Sedangkan Lauren dia sangat ribet dan masih memilih milih 3 gaun hitam yang ia bawa dan mencoba nya bolak balik. Gadis itu baru menyelesaikan make-upnya belum mengganti pakaiannya. Sedangkan Sasha dan Acha sudah mengetuk pintu kamarnya untuk segera turun ke Resort karna pestanya akan segera di mulai.

" Apa lo masih mau berurusan dengan 3 gaun itu ren ? " tanya jeje yang sedang memakai heells nya

" Bantu gua untuk memilihnya je " rengek lauren

" semua gaun itu sangat indah, Coba salah satunya " jawab jeje menanggapi

" pilihin satu untuk gua " pinta lauren lagi

jeje melihat gaun mana yang cocok ditubuh lauren yang berisi dan tinggi menurutnya gaun 5 cm diatas lutut dan lengan buntung membuat lauren sangat cantik.

" coba yang ini " tunjuk jeje pada gaun hitam itu

Lauren pun mencobanya. Dan sepertinya ia puas dengan gaun pilihan jeje, buktinya ia terus tersenyum ketika memandangi dirinya didepan cermin. Tanpa membuang waktu lauren langsung memakai heells nya dan membawa clucth sepadan dengan gaunnya.

Mereka segera keluar karna Sasha dan Acha sudah menunggunya. Jeje membuka pintunya dan memberikan senyuman termanis nya pada mereka

" Oh yaampun lo kelihatan sangat cantik je " puji Sasha

" iya gaun itu sangat cocok di tubuh lo, you looks so gorgeous! " Puji Acha

Jeje hanya membalasnya dengan tersenyum ramah kepada kedua temannya.

" Kalian juga terlihat sangat cantik " balas jeje memuji Acha dan Sasha

" Apa yang membuat kalian sangat lama? Apa Berdandan ? " tanya Acha curiga

" bukan lauren bingung memilih ketiga gaun yang dibawanya ". Jawab jeje jujur

" sudah gua duga " ucap Acha dengan memutar bola matanya malas dan menarik jeje pergi

Lauren hanya berdecih sinis melihat kelakuan Acha yang tidak pernah mengerti tentang dirinya. Sampailah mereka berempat di Resort dan disana sepi seperti tidak ada pesta lalu jillien dan Allex dimana mereka?

Lalu dari kejauhan benzie berlari terengah engah menghampiri mereka sepertinya ada hal penting yang harus di sampaikan Benzie pada mereka hal penting apa ?

" Cepatlah pergi karna Allex akan membawa jillien kesini dengan menutup matanya " ucap benzie dengan nafas ngos ngosan

" Jadi bagaimana dengan pestanya  ? " tanya jeje heran pada Benzie

" akan di adakan setelah Allex memberi surprise pada jillien " jelas benzie dan langsung menggandeng pergelangan tangan jeje

Mereka semua akhirnya mengikuti langkah Benzie membawanya pergi. Mereka hanya bersembunyi sebentar disana juga sudah ada David dan gabriel mereka memakai jas dan tuxedo yang membuat kedua pria itu sangat maskulin.

Disana hanya ada Allex dan jillien yang sangat sexy begitu pun dengan Allex ia sangat tampan. Allex membawa jillien ditengah tengah lampion yang menghiasi latar resort dan pemandangan pantai yang indah saat malam hari .

Allex berjongkok di hadapan jillien dengan memberikan kotak merah yang terdapat cincin dan disana sudah ada orang orangnya Allex yang membawa membawa bunga, Lampion dan kertas bertulisan Will you marry me ? Sangat romantis.

Dari kejauhan jeje dan teman temannya dapat mendengar pembicaraan apa yang mereka katakan.

" Baby apa aku boleh membuka penutup mata ini sekarang ? Ini sangat merusak bulu mata ku! " Izin  jillien

" Tentu sayang " sahut Allex

" Oh yaampun Allex " jillien tersentak kaget dan menangis bahagia di depan Allex.

