Chereads / UNITED WORLD / Chapter 4 - Chapter 4 : Petualangan Ekarno

Chapter 4 - Chapter 4 : Petualangan Ekarno

Akhirnya Ekarno siap untuk mengelilingi dunia lagi. Glord membantu Ekarno untuk mendorng kapalnya ke laut. Ekarno berlayar sendiri meninggalkan pulau. Glord melihat Ekarno sudah menjauh. Glord tidak menyadari ada seorang anak berdiri di sampingnya. Anak itu bernama Bruts

Bruts : Apakah dia bisa bertahan?

Glord : Siapa? Ekarno? Jangan bercanda, dia bukan mahluk biasa

Bruts : Iya tapi apakah dia tidak kedinginan? Kelihatan wajahnya membiru

Glord : Itu warna aslinya

Bruts : Makusd engkau?

Glord : Detston pernah mengatakan bahwa tubuh Ekarno akan membiru jika kekuatannya mengalir di tubuhnya

Bruts : Apakah warna tubuhnya akan menjadi normal?

Glord : Tidak

Bruts : Bagaimana bisa Detston mengetahui hal tersebut?

Glord : Kamu belum bisa mengetahuinya (Detston juga tidak mengatakan kepadaku dari mana dia mendapat informasi itu)

Ekarno mendayung perlahan dan dia memasuki badai. Namun dia melihat ada mahluk yang sangat besar di dalam air. Ekarno terkejut dan dia mulai mendayung seceparnya, tapi mahluk besar itu keluar tepat di depan Ekarno. Mahluk itu sangat besar dan mempunyai banyak tentakel.

Ekarno : Di Bumi sudah ada mahluk sebesar itu? Mahluk apa itu? Kenapa besar sekali? Dan kenapa tangannya banyak

Mahluk itu menghancurkan kapal Ekarno dan Ekarno terjatuh ke air. Ekarno menahan nafas di dalam air tapi tentakel mahluk itu mengejarnya. Ekarno berenang untuk melarikan diri tapi tentakel mahluk itu sudah mengikat Ekarno. Ekarno menutup mata dan berusaha sekuat mungkin. Stelah 3 detik, Ekarno tidak merasakan rasa sakit sama sekali. Ekarno mencoba membuka matanya dan dia tidak melihat mahluk itu sama sekali. Ekarno tidak mengetahui apa yang terjadi, dia juga baru menyadari bahwa dia bisa bernafas di dalam air.

Ekarno : Aku bisa bernafas dalam air? Dan aku bisa lolos dari mahluk itu? Apa yang terjadi?

Ekarno naik ke permukaan laut dan melihat bahwa Mahluk itu sudah jauh dari dia.

Ekarno : Mahluk itu melemparku? Kenapa dia bisa sejauh itu?

Ekarno menyelam lagi dan dia berenang menuju mahluk itu. Kecepatan Ekarno sangat cepat, dia bahkan tidak menyadari dia sudah berada di depan mahluk itu.

Ekarno : Apa ini? Kenapa rasanya seperti hari itu? Aku merasa.... Ada ada kekuatan yang mengalir di dalam tubuhku.... Oke.... Mari kita uji sampai dimana kemampuan aku

Ekarno berenang dan menghindari semua tentakel mahluk besar itu, sekarang dia sudah menyadari bahwa dia berenang sangat cepat.

Ekarno : Luar biasa. Ini sangat luar biasa

Ekarno mengepal tangan kanannya dan mencoba untuk berenang lebih cepat lagi. Tapi dia melihat ada putaran air yang mengikuti tangan kanannya. Putaran air itu membentuk sebuah pedang air. Ekarno mengangkat tangannya kanannya dan putaran air itu mengikuti tangannya seperi pedang yang di ayun. Ekarno sama sekali tidak mengerti apa apa. Tanpa berpikir panjang, Ekarno memotong mahluk itu. Mahluk itu kesakitan dan tidak bisa mengendalikan dirinya. Ekarny membuka tangan kanan yang dia kepal dan pusaran airnya menghilang

Ekarno : Aku mungkin menyerang titik lemahnya, tapi aku tidak mau membunuhnya.

Ekarno menarik mahluk itu dan ke permukaan laut dan tanpa dia sadari, dia berada di depan pulau. Ekarno menarik mahluk itu ke daratan pasir.

Ekarno : Aku sangat beruntung tidak terbunuh. Aku tidak melihat ada pulau di sini karena badai. Tapi aku harus mencari cara untuk mengobati luka mahluk itu.

Ekarno menyentuh luka mahluk itu dengan tangan basah, lukanya sembuh dengan perlahan. Ekarno terkejut melihat itu, dia langsung membasahi tangannya dan menyentuh luka mahluk itu lagi dan lukanya sembuh. Mahluk itu bangun dan pergi ke air dengan damai

Ekarno : Ini luar biasa. Tapi aku harus tetap bersabar. Ini baru tahap awal. Jika aku bertemu dengan kamu, aku akan memanggilmu "Wartak"