Chereads / BOS.. MAAFKAN KAMI / Chapter 20 - Cerita 20

Chapter 20 - Cerita 20

Malam itu herry tak bisa tidur nyenyak, dia terlalu gelisah untuk bertemu dengan kakek, walaupun kakek terdengar tenang, tapi bagi herry itu belumlah cukup untuk membuatnya tenang sebelum dia mendengar kabar apa yang terjadi dengan risty. sampai akhirnya pagi tiba. Karena terlalu bersemangat herry tak bisa menunggu pak hen sopirnya, maka dengan mengendarai sendiri mobilnya herry kerumah kakek risty.

Tiba dirumah kakek, herry diajak kakek untuk sarapan bersama, Herry yang terlalu penasaran tak bisa makan dengan pelan dia terlalu buru-buru untuk mengetahui apa yang terjadi pada risty, dan sedang dimanakah dia, dan kakek tersenyum melihat tingkah herry.

"kenapa kau begitu penasaran dengan risty?" tanya kakek, saat mereka sedang sarapan.

"kek dia baik-baik saja kan kek? Isy sebenarnya lagi kemana sih kek?"

"apa tak terlintas dipikiranmu kalau isy pergi menikah dengan tunangannya?"

"kek itu bukan lelucon, aku yakin risty tak menyukai orang itu, jadi mereka tak mungin menikah.." protes herry, dia sama sekali tak menyukai dengan ide itu, sedangkan kakek hanya tersenyum tipis melihat tingkah herry itu.

"nak herry.. apa kamu yakin kalau kamu menyukai isy cucu kakek atau sekedar iseng?"

"yakin kek.. walaupun aku diberikan tanah seluas apapun kek aku tak akan terima kalau aku harus dipisahkan dari isy.. kumohon kek, permintaan kakek yang tempo hari itu dicabut ya kek.." herry memohon.

"ada yang harus nak herry tahu sebelum berkata seperti itu.." kata kakek menatap herry serius dan menghentikan kegiatan makan beliau. Herry merasa aneh dengan tatapan kakek, untuk sesaat herry terdiam berpikir.

"apa itu kek? Apakah isy sedang sakit kek.." sebenarnya herry agak takut dengan cerita yang mau dikatakan kakek, bayangan kakek akan mengatakan kalau risty hamil dari si bajingan bram membuat herry agak kwatir. Kakek menarik nafasnya dalam dan bersandar dikursi tempatnya duduk.

"cerita ini sebenarnya hanya tebakan kakek, tapi menurut kakek kebenarannya hampir sembilan puluh lima persen," kata kakek memulai ceritanya, herry serius mendengarkan cerita kakek.

"ini kejadian yang sudah lama sekali terjadi.. apa nak herry masih ingat tentang kecelakaan yang menimpah nak herry dulu dijalan tol dikampung kakek ini?" tanya kakek.

"iya kek kejadian itu tak pernah bisa kulupakan, itu kesalahanku.. waktu itu aku masih muda dan sedang marah, jadinya terbawa emosi, dan menyebabkan kecelakaan itu, ada apa kek dengan kecelakaan itu? apa ada masalah lain yang tidak kuketahui?" kakek tak langsung menjawab pertanyaan herry itu, beliau mengambil gelas dan meminum air didalamnya.

"sebenarnya itu semua adalah kesalahan kakek, kakek yang terlalu miskin dan tidak mampu untuk menyekolahkan cucu-cucu kakek.." herry mengerutkan alisnya tapi tetap diam mendengarkan.

"waktu itu kakek ingat dua cucu kakek ijin mau ke kebun dekat jalan tol, tapi malamnya saat makan malam kakek bertanya kalau mereka ke tempat itu, menurut mereka tidak, tapi sepuluh tahun belakangan ini kakek yakin mereka berbohong.." herry terlihat bingung dengan cerita kakek.

"jadi apa maksud cerita kakek ini?"

"nak herry.. kakek rasa sewaktu nak herry kecelakaan itu, mereka disana.. ditempat kejadian itu"

"kenapa kakek berpikir seperti itu?" herry tersenyum merasa aneh dengan kakek.

"maaf nak herry, di sepuluh tahun terakhir ini kakek curiga mereka berada ditempat kecelakaan itu dan mengambil uang milik nak herry?"

