Chapter 46 - Curiga

Azril berjalan dengan langkah tak beraturan menuju aula utama. Bajunya terlihat kucal, dan penampilan sangatlah acak-acakan.

Entah, baju zirahnya hilang kemana. Yang pasti, hanya ada kain putih yang compang-camping melekat ditubuhnya.

Nafas pria itu terdengar berat. Wajahnya pucat pasi, sekaligus kehilangan ekspresi. Sorot matanya redup, bahkan di bawah kantong matanya muncul cekungan berwarna gelap yang menandakan jika dia kekurangan jam tidur.

Bruks!

Tanpa sopan santun, Azril melemparkan sebuah kain putih yang kontras dengan warna merah pekat ke hadapan Felix. Yang perlahan jatuh menggelinding, kemudian berhenti tepat di dekat kaki sang pangeran mahkota Nort Vale itu.

"Aku bawakan hadiah ulang tahunmu, Pangeran!" teriaknya lantang.

Sorot matanya tak terbaca, tapi meninggalkan jejak-jejak kepedihan di sana. Samar, Felix bisa melihat guratan kesedihan serta bagian rahang Azril yang mengeras dari jauh.

"Kuharap kau tak lupa janjimu, aku pergi!" tukas Azril lagi.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS