Tanah di tempat Skak bersama dengan pasukannya sudah gempa dan tanah mulai retak dan hancur. Isalom dalam keadaan tidak sadarkan diri dan Qiza sedang menggendongnya. Qiza mencoba untuk berlari menjauh dari es yang tinggi karena es itu akan runtuh.
Qiza : Isalom, kau sudah terlalu banyak menggunakan sihir kamu sampai kau tidak sadarkan diri
Type membuat gempa lebih dahsyat sehingga es yang di buat Isalom retak dan berjatuhan
Type : Aku tidak mengerti kenapa kau membuat gunung es itu untuk melarikan diri, itu membuatku lebih mudah membunuh kalian
Qiza : Kita haurs melarikan diri
Skak : Hey, kalian mau kemana?
Skak mengeluarkan es yang memiliki sudut yang tajam dan dia melempar ke arah Qiza yang sedang menggendong Isalom. Es itu tertusuk di punggung Isalom dan Isalom berteriak dengan keras
Isalom : Graaaaaaaaa!!!!!
Qiza : Isalom jangan teriak di samping telinga
Teriakan Isalom membuat Qiza terkejut dab mereka jatuh. Isalom mencoba mencabut es tersebut dan dia melihat Skak
Skak : Lemah, kenapa kalian tidak mati saja
Isalom : Kau
Qiza : Isalom, tenangkan dirimu. Saat ini kita harus lari
Skak : Silahkan lari, aku akan mengurus kalian setelah aku mengurus mereka
Skak meletakkan kedua tangannya ke tanah dan mulai terasa gempa di tempat Ekarno berada dan gempa tersebut sangat kuat
Mila : Ummm.... Type, aku rasa kau keterlaluan
Type : Hmmm?
Darvala : Menurut aku, gempa di tempat kami karena perbuatan orang itu. Mungkin dia bisa melakukan apa yang kita lakukan, sihir yang aku miliki dia bisa mengendalikannya
Detston : Skak..... Ternyata kau
Ekarno : Kau mengenal..... Argh dingin (Memegang tangannya yang membeku)
Tanpa menjawab, Detston langsung menghilang dan dia teleport di belakang Skak. Detston mengangkat kaki kananya dan dia menyerang Skak. Skak melindungi dirinya dengan menahan kaki Detston. Gempa di tempat Ekarno berhenti
Ekarno : Detston menghentikannya, kita harus menyerang
Type : Tidak jangan. Saat ini medan perang penuh dengan retakan, jika kau salah langkah, kau bisa masuk ke retakan tersebut, aku akan memperbaiki rerakan tersebut setelah perang ini berakhir
Darvala : Tapi ini kesempatan kita untuk menyerang karena dia teralihkan perhatian
Type : Semoga es itu tidak menghalangi aku
Type menarik tangan kanannya dan dia memukul kedepan, keluar api yang sangat besar dan panjang. Api itu dengan cepat menuju ke arah Skak
Detston : Tch!!!
Skak : !!?
Qiza : Woah
Isalom : Api.... Datang
Detston melompat mundur dan berteleport, Skak menghadap ke arah api datang dan dia melindungi wajahnya dengan kedua tangannya, Isalom memukul ke tanah dan dia mengeluarkan dinding es. Api itu membakar Skak dan terus menuju ke arah Isalom dan membakar dinding es itu. Isalom berusaha untuk mempertahankan dinding itu agar tidak mencair tapi dia sudah kelelahan. Isalom tidak bisa menahannya. Qiza menarik Isalom dan berlari keluar dari api itu. Type berhenti menyerangnya dan dia mulai mengambil nafas karena dia mulai kelelahan. Type melihat bahwa Skak masih hidup
Type : !!?
Skak : Hmmmm.... Ini sangat bagus.... Api itu bisa membakar mahluk hidup dengan mudah
Type : A... Apa?
Detston : Kau tidak pernah belajar dari kesalahan
Skak : Mati lah kalian!!!!
Skak membakar semuanya yang ada di sekitarnya. Skak membakar pasukannya sendiri. Terlihat api mulai terbakar dan membesar dari posisi Ekarno. Api dan asap terlihat dari mereka dan terdengar suara Skak tertawa dengan keras
Ekarno : Jadi ini yang mereka alami..... Sebenarnya kita menolong mereka
Glord : Terlalu berbahaya jika aku menggunakan sihirku
Darvala : Jadi kau sudah menguasai sihirmu?
Glord : Belum semua
Mila : Menurut aku, mereka tidak bisa lari lagi. Retakan tanah di sana membuat kaki mereka tidak bergerak
Type : Sial.... Kenapa aku bodoh sekali?
Ekarno : Kita tidak punya waktu untuk berduka, kita harus mencari cara mengalahkannya
Glord : Sepertinya kita harus bertarung
Ekarno : Tapi tidak mudah.... Dengan posisi tanah yang retak, kita akan kesulitan bergerak. Walaupun tanah tidak retak, dia sudah menguasai sihir yang berbahaya..... Tidak akan mudah untuk menjatuhkannya
Darvala : Tunggu apa itu?
Detston : Hmmmm.... Akhirnya dia mulai beraksi
Terlihat sebuah topi terbang menuju ke arah kanan. Jika di lihat dari posisi Ekarno berdiri, bagian depan Ekarno melihat api yang terbakar, topi itu bergerak ke arah bagian kanan api itu dan topi itu mengambil jarak sekitar 1 meter. Topi itu berhenti dan Rodri keluar dari topi itu
Rodri : Skak, aku melihat kau melakukan hal yang sama seperti di mimpi ku. Tapi kau akan berhenti sekarang
Skak : Wah wah wah..... Pahlawan telah tiba
Rodri : !!! (Kata katanya..... Pemandangan itu... Sama seperti di mimpi ku)
Skak : Sepertinya ada musuh lagi