Chereads / Broken White / Chapter 11 - Sang Mantan Menyapa

Chapter 11 - Sang Mantan Menyapa

"Ternyata memang ganteng."

"Dia seperti tokoh cerita fiksi yang muncul ke dunia nyata!"

"Sumpah ganteng banget!"

"Halo, calon sugar daddy!"

"Dia udah nikah belum, nih?"

Mirza membaca beberapa komentar yang bermunculan saat timnya melakukan siaran langsung via media sosial Instagram. Dia begitu antusias saat melihat jumlah penonton yang hampir mencapai 1.000 orang.

Sejak kemarin, Mirza memang sudah mengumumkan kepada orang-orang di kantor agar menonton siaran langsung bersama GM Mandala Mall hari ini. Dia juga meminta beberapa orang di kantor pusat untuk melakukan hal serupa. Tujuannya jelas agar jangan sampai hanya ada 10 penonton. Jelas malu banget kalau cuma segitu, kan?

Kalau orang-orang di kantor bersedia menonton, Mirza memperkirakan setidaknya bakal ada 50 penonton. Jumlah pengikut Instagram Solidnews memang ada lebih dari 500 ribu akun. Namun, biasanya hanya sekitar 500 orang yang mau menonton siaran langsung, bahkan bisa kurang dari setengahnya jika si narasumber bukan figur publik.

Itulah mengapa dia sangat kaget sekaligus senang saat melihat jumlah penonton tembus 1.000 orang. Dia sama sekali tidak menyangka jika Rendra yang bukan artis ataupun influencer bisa mengumpulkan penonton sebanyak itu.

Awalnya memang hanya sekitar 100 orang, tapi angka itu mendadak naik signifikan pada menit ketiga dan terus bertambah hingga menjelang siaran langsung diakhiri.

Saat Rendra melambaikan tangan ke arah kamera setelah dirinya diperkenalkan Dinda, penonton tampak begitu heboh dan terus-terusan mengirimkan komentar dalam bentuk emoji hati serta banjir kalimat gombalan.

"Rendra ini sebenarnya siapa, Mbak? Apa dia dulu pernah ikut semacam kontes bakat di TV? Dia terlihat punya banyak penggemar, tapi nggak ada hal menonjol di artikel-artikel sebelumnya yang memuat nama dia. Cuma tentang acara yang diadakan di Mandala Mall. Ini bahkan nggak ada info sebelumnya dia kerja di mana."

Kirana tidak tahu jawabannya. Dia sendiri tidak menyangka bahwa kemunculan seorang Rendra bisa menarik perhatian begitu banyak orang.

"Sebelumnya dia kerja di mall juga, tapi di Surabaya. Entah apa jabatannya," kata Kirana sambil masih menatap layar ponselnya.

Siaran langsung baru saja berakhir. Tadi saat Dinda meminta para penonton menunggu hasil wawancara bersama Rendra, banyak orang mengaku sudah tidak sabar menanti. Kirana pun jadi semakin bertanya-tanya, siapa Rendra sebenarnya?

Saat Mirza dan Kirana masih sibuk dengan pikiran mereka masing-masing, Rio yang juga duduk di dalam ruangan yang sama tiba-tiba memecah keheningan dengan memanggil Kirana.

Rio sedari tadi memang hanya diam dan sibuk dengan laptopnya. Dia bahkan terlihat tidak begitu menyimak siaran langsung yang dibawakan Dinda.

"Mbak Kirana, barusan saya kirim satu artikel. Pada penasaran soal Rendra, kan? Itu udah jadi beritanya," ujar Rio.

Kirana segera mengecek tulisan Rio. Mirza pun langsung berdiri di belakang Kirana untuk melihat artikel macam apa yang baru saja dibikin Rio.

"Hah? Ini serius? Wah, gila!" seru Mirza begitu membaca judul dari tulisan terbaru Rio.

"Tadi lihat nggak, sih? Waktu siaran langsung, ada penonton yang komentar, 'Mampir ke sini gara-gara Kak Maria.' Langsung saya cek, deh. Ternyata bisa mendadak ramai begitu karena ada pemicunya," Rio menjelaskan hal apa yang membuatnya membikin artikel semi gosip tentang Rendra.

Mirza semakin heboh, bahkan hanya dengan membaca judul artikel yang ditulis Rio. Dia juga tak lupa memuji Rio yang menurutnya telah menulis dengan kecepatan cahaya.

