Genesis Extended Bab 6 – Tidak ada yang dituju
Setelah mendengarkan saran dari Sanada dari toilet, Satou pun kembali, lalu duduk bersama Yumeno lagi.
"Apakah kamu sudah tak apa-apa Satou? Pesanannya sudah datang lho!"
Ucap Yumeno yang membuat Satou berkedip dan menyadari hal itu, karena dia terlalu fokus dalam mencari topik pembicaraan.
"Ah, begitu ya?"
Saat pesanan mereka datang, Yumeno pun berseri-seri dan langsung melahap makanannya dengan nyaman, namun Satou malah terdiam seakan merenungi sesuatu yang membuat gadis di depannya menjadi penasaran dan agak bingung.
"Satou, kamu tidak mau memakannya?"
"Ah… itu, aku sedang memikirkan sesuatu… maaf."
"Memangnya apa yang kamu pikirkan? Sampai tidak makan?"
"Sebenarnya tujuanmu selama hidup untuk apa? Maksudku… apakah kamu memiliki impian atau semacamnya?"
Pertanyaan Satou membuat Yumeno terdiam dan berhenti makan seketika. Dia menatap ke Satou sebelum meresponnya dengan tatapan mata serius.
"Tujuanku adalah melindungi Yggdrasil."
"Melindungi Yggdrasil kah? Pada akhirnya kamu tak ada bedanya dengan Tanaka kah?"
"Sanada-san maksudmu?"
Jawab Yumeno memiringkan kepalanya karena agak bingung kenapa Satou memanggil Sanada dengan nama Tanaka.
"Tanaka memiliki impian yaitu melindungi negara ini agar tetap berdiri. Lalu kamu ingin melindungi Yggdrasil agar dunia ini selamat dari bahaya kan? Sejujurnya aku iri dengan kalian…"
Ucap Satou dengan senyuman pahit saat mengatakannya.
"Kenapa kamu iri? Justru aku yang seharusnya iri denganmu. Kamu bisa hidup normal seperti orang umumnya tahu."
"Apa maksudmu?"
"Yang kutahu dalam hidup, tugasku adalah melindungi Yggdrasil, selain itu aku tak tahu untuk apa aku hidup."
Jawab Yumeno yang juga memasang ekspresi seperti Satou, yaitu tersenyum pahit dan merasa sedih.
Dan di sisi lain, kita bisa melihat Sanada sedang berdiskusi bersama Stephen yang ditemani oleh Charlee.
"Manusia yang menemui Yggdrasil, maka manusia itu akan mendapatkan keajaiban."
Ucap Stephen Smith.
"Karena itu disebut pohon keajaiban kah? Apakah kekuatan Yumeno Shion dan Isshin Kira ini termasuk keajaiban yang diberikan oleh Yggdrasil ini?"
Tanya Sanada yang menaikkan sebelah alisnya dengan tidak percaya dan respon yang didapat adalah anggukan yang meyakinkan pemuda itu dari Stephen Smith.
"Itu benar! Karena mereka telah mendapatkan keajaiban dari Yggsrasil, maka kami memaksa mereka untuk berada di WTM agar kekuatan yang mereka miliki tidak jatuh ke arah yang salah."
Jawaban dari Stephen Smith tentu saja membuat Sanada menjadi geram dan terlihat begitu jelas kekesalan di wajahnya saat mendengar hal itu.
"Kalau semua orang telah melihat Yggdrasil, bukankah itu akan berbahaya? Semua orang punya kekuatan itu kan!?"
Namun, pertanyaannya disela oleh Charlee yang menjawab pertanyaan Sanada.
"Aku sudah pernah melihat Yggdrasil tapi tak memiliki atau mendapatkan kekuatan apapun darinya."
Tentu saja ini membuat Sanada kebingungan, karena jawaban yang dia dapat dari Charlee mematahkan teori tersebut.
"Apa maksudmu dengan itu…?"
Kali ini Stephen Smith menjawab pertanyaan yang Sanada lontarkan.
"Dengan kata lain, Yggdrasil hanya memilih orang-orang yang terpilih untuk mendapatkan keajaiban tersebut…"
Seketika Sanada teringat keganjalan pada Satou. Temannya yang bisa mendeteksi bahaya dari jauh dengan instingnya, mimpi yang aneh selalu muncul menyangkut Yggdrasil, serta pemuda berambut keriting itu bisa menghancurkan kekkai hutan Yawata no Yabushirazu.