Jillien menutup mulutnya entah perasaan apa yang sedang ia rasakan yang terpenting rasa bahagia. Allex melamarnya untuk kedua kalinya setelah ia melamar di depan Mamahnya jillien

" Kamu adalah hal terindah dalam hidupku, tidak membutuhkan Alasan untuk mencintaimu karna kamu tahu alasannya. " ucap Allex membuat jillien menangis bahagi dan tidak berhenti berteriak

" Kamu yang menerima semua kekurangan ku dengan adanya penyak-, " jillien langsung menutup mulut allex berniat untuk tidak melanjutkan ucapannya lagi

" Will you marry me ? " ucap Allex lagi dan menyodorkan cincin emas berwarna putih terlihat sangat mewah dan glamour.

membuat jillie mengangguk dan menerima lamaran Allex

" Yes I will " jawab jillien dengan tersenyum

Seketika semua orang keluar dan membuat jillien lagi lagi terkejut, semua orang bertepuk tangan dan tersenyum saat melihat adegan romantis. Benzie tanpa canggung merangkul pinggang jeje di hadapan teman temannya sedangkan yang lainnya hanya berdampingan dengan teman nya yang lain

" You look so beautiful tonight " puji benzie sambil mengelus pipi jeje

" kamu juga terlihat sangat tampan dengan balutan tuxedo itu sangat cocok ditubuhmu " balas jeje memuji-nya dengan tersenyum

dengan kilat Benzie mengecup singkat Pipi mulus gadis itu, Harum Vanila yang lembut membuat candu tersendiri bagi Benzie.

" I Love You so much.. " Bisik Benzie

" I love you too " balas jeje dengan Pipi merah memanas

Benzie tersenyum hangat lalu merangkul pinggang jeje lagi untuk menuju meja dinner para tamu.

" Euumm Apa kamu mau kejutan seperti itu babe ? " bisik benzie

" Apa kamu mau melakukanya ? " goda jeje

" Tentu, tapi tidak sekarang kita harus menghabiskan waktu berdua kemudian aku akan melamarmu " ucap benzie sangat antusias

Malam begitu mewah dan acara nya sangat meriah mereka menikmati musik yang di mainkan oleh DJ martin garrix yang di undang Allex dari luar negri.

Segerombol anak muda bersenang senang dalam pestanya seperti berada di salah satu club termahal. Disana juga banyak bule yang lagi di goda oleh david. Mungkin dia sudah tidak tahan menjomblo.

Sedangkan jeje ia nyebat selinting rokok dan minum alkohol bersama kekasihnya Benzie. Merasakan dunianya hanya berdua dengan Benzie yang selalu bersikap romantis pada jeje karna ia sangat menyayanginya.

" Heii broo ?? Siapa gadis cantik di samping lo " Sapa lelaki dengan akrab pada benzie

" This is my girlfriend " jawab benzie

" Astaga lo memakai dukun apa sampai mendapatkan gadis secantik dia ? " goda temannya

" Apa kamu tidak berniat ingin mengenalkannya padaku Benzie ? " celetuk jeje

" oke dia Brian teman aku waktu SMP " Ucap Benzie memperkenalkannya

Jeje menjabat hangat tangan brian dan brian pun membalasnya.

" Jeje " sahut jeje singkat dan tersenyum

" Brian " balasnya disertai senyuman.

" Apa yang buat lo tertarik dengan Benzie ? " tanya brian tiba tiba

" entahlah.. dia begitu tiba tiba " jawab jeje

" apa dia pria yang romantis seperti Allex ? " pertanyaan kedua yang dilontarkan Benzie

" Yahh dia sangat romantis " ucap jeje jujur

" Contoh Romantisnya seperti apa ? " lagi lagi brian menanyakan hal hal yang menyangkut pautkan Benzie

" bro.. kenapa lo kepo dengan hubungan gua dengan dia ? " celetuk benzie sedikit kesal

" Of course! karena dia terlalu cantik untuk lo Hahahhaha " jawab brian singkat

" haha sialan " umpat benzie dengan tertawa pelan

" jadi jawablah pertanyaan gua barusan nona manis  " sambung brian pada jeje

" benzie menyatakan cinta saat summer di pantai kuta! Bukankah sangat romantis ? " jawab jeje bersemangat

" ohhh itu saran dari gua, ternyata benzie akan menyatakan cinta kepada gadis ini oke gua tidak akan mengganggu waktu kalian lagi " ucap brian dan langsung pergi

Yah satu teman yang hanya tahu perasaan Benzie saat pertama kali bertemu jeje adalah Brian temannya waktu SMP menurutnya bercerita dengan Brian tidak membuat rahasianya terbongkar Semoga saja.

Semua orang menikmati pesta yang sangat meriah ini. Banyak pasangan yang melengkapi pesta ini jeje tidak melihat jillien dimana mana mungkin jillien sedang sibuk bercinta dengan Allex. Fikiran bodoh. Hanya fikiran seperti itu yang terlintas di benak jeje

Sampai Akhirnya pesta berlanjut sampai larut malam.

Budayakan Vote setelah membaca 😊