Bab 38
Hanna berjalan dalam mode waspada sepenuhnya, ia berusaha menajamkan semua inderanya agar bisa merasakan kalau-kalau ada bahaya mendekat atau jika ada seseorang yang berniat buruk padanya. Beberapa kali ia dikejutkan oleh kucing yang tiba-tiba melompat hingga membuatnya memekik sendiri.
Berjalan sendirian di tengah malam begini ternyata sangat menyeramkan, sangat berbeda dibanding saat Junhyuk ikut turun mengantarnya kemarin. Suasana semakin mencekam saat ia mulai memasuki blok dengan lampu jalan yang rusak itu. Tempat tersebut selalu saja sukses membuatnya merinding disko.
"Siaaaal ... hantu Korea gak serem-serem amat kan?!" gumamnya seraya mengusap lengannya sendiri, bukan hanya hantu yang ia takutkan muncul, tapi juga orang yang berniat jahat. Dengan sigap ia merogoh saku tas depannya, menggenggam alat penyemprot merica itu kuat-kuat disana agar saat ada orang jahat atau orang mesum, ia bisa refleks mengeluarkan semprotan itu tanpa harus mencari-cari lagi di dalam tas.