Chereads / One Piece : Ron Wolf / Chapter 61 - chapter 61: Raijin island

Chapter 61 - chapter 61: Raijin island

...Gran tesoro...

Seluruh kota mendadak padam dan orang orang berlarian keluar seraya berkata. "Aku bebas aku bebas ahahahha" .

"Ada apa ?" Ujar Bellamy

"Sa~~ mungkin kawanan kita berbuat onar " ujar shuraiya.

"Kita hanya bisa bersiaga di kapal ini." Ujar urouge.

"Percaya kan saya ke kapten pasti baik baik saja" Frankenstein kembali tertidur diatas Hammock.

"Aku akan mencoba melihat " ujar perona ia mengunakan mode ghostto miliknya.

"Baiklah hati hati" ....

"Holo..holo...holo" ia menelusuri distrik 1,2 hingga ia sampai di distrik ke 3 ia melihat sebuah kilatan biru yang sangat mengerikan menerobos bangunan.

"Pasti itu ulah kapten. " Ujar perona. Ia pun bergegas kearah sana.

"Huahhh...banyak sekali harta yang kalian kumpulkan?!" Ujar perona yang melayang diudara.

"Ohhh perona kamu datang juga, panggil kan yang lain suruh kesini". Ujar ryna.

"Baik... Ryna-chii"

...fenrir Jr...

"Yosh ini yang terakhir" ujar urouge yang memasukan peti terakhir yang diperintahkan oleh Ron.

"Oke semuanya berlayar...." Ujar Ron .

Angin laut mendukung kapal fenrir untuk melaju kearah lautan lepas.

Ia melihat kapal Gran tesoro perlahan-lahan menghilang.

"Urouge naikkan bendera, dan siapkan tenaga pendorong" .

"Hah...baik kapten". Urouge, Bellamy, dan yang lainnya bergegas menggulung layar.

"Hup....fuwa fuwa no mi" . 'krekkk.....' perlahan-lahan terangkat terbang.

Dari kejauhan aokiji melihat sembari ia mengayuh sepeda nya. "Ara... Enak sekali mereka bisa terbang". 'fwoshhhh...fwoshhhh...' angin lautan berhembus.

Mereka berlayar layar berhari hari diatas permukaan laut. Seekor burung seagul bertengger diatas pagar.

"Hmmm situasi sekarang seperti nya masih baik baik saja!" Ujar shuraiya.

'blyar.....ctarrr...gruuuu....' suara petir, kilatan, dan Sambaran petir menyambar permukaan sebuah pulau, pulau itu bernama rajin island.

"Ekh.....aku takut sekali " ujar zirka sikembar terlihat menutup telinganya.

"Wahhhh zirco, coba lihat pulau itu sangat fantastis" ujar zirka sambil menunjuk kearah pulau rajin.

"Kapten apakah kamu ingin berlabuh di pulau itu?!" Tanya ryna.

"Tentu saja iya, petualangan baru sensasi mendebarkan ahahha..."

"Aku yakin kapten akan baik baik saja, namun tidak yang lainnya?" Ujar perona.

"Baiklah kita akan mencoba berlabuh disana". Ujar ryna.

'krekkkk .....' suara kayu berdecitan. Kapal fenrir perlahan turun menuju lautan. 'brak...' suara layar tengah diturunkan.

'ehhh itu ada penduduk disana' luke yang tengah meneropong. "Kapten disana ada penduduk nya, hebat sekali ada orang yang tinggal disana" ujar luke.

"Aha...! Kita akan mengenakan pakaian karet, agar selamat dari Sambaran petir" ujar luke.

"..." Semua terdiam dan membayangkan.

"Coba dulu kamu berlari dan menari ditengah pulau itu, jika berhasil aku akan mengikuti mu" ujar ryna.

"Aku tidak mau kalau sendirian "

"(Tuackk) .... Aduhh sakit sekali, apa salahnya mencari teman untuk terpanggang bersama?! Aku juga tidak yakin dengan pakaian karet ".

"Heh...kamu saja tidak yakin terus lantas kenapa kamu menawarkan begitu" sikembar Sontak membuat mimik wajah ketidakpercayaan.

"Sudah sudah, aku pasti akan mengendalikan petir petir itu" ujar Ron mencoba menenangkan.

"Kapten kita sudah berhasil sampai" ujar shuraiya. 'blyar.....ctar...gruduukkk...'

Suara petir menggema dimana mana.

Didekat kapal fenrir Terdapat sebuah kapal kecil mendekati kapal fenrir. Rupanya sesosok itu adalah wanita tua dengan jubah hitam miliknya.

"Hai, pemuda ?"

"Ehh siapa nenek ini?" Ujar Ron ia berdiri disamping kapal fenrir.

"Apakah kamu ingin membeli payung?" Tanya wanita tua itu.

"..." Semua terdiam sejenak. "Nenek, apakah ada gunanya payung yang anda jual?" Ryna mencoba mencari tahu.

"Tentu ada payung ku ini tahan akan Sambaran petir".

"Tahan...dari Sambaran petir?" Semua kru seawolf membatu.

"Lelucon macam apa itu?" Ujar luke.

"Baiklah nek saya akan membelinya, berapa harganya?"

"Satu payung 300.000$ berry"

"Hmmmm baiklah aku membeli 10"

"Terima kasih pemuda , semoga kamu menyukainya hihihi...." Nenek itu pergi menjauh selepas mendapatkan uang dan memberikan payung kepada Ron wolf.

"Whoa....besar sekali payung ini, dan juga lumayan berat....hoaaa.... Hampir saja jatuh, bagaimana aku bisa berjalan jika payung ini berat sekali?" ujar luke.

"Siapa yang mau ikut?"

"Aku kapten" urouge maju ke depan.

"Aku kapten..." Ujar Leopold.

"Ini bakalan seru , aku ikut " ujar shuraiya.

"Berarti sudah dipastikan " ujar Ron.

Mereka berempat turun kepulau raijin island. Sambaran petir menyambar dimana mana.

Disuatu sisi kapal G-5 muncul.

"Vice-admiral, coba lihat disana?!" Ujar tashigi.

"Hmmmm.....fwoshhh" smoker menghembus asap rokok nya dan meneropong kearah pulau raijin.

"Hooo...shicibukai Ron wolf disana, sayang itu bukan incaran ku, melainkan incaran hina. Pasti dia akan kesal sekali melihat Ron wolf menjadi anggota shicibukai...hahahah"

"..." Tashigi terdiam.

"Segera berputar arah kita akan kehilangan jejak mugiwara Luffy....cepat".