"Bisa mendeteksi sniper dari kejauhan bahkan hal bahaya yang mendadak terjadi itu bukan hal yang normal. Kalau hal seperti itu terjadi, apakah Satou memiliki hubungan dengan WTM sebelumnya?"
Pertanyaan Sanada membuat Stephen Smith terdiam, dia tak menjawab hal itu dan membuat pemuda berambut hitam itu menatap atasannya dengan tajam, namun dia melanjutkan pertanyaan yang ingin dia ketahui pada mereka.
"Lalu, kenapa Satou selalu bermimpi tentang Charlee-san? Apakah itu karena…"
---
"Beneran? Pada akhirnya Yggdrasil sama payahnya dengan rate up gacha bukan? Habisnya kamu hanya beruntung bisa mendapat kekuatan keajaiban apalah itu sebutannya…"
Ucap Satou kepada Yumeno yang tidak percaya setelah mendengar hal itu dari gadis di depannya.
"Gacha? Apa itu?"
"Semacam game yang mengandalkan keberuntungan untuk menang."
"Aku kurang mengerti, namun aku ingin hidup normal, meski hanya sekali saja… seperti misalnya mencoba pacaran."
Jawab Yumeno.
"Menyerahlah… pacaran itu tidak seindah yang kau pikirkan."
"Karena kamu diselingkuhi Satou?"
"Kenapa kamu mengetahui hal itu!?"
"Satou yang mengatakan itu sendiri padaku tahu."
"Pas diriku mabuk kah? Sudah kubilang aku tak mengingat kejadian saat mabuk."
"Bagaimana rasanya mabuk?"
Tanya Yumeno dengan nada penasaran dan sedikit tertarik. Mendengar hal itu, Satou pun langsung tersenyum senang dan menjawabnya.
"Enak~ Rasanya stress hilang begitu saja. Yang dirasakan hanyalah ketenangan saat mabuk."
"Kalau begitu aku boleh mabuk?"
"Berapa umurmu memangnya?"
"18 tahun…"
"Tidak boleh! Umurmu belum 20 tahun!"
"Bagaimana dengan pacaran?"
"Menyerahlah."
"Kenapa!?"
Satou menghela nafas lalu berkata.
"Sebelum kamu pacaran akan lebih baiknya berteman dulu. Ketika kamu sudah mengerti satu sama lain dan punya perasaan yang sama, yaitu cinta... kamu baru boleh berpacaran!"
"Rasanya Satou profesional sekali dalam pacaran ya?"
"Ini bukan kompetisi lho! Ini sangat penting! Bahkan orang tuamu sebelum melahirkanmu pasti memulai pacaran dulu."
Protes Satou kepada Yumeno.
"Begitu ya? Aku tidak tahu hal seperti itu."
"Seriusan? Kamu nggak tahu?"
"Umm... aku tidak mengingat orang tuaku seperti apa. Yang kuingat hanyalah aku tiba-tiba sudah berada di WTM. Karena aku memiliki kekuatan, maka itu sudah tugasku untuk melindungi Yggdrasil."
Jawaban Yumeno membuat Satou terdiam.
'WTM telah mencuci otaknya kah? Mereka akan melakukan apapun demi melindungi Yggdrasil ya...'
Ucap Satou dalam hati.
"Kenapa kamu malah tiba-tiba diam, Satou?"
"Kalau begitu aku putuskan bahwa aku akan mengajarimu caranya berteman."
"Benarkah? Kau akan melakukannya Satou?"
"Tentu saja! Namun, pertama-tama, apakah kamu mau menjadi temanku?"
Ucap Satou sambil mengulurkan tangannya ke Yumeno.
"Aku masih belum mengerti... namun, kalau misalnya dengan ini bisa membuatku tahu tentang teman maka akan kulakukan sepenuh hati!"
Jawab Yumeno tersenyum dan menerima uluran tangannya lalu menjabat tangan Satou sambil tersenyum.
"Namaku Satou Hideaki dan mulai sekarang aku adalah temanmu…!"
Jawab Satou sambil tersenyum.
'Benar. Hanya ini yang bisa kulakukan, yaitu membuatnya tak berada di jalan yang salah. Aku bukan orang yang naif dan membuatnya terlepas dari WTM… dan juga, WTM memiliki tujuan pentingnya sendiri.'
