Aegis The Twins Bloodless - Exitium

🇮🇩itsmdg
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 99.2k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Sejatinya dunia yang disebut bumi ini, dihuni oleh manusia, hewan, dan tumbuhan. Tidak banyak manusia yang mengetahui jika ada kehidupan lain di bumi ini yang letaknya bahkan tidak jauh dengan mereka. Namun tidak ada satupun orang yang bisa menemukan keberadaan 'mereka', karena 'mereka' berada di sisi dunia yang berbeda, karena 'mereka' memiliki alam dan dimensi yang berbeda.

Terkadang orang-orang seringkali melihat sebuah penampakan dari makhluk-makhluk yang menurut mereka aneh dan menakutkan. Contohnya seperti seekor raksasa, naga, bahkan salah satunya hantu, dan masih banyak yang lainnya. Penampakan itu datang dan menghilang begitu saja, ada yang percaya dan ada pula yang tak percaya. Hingga cerita tentang penampakan-penampakan tersebut terus beredar dan menjadi sebuah cerita besar, cerita mitos, hingga menjadi legenda masyarakat sekitar, dan akhirnya memiliki banyak versi cerita yang berbeda.

Sebuah organisasi dibawah pemerintahan dunia membentuk sebuah kelompok penelitian yang sangat amat rahasia, mereka meniliti tentang kehidupan lain yang berada di sisi bumi lainnya atau lebih tepatnya di dimensi yang berbeda dengan bumi di mana manusia saat ini tinggal.

Sampai suatu ketika segelintir orang berhasil meretas dan membocorkan semua data penelitian rahasia tersebut kepada publik dikemudian hari, organisasi rahasia tersebut dikenal sebagai United. Diketahui bahwa penelitian itu telah dilakukan selama ratusan tahun, namun sampai sekarang penelitian tersebut tak pernah berhasil, mereka hanya memiliki beberapa dokumen berisi teori dan data-data kehidupan di sisi bumi lainnya.

Mulai dari manusia yang memiliki telinga panjang, kadal yang berdiri layaknya manusia, seekor raksasa, makhluk-makhluk kerdil, dan masih banyak yang lainnya. Tanpa bukti yang jelas, orang-orang masih tidak percaya dengan semua ini, namun ada satu dokumen yang memicu perhatian publik.

Dokumen itu berjudul Exitium, isi dokumen tersebut berfokus pada penelitian lubang hitam atau lubang dimensi atau lebih dikenal sebagai blackhole. Mereka ingin membuat sebuah gerbang antar dimensi yang akan di jadikan sebagai sarana keluar masuk antar dimensi, namun ada beberapa bagian yang hilang dari dokumen tersebut, entah memang seperti itu atau ada oknum yang dengan sengaja menghapus beberapa halaman yang penting. Pada akhirnya hanya para peretas yang mengetahui isi dari dokumen yang sebenarnya dan para ilmuan itu sendiri, United.

20 Tahun kemudian.

"Kamu yakin masih ingin melanjutkannya?! Ini sangat gila! Seluruh Kota akan terkena imbas dari keegoisanmu itu!" ucap seorang pria yang memakai jaket berwarna abu kecoklatan dengan kemarahan yang bercampur rasa takut kepada seorang wanita yang berada di sampingnya.

"Apa yang kamu maksud sayang? Ini adalah penemuan terhebat, kita telah melakukan hal yang luar biasa, kita bisa menyelamatkan umat manusia dengan ini," ujar seorang wanita dengan pakaian jas laboratorium.

"Sudahlah, kau jangan ikut campur. Padahal kau sendiri ikut bertanggung jawab dengan kejadian yang sebelumnya bukan? Lalu kenapa kau ingin berhenti setelah semua pengorbanaan ini? Lucu sekali," ucap seorang wanita lainnya yang juga memakai jas laboratorium, dia bersender di tembok sembari menyilangkan kedua tangannya.

"Diam kau iblis! Sayang, jangan dengarkan dia.... kalian semua juga mengetahuinya bukan?! Dia tiba-tiba muncul entah dari mana, dan masuk ke tempat yang rahasia ini, dia ikut campur begitu saja dan… dia berhasil. Cara dia mengembangkan penelitian ini tidaklah waras, dia bahkan tak peduli dengan apa yang akan dan sedang terjadi di Kota ini! Dia… iblis!" teriak si Pria yang berusaha meyakinkan semua orang di dalam lab.

"Sayang! Cukup! Berhenti! Jangan membuatku malu, dia penyelamat kita!"

"Tapi sayang-."

"Aku tahu! Aku melihatnya, kita semua melihatnya, cara dia datang benar-benar tak masuk akal. Aku tak peduli dari mana dia berasal, namun jika memang dia bukan dari dunia ini, itu luar biasa! Dia telah menunjukan jalan kepada kita! Jutaan nyawa tidak sebanding dengan penemuan ini."