"uang kek? Maksudnya?" herry makin bingung, dan kakek tersenyum,

"nak herry nggak sedang pura-pura bingung kan?"

"nggak kek" jawab herry bingung, kakek menatap mata herry memastikan kejujuran herry.

"benar kek, aku masih belum mengerti.."

"jadi begini nak herry, kakek ingat waktu itu diberita yang menceritakan tentang kecelakaan nak herry dan salah satu pegawai keluarga nak herry, disana juga dikatakan kalau ada uang yang hilang, dan menurut kakek uang itu diambil oleh evan dan risty yang saat itu sedang berada ditempat kecelakaan itu" kata kakek, herry berpikir sebentar.

"maaf kek aku kurang ingat, waktu itu aku hampir seminggu tidak sadarkan diri, dan setelah sadar aku disibukkan dengan pengobatanku dan rehabilitasku, soal uang mungkin ayah dan keluargaku yang tahu, aku sama sekali tidak tahu dengan hal itu kek, tapi kalau memang ada uang yang hilang itu urusan ayahku dan polisi, lagi pula kejadian itu sudah lima belas tahun yang lalu, ayahku juga sudah meninggal jadi yang lalu biarlah berlalu kek." Jawab herry begitu saja sedangkan kakek terdiam menatapnya.

"maaf kek.. jadi kakek memberikan aku tanah dan menyuruhku menjauh dari isy karena kakek pikir aku akan menyulitkan isy karena uang itu?! oh My God.. jangan - jangan isy juga kelihatan takut padaku karena uang itu?! evan juga?! Astaga kek.. Dimana isy sekarang aku harus menjelaskan padanya kek?" herry baru menyadari penyebab masalah kenapa mereka semua menolaknya.

"kakek juga curiga uang itu penyebab isy pergi.. mungkin dia takut nak herry akan mengetahui kesalahan mereka, dan membencinya.."

"dia pergi kemana kek?! Sudah berapa lama dia pergi kek?" tanya herry agak panik, dia geregetan ternyata ada masalah yang dia tidak ketahui, dan membuatnya kehilangan wanita yang telah dia cintai.

"nak herry tenang dulu, kakek yakin isy baik-baik saja.. dia mungkin hanya jalan-jalan keluar kota atau mungkin keluar negeri, kemarin dia menelpon kakek katanya dia baik-baik saja, jadi nak herry nggak usah kwatir ya..  dia kayaknya hanya ingin menghindar dari bram dan nak herry" kata kakek berusaha menenangkan herry, mendengar cerita kakek herry tak panik lagi tapi masih tetap terlihat kwatir.

"nak herry sebentar, kakek hanya ingin meyakinkan diri kakek, apa benar nak herry tidak akan mempermasalahkan uang yang telah diambil oleh kedua cucu kakek itu?"

"kek.. uang itu.. uang milik ayahku, yang seharusnya marah itu ayahku bukan aku kek, aku nggak ada urusan dengan uang itu, selain itu juga itu kek.. cerita itu belum tentu kebenarannya kan? Kuharap kakek jangan dulu berprasangka buruk pada cucu-cucu kakek.."

"kakek yakin sembilan puluh lima persen nak herry..soalnya evan memang kuliah dengan bea siswa, tapi untuk biaya hidup katanya evan akan bekerja, ternyata evan punya banyak tugas-tugas dari kampusnya jadi kemunginan evan untuk bekerja itu akan sulit, tapi mereka sama sekali tidak mengalami kesulitan keuangan, saat evan juga memulai bisnisnya, dia sepertinya punya modal yang entah dari mana dapatnya" kata kakek jujur.  

"terima kasih kek karena kakek mau berkata jujur padaku, setidak sekarang aku jadi tahu kenapa kakek memintaku menjauhi isy, awalnya kupikir karena kakek mendengar gosip buruk tentangku sekarang semuanya sudah jelas, aku juga sekarang jadi mengerti kenapa sikap isy kadang terlihat takut untuk mengakui kalau dia menyukaiku kek" kata herry dan tersenyum.

"kalau dia menelpon lagi kek, katakan aku merindukannya.." kata herry dan tersenyum lebar.