°
°
°
Di Minggu pagi Alena sudah bersiap-siap dengan tas ranselnya untuk pergi mengunjungi seseorang. Ia berjalan keluar dari kamarnya menuju kamar Cecil untuk meminta izin keluar, setelah mendapatkan izin itu Alena bergegas pergi dari rumah megah itu. Ia berjalan hingga persimpangan, tempat pangkalan ojek, kemudian ia meminta salah satu ojek di sana untuk mengantarnya ke sebuah alamat.
Sekitar 20 menit berlalu, akhirnya Alena sampai di sebuah rumah bernuansa putih, hitam dan abu-abu...rumah Riana. Saat Alena berdiri di depan pagar rumah itu, ia langsung disambut oleh penjaga gerbang itu dan dipersilahkan untuk masuk.
Alena pun masuk ke dalam, ia melangkahkan kakinya dengan cepat dan menekan pintu bel rumah itu.
Tak lama kemudian, seorang pembantu di rumah Riana membukakan pintu untuknya dan mengajak Alena untuk menemui Riana.
"Nyonya di dalam." ujarnya sambil membuka pintu kamar Riana.