Ucap Satou dalam hati.
"Ngomong-ngomong Satou tidak menghabiskan makanannya? Padahal kamu sudah pesan loh."
Celetuk Yumeno dan membuat Satou yang melihat makanan gadis tersebut sudah ia habiskan.
"Ah, benar juga. Saatnya makan!"
Akhirnya dia pun langsung menikmati dan menghabiskan makanannya dan setelah itu, Satou pun membayarkan makanan yang ia pesan sekaligus mentraktir Yumeno, walau dia mencoba menolaknya namun Satou tetap memaksa untuk bayar yang akhirnya pesanan Yumeno dibayar oleh Satou.
"Yume, aku ingin ke mesin ATM sebentar."
"Aku akan ikut denganmu!"
Dia terkejut karena kali ini Yumeno tidak protes disebut Yume, namun Satou menjawab.
"Sebentar saja kok, kamu tunggu saja di sini!"
"Akan tetapi Satou jadi kehabisan uang karena membayarkanku tadi! Setidaknya biarkan aku temani Satou!"
Satou menghela nafas lalu berkata
"Baiklah kalau begitu."
Akhirnya Satou bersama Yumeno menuju bank dan dia merasa beruntung karena tidak ada yang mengantri di mesin ATM tersebut. Setelah Satou mengambil uang, tiba-tiba muncu para perampok memasuki bank itu.
"Tetaplah di posisi kalian! Atau kubunuh! Serahkan semua uang di bank ini!!"
Ucap salah satu perampok yang memerintahkan petugas bank. Semua orang terkecuali Yumeno dan Satou hanya bisa bergidik ketakutan saja dan mengikuti apa yang para perempok itu perintahkan.
"Seriusan? Untung aku sudah mengambil uangku."
Jawab Satou merasa lega karena dia sempat menarik uang dari ATM-nya tadi.
"Akan tetapi kita tak bisa berdiam saja membiarkan mereka seenaknya!!"
Ucap Yumeno dengan wajah serius dan merasa kesal melihat para perampok yang melakukan hal itu kepada orang-orang di sekitar mereka tersebut. Dia merasa ingin menghukum kawanan perampok itu karena berbuat jahat pada orang-orang tidak bersalah ini.
"Apa yang ingin kau lakukan!?"
Teriak Satou sambil menarik tangan Yumeno dan mencoba menahannya sebelum melakukan sesuatu yang ceroboh.
"Aku ingin memberi pelajaran pada mereka!"
"Kalau begitu, serahkan saja itu padaku!"
"Aku tidak ingin Satou terluka!"
"Aku juga tak ingin kamu terluka!"
Saat Satou dan Yumeno sedang berdebat, para perampok itu melihat kelakuan mereka dan menghampiri mereka berdua.
"Diamlah! Tetap berada di posisi kalian atau kutembak!"
Ucap salah satu perampok yang mengancam, akan tetapi Satou dan Yumeno tidak menghiraukannya.
"Kenapa Satou tidak mengerti juga!? Mereka ini bahaya lho! Apalagi punya senjata! Karena itu lebih baik aku yang menghentikannya!"
"Dasar bodoh! Apakah kamu tak pernah menonton film!? Kalau di situasi seperti ini akan lebih keren lelaki lah yang melindungi perempuan!? Karena itu serahkan padaku!"
"Aku!"
"Aku!"
Salah satu perampok yang melihat perdebatan mereka menjadi kesal karena dia diacuhkan dan meneriaki mereka.
"Kenapa kalian tidak kerja sama saja!? Dengan begitu kalian tak perlu berdebat kan!?"
Mendengar itu, mereka berdua mengangguk setelah menatap satu sama lain dan langsung menghajar perampok di depannya lalu berkata secara bersamaan.
"Terima kasih sarannya!!"
Karena ulah mereka itu, para perampok langsung mengepung mereka berdua.
"Aku tidak kepikiran kalau kerja sama adalah pilihan yang terbaik."
Ucap Satou sambil menyeringai.
"Sebenarnya ini pertama kalinya aku bekerja sama dengan seseorang."
Jawab Yumeno.
'Kenapa kau harus berkata seolah-olah ini pertama kalinya keperawananmu direbut seseorang!?'
