Foden merasa legah dan sehat setelah dia mandi. Saat itu Ekarno duduk di atas pasir dan memegang perutnya. Foden melihat Ekarno yang terduduk dan menahan rasa sakit perutnya.
Foden : Apakah kau lapar?
Ekanro : Ya.... Sedikit lapar
Foden : Biasanya kamu makan apa?
Ekarno : Hmmm.... Biasanya aku mencari ikan di laut bersama Glord
Foden : Siapa Glord?
Ekarno : Teman aku, kita mencari ikan bersama untuk beri makan masyarakat kita
Foden : Hmmm....
Ekarno menutup matanya dan menahan rasa sakitnya dan saat dia membuka matanya, dia melihat seekor ikan yang sudah di bakar. Ekarno langsung memakannya sampai habis.
Ekarno : Ini ikan yang paling enak yang pernah aku makan
Foden : (Tersenyum) Hmmm kau menikmatinya
Ekarno : Ya, apa yang kau lakukan
Foden : Jika kau mau lebih? Silahkan makan sepuasnya
Foden membuka tangan kanan dan tangan kiri dan dia menyatuhkan kedua tangannya lalu dia memisahkan dan keluar sebuah lingkaran di antara kedua tangannya dan lingkaran itu membesar sampai Ekarno dan Foden berada di dalam lingkaran itu. Lalu hujan ikan yang sudah masak di area lingkaran tersebut.
Ekarno : Wow apa ini?
Foden : Ini sihir aku.... Aku bisa membuat semua jenis makanan.
Ekarno : Hebat.... Ikan ikan ini kelihatan enak... Waw ini adalah mahluk yang aku lawan tapi lebih kecil
Foden : Oh? Itu gurita.... Apa maksudnya "lebih kecil?
Ekarno : Ya aku melawan mahluk ini dengan ukuran sangat besar. Lalu tangan banyaknya sangat cepat
Fodem : Tentakelnya
Ekarno : Aku tidak tau apa apa
Foden : Sebaiknya kamu makan sebelum kamu kelaparan
Ekarno : Ini terlalu banyak untuk aku makan
Foden : Itu cukup untuk kamu
Ekarno menghaniskan makanan yang di berikan Foden sampai kenyang, lalu dia berdiri dan berencana untuk masuk ke hutan lagi
Foden : Hey hey, kau mau kemana?
Ekarno : Masuk lagi ke dalam hutan
Foden : Jangan banyak bergerak setelah makan, kamu bisa saja mengeluarkan makanan yang kamu makan, lebih baik kamu duduk dan beristirahat dahulu
Ekarno : (menarik nafas dalam) Sudah cukup aku beristirahat waktunya aku berpetualangan (membuang nafas)
Foden : Lihat? Kau berbicara saja sudah kesulitan bernafas
Ekarno : (menarik nafas) Mungkin aku kelelshan (membuang nafas)
Foden : Kau sudah kekenyangan
Ekarno : Aku belum pernah mendengar kata itu
Fode : Aa....
Foden memukul wajahnya sendiri dengan tangan. Karena terlalu cepat pergerakan tangannya maka kelihatan bekas tangan berwarna merah di wajahnya
Ekarno : Apa yang kau lakukan wajahmu menjadi merah
Foden : Kenyang artinya perut kamu sudah terisi banyak makanan. Karena itu kamu jangan banyak bergerak
Ekarno : Jadi.... Apa arti dari "kekenyangan"
Foden : (Menutup wajahnya dengan dua tangan) AAARGH AKU MAU BUNUH DIRI
Ekarno : Hey... Hey.... Bisakah kau jelaskan itu apa?
Foden : Ha? Di mana
Ekarno : Di sana. Aku ingat itu seperti....
Foden : AWAS
Foden mendorng Ekarno menjauh dari tempat mereka berada ke sisi lain "DUAAR" sesuatu jatuh dari langit
Foden : Ada meteor jatuh
Ekarno : Meteor? Tunggu di sini
Foden : (Membisik suara keras) Hei apakah kau gila?
Ekarno dengan berhati hati mendekat ke arah ledakan itu tapi masih tidak terlihat karena asap mengalangi pandangan dia. Mereka mendengar sura "WRAAAAAA"
Ekarno : !!?
Foden : !!!
Mereka melihat ada bayangan besar di sana
Ekarno : Aku tidak mengerti kenapa planet ini sering menerima pesanan dari luar planet?
Foden : Mah... Mah.... Mahluk itu memang mahluk planet ini
Ekarno : Ha?
Foden : Jika bentuknya sebesar itu.... Maka mahluk itu di kenal sebagai.... Naga