Ablak menatap iblis itu dengan 1 mata terbuka. Namun Burts melihat Ablak dari belakang, hal ini tidak pernah dia ketahui karena ini pertama kali Ablak membuka matanya.
Bruts : (Sekitar 50 tahun aku hidup dengan Ablak dan ini pertama kali dia membuka mata kanannya)
Ablak memegang sisa pohon dengan tangan kanan, dan dia menyerang iblis itu. Tapi iblis itu menahan pohon itu dengan tangan kiri dan dia mulai membakar pohon itu
Iblis : Pohon ini tidak cukup untuk melawanku. Kau perlu mencari senjata lain untuk melawanku
Iblis itu menyerang dengan mata pedang di depan untuk menusuk Ablak, tapi Ablak melompat ke belakang dan dia berdiri tepat di depan Bruts dan Darvala
Bruts : !!!
Darvala : Bagaimana kau bisa menyelamatkan Glord? Padahal dia berada di belakang iblis itu
Iblis : Apa?
Ablak : Itu bukan penyerangan. Itu pengelamatan. Tidak mungkin kita bertarung dan ada seseorang sedang tidur di sana
Bruts : (Ablak.... Kenapa kau tidak mengatakan bahwa kau bisa bertarung)
Ablak : Bruts.... Berikan aku bantuan karena kau satu satunya teman yang aku percaya. Tolong bawa Glord ke tempat yang aman. Mungkin kau mempunyai banyak pertanyaan di kepalamu, tapi situasi seperti ini bukan situasi yang tepat. Jangan membuang waktu
Bruts langsung menuruti perintah Ablak dan Darvala membantunya untuk membawa Glord pergi ke tempat aman
Iblis : Jadi kau adalah pemain utama di planet ini?
Ablak : Percayalah, aku baru berumur 55 tahun dan ini pertarungan pertama aku
Iblis : Semoga kau bisa mendapat pemgalaman yang baik sebelum kau mati
Iblis itu maju dan menyerang Ablak. Ablak melompat dan dia mencoba menendang dari jarak jauh, Iblis itu menghindari dan Ablak mendarat tepat di belakang iblis itu lalu iblis berbalik 180° ke arah kiri dengan pedang di tangannya dan dia menyerang Ablak dan Ablak menangkis dengan tangan kiri. Pedang itu menyentuh tangan kiri Ablak dan kulit Ablak mulai terbakar maka Ablak mendorng pedangnya dengan tangan kanan.
Ablak : (Hampir saja aku kehilangan tangan kiri. Pedang itu bisa memotong sampai terbelah)
Iblis : Oh? Senyuman yang berada di wajahmu tiba tiba menghilang
Ablak : Heh.... Apakah iblis sekuat ini walaupun di bawah matahari?
Iblis : Kami di lindungi dengan sihir dari pencipta kami
Ablak : Oh....
Iblis : Kami lebih kuat jika di malam hari
Ablak : Jadi kau ingin menunggu sampai malam hari supaya kau bisa menjadi lebih kuat?
Iblis : Ini saja sudah cukup
Ablak : Mungkin kita bisa menunggu sampai malam supaya kau lebih kuat
Iblis : Tidak terima kasih
Ablak : Hmmm....(Ablak menatap iblis itu dengan serius)
Iblis itu mengangkat pedangnya dan dia menyerang Ablak. Albak melompat pendek mundur dan serangan iblis itu tidak kena. Ablak menginjak pedang itu dengan kaki kiri dan dengan menahan rasa sakit karena pedang itu membakar kakinya dan Ablak mematahkan pedangnya dengan kaki kanan lalu Ablak melompat ke atas dengan menedang wajah iblis itu sehingga iblis itu juga terangkat dan Ablak menjatuhkan diri dengan cepat dan dia mendorong iblis itu sampai ke tanah dan dia menahan tubuh iblis itu dengan tangan kanan dan dia menmpatkan tangan kirinya di kepala iblis itu
Ablak : Apakah seperti ini cara membunuh iblis?
Iblis : Kau akan mengetahui jika kau mencobanya
Ablak mendorong kepala iblis itu sampai kepalanya terlepas dari tubuhnya. Tubuh iblis itu menjadi debu dan dia melihat di laut ada debu yang terbang. Ablak melihat dari mana asal debu itu dan dia melihat kuda iblis itu berubah menjadi debu. Ablak menutup mata kanannya dan dia duduk di depan matahari terbenam