Chereads / BOS.. MAAFKAN KAMI / Chapter 19 - Cerita 19

Chapter 19 - Cerita 19

Setelah menutup telpon dari herry itu risty mulai menangis lagi, padahal dia telah berusaha dan bertekad sekuat baja untuk tidak menangis lagi, tapi saat menyadari bahwa dia akan kehilangan herry untuk selamanya hatinya kembali sedih. Dia teringat lagi pembicaraannya dengan kakaknya. kemarin setelah herry pergi semua orang langsung masuk kedalam rumah, dan risty langsung kedalam kamarnya.

"isy, kita harus bicara?!" panggil evan dari depan kamar risty.

"bicara apa lagi kak? Isy tak mau bertemu dengan orang itu lagi, kenapa kakak membawa dia ketempat ini?" tanya risty masih kesal pada kakaknya.

"bram juga sudah pergi, kakak yang menyuruhnya pergi..please isy buka pintunya, kita harus bicara dek.." evan memohon tapi risty tak bergeming dia hanya diam didalam kamarnya.

"please isy..percayalah padaku, kakak tak ada hubungan lagi dengan bram, dia datang ke tempat ini bukan karena kakak, tapi karena gosip yang beredar tentang hubunganmu dengan herry.."

"kakak percaya yang dia katakan? Dia datang kesini karena mengikuti kakak!" kata risty dan akhirnya membukakan pintu untuk kakaknya.

"isy.. kenapa tidak kau berikan kesempatan buat bram.. dia telah mengaku salah.. apa tidak bisa dimaafkan lagi?" tanya kakaknya melembut.

"kakak lihat tadikan.. apanya yang telah berubah dari dia? Dia masih egois dan tak menghargai aku.."

"itu karena tadi sepertinya kau akan melarikan diri isy.."

"sudahlah kak, lebih baik kakak memihak padaku dari pada orang gila itu.. kenapa? dia mengancam kakak juga?"

"bram tak pernah mengancam kakak isy.."

"kakak nggak usah menipuku lagi, aku sebenarnya kecewa dengan kakak, hanya demi perusahaan kakak itu kakak hampir menjual aku adikmu"

"bukan seperti itu sy, kakak hanya kasihan dengan anak buah kakak dikantor, kalau perusahaan kakak tidak berjalan mereka dapat gaji dari mana.. maafkan kakak isy.."

"dek.. sebenarnya kakak lebih takut hubunganmu dengan herry.. kamu yakin dia mendekatimu karena memang menyukaimu? Atau jangan-jangan dia telah mengetahui kalau kita pernah..?" tanya evan sedikit berbisik takut didengar kakek.

"aku ngak tahu kak.., tapi setidaknya selama ini dia baik dan menghargai aku, walaupun aku kadang jahat sama dia.." air mata risty mulai menetes, dan kakaknya terdiam merasa bersalah.

"jujur kak aku juga sangat takut kalau sampai dia tahu tentang kita kak.. aku takut dia berubah..aku takut dia akan membenciku kak.. dia pasti nggak akan menyukaiku lagi.." akhirnya risty menangis dengan sedihnya didalam pelukan kakaknya.

"maafkan kakak sayang.. waktu itu kakak masih terlalu muda dan hanya berpikir kalau kita perlu uang.. tak pernah sekalipun kakak berpikir kalau suatu saat kalian akan betemu dan.., maafkan kakak isy.." dan dua kakak beradik itupun menangis dengan penyesalan.

Billy merasa aneh dengan tingkah herry, hampir seminggu ini herry selalu pergi tanpa diketahuinya, sampai akhirnya tanpa sengaja herry meminta billy mengantarkannya kesuatu tempat tersembunyi, disana tak lama setelah menunggu akhirnya datang dua orang yang billy tahu adalah dua orang detektif yang sering herry sewa untuk menyelidiki sesuatu.

"apa yang sedang kau selidiki herry, kenapa kau bertemu dengan pak jhon dan pak dant?" tanya billy penasaran pada herry saat dia kembali kemobil setelah pertemuan mereka.

"ada sesuatu yang ingin aku ketahui.." kata herry tenang.

"kalau kau ingin tahu soal tunangan risty aku sudah punya infonya, ayahnya salah seorang pejabat dikotanya dan kakeknya anggota dewan, itu sebabnya dia punya banyak koneksi sehingga saat dia membangun usaha, usahanya bisa sangat maju" cerita billy dan dia mulai mengendarai mobilnya meninggalkan tempat itu.