"A-apa yang baru saja kau katakan sayang?"

"Ya… itu benar. Jutaan nyawa tidak sebanding dengan apa yang akan kita dapatkan nanti, kita bisa menyelamatkan seluruh umat manusia dengan ini," sahut si wanita yang sedang bersender di tembok dengan wajahnya yang sedang tersenyum kepada pria tersebut, senyuman tersebut seakan menusuk dada, menggerogoti hati, senyuman iblis yang menipu semua orang.

Tanpa basa basi wanita yang berada di samping pria itupun menekan sebuah tombol yang berada di depannya.

<>

<>

<<60 Detik Menuju Ledakan>>

Sebuah hitungan mundur terlihat pada layar monitor yang cukup besar, hingga hitungan tersebut mencapai angka 0, wanita yang sebelumnya bersender di tembok tiba-tiba menghilang begitu saja, orang-orang di dalam lab cukup terkejut dengan hilangnya wanita itu.

Tak lama kemudian ruangan tersebut mulai berguncang, semua orang terlihat tidak terlalu panik dengan guncangan tersebut, seakan mereka tahu apa yang sedang terjadi dan apa yang akan terjadi.

Guncangan itupun berhenti, dan listrik pun mulai padam, satu persatu lampu darurat berwarna merah mulai menerangi seisi ruangan.

Seketika suasana menjadi hening.

Dan tiba-tiba.... sebuah lubang besar muncul begitu saja tepat di depan para ilmuan. Lubang besar tersebut berwarna hitam, berdiri menghadap para peneliti layaknya sebuah portal.

Tak lama kemudian ada sesuatu yang keluar dari lubang tersebut.

Dia berjalan pelan, meregangkan kedua tangannya, dan berkata, "ahh.... akhirnya, inikah yang dinamakan bumi? Gelap sekali."

Satu persatu makhluk yang tidak pernah manusia temui keluar dari lubang hitam tersebut, para ilmuan yang melihatnya sontak terkejut, rasa takut mulai menghantui mereka, mereka hanya bisa diam dan menyaksikan satu persatu makhluk-makhluk aneh keluar dari lubang hitam tersebut. Terlebih ada seseorang yang mereka kenali keluar dari lubang tersebut, dia adalah wanita yang sebelumnya menghilang secara tiba-tiba.

Dia memiliki tampilan yang sangat berbeda dari sebelumnya, lalu dia tersenyum, dan tertawa.

"Selamat! Selamat karena kalian telah berhasil, manusia. Ini lah teknologi yang kalian inginkan."

Setelah itu dia mengangkat ke depan tangan kanannya, lalu tiba-tiba terlihat sebuah cahaya berawarna ungu kegelapan mengitari tangan kanannya. Setelah itu cahaya tersebut terbang melaju dengan cepat menuju para peneliti dan masuk ke dalam tubuh mereka.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaargh!!!"

Semua orang panik, berteriak, menjerit, merintih kesakitan di sekujur tubuh mereka.

Para peneliti yang terkena cahaya tersebut mulai menggeliat, tubuh mereka mulai membungkuk dan semakin membungkuk, bulu-bulu di tubuh mereka tumbuh dengan cepat dan melebat hingga menutupi seluruh kulit di tubuhnya!

Ekor mereka mulai tumbuh memanjang dan berbulu, tangan dan kaki mulai membengkak dan membesar, kuku di tangan dan kakinya berubah menjadi cakar yang sangat tajam!

Mereka semua telah berubah menjadi seekor serigala, tepatnya wanita itu yang telah merubah mereka.

Berbeda dengan para ilmuan lainnya, wanita yang menekan tombol sekaligus pemimpin dari penelitian tersebut dirubah menjadi serigala yang lebih besar lagi, ukurannya 2 kali dari ukuran serigala lainnya. Bulunya berwarna putih seputih awan, matanya terlihat menyala seindah bulan purnama, dia tunduk dan jinak terhadap wanita yang mengubah dirinya itu.

Dalam sekejap, lab tersebut berubah menjadi tempat berkumpulnya makhluk-makhluk yang tak pernah manusia lihat sebelumnya, hanya mereka yang berubah menjadi serigala yang mengetahui segala sesuatu yang terjadi di tempat tersebut, dan satu orang yang berhasil melarikan diri.

Di sebuah pinggiran hutan, dekat dengan sebuah pedesaan.

"Hah... hah... hah..."

Lelaki itu bernapas terengah-engah, dia lelah dan syok setelah melihat sesuatu yang sulit untuk dipercaya. Pria itu berhasil melarikan diri di situasi yang sangat genting.

"Sial, sial! Sial! Siaaal!!"

Pria tersebut menangis di bawah rintikan air hujan, menyesali semua hal yang telah terjadi dan tak pernah bisa kembali.

<>

Bandung, 23 Maret 2043