Chereads / One Piece : Ron Wolf / Chapter 56 - chapter 56: second team 'sabaody island'

Chapter 56 - chapter 56: second team 'sabaody island'

Bellamy mencoba basic haki di angel beach, tidak perlu beberapa lama wajah Bellamy babak belur dibuat oleh Ron wolf.

"ahahah... terus begitu kamu harus bisa merasakan hawa kehadiran" Ron sambil mengayunkan tinjuan dan tendangan miliknya 'puhak....pukk...ppakkk...' alhasil membuat Bellamy menjadi babak belur.

Zoro mendatangi Ron seraya berkata "ron-san tolong bimbingannya" Zoro mengeluarkan pedangnya. ia memasang pose menyerang, ia merendahkan postur tubuhnya, kedua tangannya menyilangkan. dimulutnya ia mengigit gagang pedang seraya berkata "jurus: king Tiger", sebuah bayangan harimau yang berlari dengan cepat mengarah ke ron, itu adalah bayangan Zoro yang melesat cepat, ketiga pedang nya berwarna hitam legam, hunus pedang itu mengarah keleher Ron.

"hmmmm...aku bisa melihat pola serangan mu." Ron menangkis dengan telapak tangannya, tebasan tiap tebasan ditangkis oleh Ron.

"ughh....!!! bagaimana bisa?" Zoro kelelahan tiap serangan berhasil digagalkan oleh Ron. disela sela serangan zoro, ron membalas dengan tinjuannya alhasil membuat zoro tersungkur jatuh, tinjuan ron berhasil mengenai pipi sebelah kiri zoro.

tanpa disadari matahari telah terbenam, Ron dan yang lain berada disebuah penginapan kota skypia. menikmati suasana pasar malam dan indahnya entertainment kota skypia, orang orang saling berdansa dan bernyanyi. kedai kecil memenuhi alun akun skypia. semenjak Luffy mengalahkan enel perbatasan antara pulau langit dan sea blue menjadi terbuka sehingga warga disana tidak Hanya dari skypia namun ada juga dari sea blue.

...sabaody island mangrove 42...

sementara itu di tim shuraiya, dipulau sabaody island disebuah restoran kecil. "sudah beberapa bulan semenjak captain pergi, apa ada informasi mengenai kota judi terapung milik grand tesoro?" tanya urouge.

"hmmm entahlah aku juga bingung mesti bagaimana?" shuraiya nampak kehilangan semangat.

dari arah belakang meja shuraiya dan kawan kawan, sebuah kawanan pria yang tengah asik berbincang bincang, dari beberapa perbincangan itu terdengar sebuah petunjuk yang mengarah ke grand tesoro. "kamu dengar tidak di dunia baru ada kota yang terbuat dari emas, disana bisa merubah nasib mu menjadi kaya dalam sekejap loh!"

"ahh yang benar kamu?! aku sedang butuh duit soalnya?!"

"benar berani bertaruh dengan nyawaku " ujar teman itu dengan nada menyakinkan kawannya agar pergi ke tempat itu.

"shuraiya apa kamu mendengar pembicaraan mereka?!, coba kita tanya mungkin ada petunjuk ". ujar urouge.

"hah...baiklah dari pada menemuinya dengan tangan kosong" ungkapan itu mengartikan agar tidak mensia-siakan sebuah kesempatan yang ada.

shuraiya mendatangi meja tempat orang itu bergosip mengenai tempat judi terapung yang dipenuhi oleh emas yang berkilau dimana penjuru dunia dapat bersenang-senang dan bersuka ria orang yang miskin bisa menjadi orang menjadi kaya mendadak.

"oi kawan kawan yang baik, bisa kah aku ikut mengobrol dengan kalian mengenai kota judi terapung?" shuraiya menarik tempat duduk dan menduduki nya dan ia tidak lupa mengeluarkan sebuah kantong yang berisikan emas dan beberapa lembar berry ($).

kedua orang itu saling bertatapan saling dan salah satu dari mereka mengamankan kantong itu. "hmm... baiklah... mengenai kota judi terapung yang aku ketahui berada di sebuah new world."

"hmmmm new world kah...bisa minta tolong lebih spesifik mengenai lokasi nya? aku sedang mencari tahu juga, kamu tahu kalau captain ku sedang mencari tempat itu." shuraiya sambil mengangkat bahu miliknya.

"jika kamu mau aku bisa menjual eternal pose ini!?" orang itu mengeluarkan sebuah eternal pose yang bertuliskan grandtesoro.

'ahhh ini dia' hati shuraiya berdetak dengan kencang menandakan ia sangat senang. "sebutkan harganya?" dengan nada datar .

"sebenarnya barang ini tidak terlalu langka, hmmm $60000 berry" ujar pria itu wajahnya nampak tegang tangan nya mengepalkan secara kuat.

"oke deal!" ujar shuraiya. ia merogoh didalam celana miliknya lalu ia memberikan nya kepada pria itu . sebundle uang berry berada dimeja tersebut. kedua pria itu memasang wajah yang sangat senang. setelah melakukan transaksi dengan pria itu, shuraiya dan urouge kembali ke kapal fenrir jr sambil membawa eternal pose grantesoro.

...Fenrir jr deck ship...

"hmmm.. jadi ini bagaimana kita sudah mendapatkan pentujuk mengenai grandtesoro, apakah kita akan pergi duluan atau kita menunggu captain?" urouge menanyakan kepada shuraiya.

"hmmmm...bagaimana ya? mungkin lebih baik satu orang tinggal untuk membimbing kapten! tapi siapa?"ujar shuraiya.

"hmmm lebih baik kalian pergi duluan, aku akan menyusul kalian bersama captain". saran Luky luke yang tengah membersihkan senapan angin miliknya, senjata Luke sebelum nya adalah crossbow, karena alasan amunisi ia beralih ke senapan angin yang dimodifikasi sehingga dapat melesat kan amunisi hingga 10km.

"hmmm ide bagus, namun bagaimana kamu akan menyusul kami? " tanya perona.

"soal itu bagaimana kita akan membuat Vivre card" usul Byron sambil membakar Putung rokoknya 'crekk...whosshh', bara cerutu semakin membara, dan byron menghembuskan asap miliknya.

"ahhh.... ide bagus" ... kompak mereka setuju. keesokan harinya perona dan Byron keliling mencari pembuatan Vivre card di sabaody island, urouge, Luky luke, dan shuraiya pergi mempersiapkan perbekalan dan beberapa hal lainnya. setelah menunggu beberapa hari akhirnya Vivre card milik shuraiya telah jadi. sesuai rencana shuraiya, urouge, Byron, dan perona akan pergi terlebih dahulu ke new world.

"yosh... Luke , ini Vivre card, beberapa kantung berry sembari menunggu captain Ron. dan yang penting adalah 'ta-da' Denden mushi ... " Byron memberikan semua barang yang dibutuhkan dan pergi meninggalkan Luke di mangrove 21. tempat dimana urouge dan X drake bertarung.

"ohh... hati hati dijalan, jangan sampai kapal fenrir rusak ya?!, captain bakal marah lho..." setelah berpamitan Luke akhirnya sendiri di mangrove 21, dimana tempat itu banyak rumah rumah yang rusak.

"ahhh sebaiknya aku mencari tempat berteduh terlebih dahulu." Luke membopong tas ransel miliknya mencari sebuah tempat bermalam. seorang dengan menggunakan topi koboi yang berpostur tinggi 1.7 meter ia membopong tas ransel yang besar.