Kirana membaca tulisan Rio dengan cepat tapi tetap berusaha cermat. Tulisan Rio memang biasanya sudah cukup rapi dan runtut sehingga tidak butuh banyak diedit.

Setelah artikel dirilis, Kirana baru mengecek sendiri unggahan Instagram Story yang dijadikan Rio sebagai bahan utama artikelnya.

'Sang mantan lagi nongol di IG-nya Solidnews! Jadi kangen….'

Kalimat itulah yang ditulis oleh Maria Sylvania, selebgram dan beauty influencer yang namanya melambung sebulan belakangan. Semua bermula saat video Maria yang sedang melakukan aksi sosial di panti asuhan menjadi viral. Orang-orang mengaku kagum dan jatuh cinta dengan pesona Maria.

Maria dianggap sosok panutan generasi muda. Dia cantik, berasal dari keluarga kaya raya, dan berhati hangat. Sempurna, kan?

Bodohnya, Kirana benar-benar lupa bahwa wanita sempurna itu adalah mantan istri Rendra.

"Ini maksudnya mantan apa, ya? Mantan pacar atau malah mantan suami?" tanya Mirza kepada Rio.

"Nggak paham, deh. Dia cuma bilang mantan, kan? Jadi, saya juga cuma nulis kayak gitu," balas Rio. "Nah, saya minta si Dinda tanya sekalian aja. Mumpung lagi ketemu."

"Biarin Dinda menyelesaikan tugas utamanya dulu," kata Kirana kemudian. "Lihat dulu grafik pembacanya. Kalau artikel barusan memang oke dan trennya naik, pasti tim entertainment bakal ikutan heboh. Biar mereka aja yang garap berita gosipnya."

"Waduh, maaf, Mbak. Ini saya terlanjur kirim tautan artikelnya ke Dinda. Pasti jiwa kepo dia langsung tersulut. Hehehe…."

Rio mengatakan itu sambil memperlihatkan layar ponselnya yang menunjukkan riwayat percakapan dirinya dan Dinda. Pesan yang dikirim Rio juga tampak telah dibuka, walau entah sudah benar-benar dibaca atau belum.

Perasaan Kirana mendadak tidak enak.

***

Beberapa saat yang lalu, Rendra baru saja selesai melakukan pengambilan gambar di area mall bersama tim Solidnews. Sesi wawancara terakhir akan dilakukan di ruangannya.

Semua berjalan baik-baik saja sampai Bobby tergoda mengecek grup obrolan karyawan yang mendadak sangat berisik. Tak disangka, mereka lagi heboh membahas sebuah artikel yang menyeret nama Rendra.

Artikel berjudul "Maria Sylvania Bilang Kangen Mantan, Sosok Bos Mall Ini Mendadak Jadi Sorotan" itu cukup sukses bikin Bobby kaget. Dia khawatir Rendra akan marah saat membacanya.

Tepat sebelum wawancara dimulai kembali, Bobby mendekati Rendra yang sedang duduk di sofa ruangannya. Dia lalu menunjukkan artikel yang telah menjadi bahan gosip utama para karyawan Mandala Mall pagi ini.

Bobby tahu berita yang dia perlihatkan mungkin akan merusak suasana hati bosnya. Namun, Bobby juga merasa perlu mengambil langkah antisipasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama wawancara bersama tim Solidnews.

Setelah membaca sekilas, Rendra langsung memandang Dinda yang berdiri di dekat kamera utama. Melihat reaksi Dinda yang tampak agak terkejut, Rendra yakin bahwa si reporter juga telah mengetahui tentang artikel bersangkutan.

"Ayo, kita mulai wawancaranya," ujar Rendra sambil tersenyum kepada Dinda. "Apakah 10 menit saja akan cukup? Maaf, tapi barusan sekretaris saya memberi tahu kalau mendadak ada agenda lain yang mesti saya hadiri."

Tentu saja agenda lain yang dimaksud tidak benar-benar ada. Bobby tahu kalau Rendra hanya sedang mencoba menghindar dari pertanyaan-pertanyaan tidak perlu yang berpotensi muncul jika wawancara dilakukan lebih lama dari itu.

'Apa yang direncanakan perempuan itu? Kenapa dia tiba-tiba berulah?' batin Rendra.