"bukan hanya itu, ini soal apa yang diceritakan risty padaku.." kata herry tenang.

"kenapa harus menyewa detektif her, apa kau tak percaya dengan cerita isy?"

"bukan begitu.. aku percayalah bill dengan apa yang dikatakan isy, bahkan saking percaya aku pada ceritanya makanya aku ingin mencari bukti supaya orang brengsek itu bisa menanggung akibat dari perbuatan buruknya pada isy"

"emang apa yang sudah di lakukan orang itu pada isy her?"

"aku sedang mencari buktinya, nanti kalau semua sudah jelas kau pasti akan tahu juga"

"tapi her, dari cerita evan tentang orang ini, sepertinya dia agak susah digoyang, pengaruh orangtuanya sangat besar.."

"kita lihat aja nanti yang pasti aku akan membuktikannya. gara-gara orang brengsek itu isy jadi agak takut padaku.." kata herry kesal. Dan bersama itu suara hp herry bergetar, mira menelpon.

"ya mir, ada apa?" tanya herry ditelpon.

"Herry Brengsek.. Apa Yang Telah Kau Lakukan Pada Isy? Sudah Ku Bilang Jangan Menyakiti Dokterku.." mira tanpa basa-basi lagi langsung memarahi herry.

"apa maksudmu?"

"kau nggak usah pura-pura lugu herry.. yang aku tahu isy datang kerumahmu untuk memeriksa kesehatanmu..dan juga saat kau menelponnnya kulihat isy sepertinya sedih setelah selesai menerima telponmu itu..  apa yang telah kau katakan padanya?! Ayo katakan brengsek!!"

"kenapa sih kau tak mempercayaiku mir? Aku sepertinya mulai mencintainya.. emang isy cerita apa mir?" tanya herry agak gelisah.

"isy belum cerita sih hanya dugaanku saja.. masalahnya sehari setelah peristiwa itu isy minta ijin tidak masuk kerja dua hari katanya ada yang harus dia urus, tapi ternyata sampai sekarang dia belum juga masuk kerja"

"urusan apa yang dia urus mir?" tanya herry memotong perkataan mira.

"jadi aku menduga ada sesuatu yang terjadi antara kalian.." kata mira melanjutkan kalimatnya yang tadi.

"mir tolong ceritakan yang sebenarnya pada ku.. jadi sudah berapa hari sebenarnya isy tidak masuk kerja?"

"lima hari her, awalnya sih kupikir mungkin urusannya belum selesai, tapi setelah lima hari aku mulai kwatir her.. telponnya juga tidak bisa dihubungi, makanya aku semakin kwatir.." kata mira, dari suaranya terdengar jelas kalau dia kwatir.

"Kamu Sekarang Masih Dirumah Sakitkan?.. Aku Akan Segera Ketempatmu Mir.. Tunggu Aku!" dan herry langsung mematikan hp dan menyuruh billy ke rumah sakit. Dia juga langsung menelpon hpnya risty, tapi seperti yang dikatakan mira telpon risty tidak aktif.  Dia coba berkali-kali berharap telpon risty akan aktif tapi sampai sepuluh kalipun hpnya tetap tak aktif. Herry mulai panik, apa yang terjadi padamu isy.. pikirnya kwatir. Dan diapun mulai menelpon telpon kakek, telpon kakek aktif tapi tidak diangkat, dua kali dia menelpon tapi tidak diangkat juga, sampai pada panggilan ketiga akhirnya kakek mengangkat telponnya.

"halo.." suara kakek sepertinya sedang mengantuk.

"kek ini herry kek.. dimana isy kek?" tanya herry tanpa basa-basi, dan terdengar kakek sepertinya menarik nafasnya dalam-dalam.

"bagaimana kalau kita bicarakan itu besok ya.. ini sudah malam herry dan kakek sudah ngantuk berat.." kata kakek tenang, dan mendengar suara kakek yang tenang akhirnya herry bisa tenang kembali.

"tapi isy baik-baik saja kan kek?" tanya herry masih penasaran.

"iya besok kita bicarakan lagi ya.."

" oke kek besok ya..aku akan kerumah kakek"

"terserah nak herry..sudah dulu ya..selamat malam"

"selamat malam juga kek.." kata herry lega, dan menutup telponnya.