Protes Satou dalam hati saat mendengar ucapan dari Yumeno tersebut, dan pikirannya langsung berhenti saat dirinya bergerak cepat membawa tubuh Yumeno untuk menghindari tembakan ak-47 dari lantai atas.
"Aku tak menyangka Satou bisa tahu kalau pengguna ak-47 mengincarku…!"
Jawab Yumeno yang saat ini tengah ditindih oleh Satou.
"Yume! Ketika aku memberi aba-aba, langsung menghindar!"
Ucap Satou yang masih menindihnya dan mendapat respon anggukan dari Yumeno. Dan tidak berlangsung lama, Satou langsung memberi aba-aba dan mereka berdua langsung berdiri sambil menghindari tembakan ak-47.
Pengguna ak-47 yang melihat itu kebingungan, padahal tembakan dari bidikannya sudah tepat tapi malah bisa dihindari oleh mereka berdua dengan sempurna.
"Yume! Apakah kamu tak ada cara untuk menyerang dua penembak jitu di lantai atas dengan cepat? Aku jadi kesusahan menyerbu lawan yang sedang mengepung kita ini."
"Serahkan padaku!"
Yumeno langsung mengeluarkan kekuatan anginnya lalu menghancurkan lantai atas sehingga dua penembak jitu itu terjatuh dari posisinya sambil berteriak terkejut dan ketakutan.
"Yang punya kekuatan emang beda~"
Setelah berkata begitu Satou langsung menghajar perampok yang di depannya sampai terpental, namun seketika ada perampok yang mau menyerbu Satou dari belakang dan langsung dibuat mental dengan kekuatan anginnya Yumeno.
"Mungkin jika Satou tidak berada di sini, aku sudah terkena tembakan itu."
"Seharusnya aku yang berkata begitu."
Kembali membenarkan posisi mereka, Satou dan Yumeno langsung bersiap kembali menghadapi perampok yang menghadangnya. Tapi tentu saja perampok itu dikalahkan dengan mudah oleh mereka berdua dan akibatnya membuat para perampok itu berhasil ditangkap oleh polisi.
Karena kerusakan lantai atas yang disebabkan oleh Yumeno, banyak media pun menjadi penasaran dan ingin menanyakan apa yang terjadi sebenarnya yang menyebabkan hal tersebut.
"Jadi, apa perampok itu yang merusak lantai atas bank?"
"Jadi itu adalah kamu yang menghantam para perampok itu?"
Tanya para wartawan kepada Yumeno yang membuatnya kebingungan karena tak tahu harus menjawab apa kepada mereka dan Satou yang memahami hal itu pun langsung menarik tangan Yumeno dan membawanya pergi dari wartawan yang mengejarnya.
Waktunya tepat sekali, mereka berdua tiba-tiba melihat Sanada yang langsung datang menjemput Yumeno dan Satou dari kejaran wartawan. Mereka berdua pun segera masuk ke dalam mobil tersebut dan bisa menghela nafas lega, terutama Satou.
"Karena kalian muncul di televisi, aku jadi berinisiatif menjemput kalian berdua tahu."
Ucap Sanada sambil menyetir mobil.
"Aku tak menyangka akan terjadi perampokan."
Jawab Satou yang mengeluh.
"Maafkan aku. Kalau saja aku tak merusak lantai atas bank, mungkin hal ini takkan terjadi."
"Berkatmu melakukan itu, nyawaku jadi terselamatkan kok! Jadi jangan menyalahkan dirimu!"
Jawab Satou yang mencoba menghiburnya agar tak merasa bersalah atas tindakan yang dia lakukan tadi. Hal itu membuat Sanada yang mendengar itu malah terkekeh seketika.
"Kenapa kau malah ketawa Tanaka!?"
"Bukan sepertimu saja, berkata baik seperti itu hahaha."
"Berisik! Itu sama sekali tidak lucu tahu!"
Jawab Satou yang kesal melihat respon dari Sanada tersebut yang tak kunjung berhenti terkekeh.
Tanpa disadari, hari sudah mulai malam dan Sanada pun mengantarkan Yumeno serta Satou ke markas WTM. Saat sampai di markas, Sanada mengira bahwa Stephen takkan memarahi Yumeno namun itu ternyata tidak sesuai dengan ekspetasinya.
Yang akhirnya membuat Satou harus meredakan kemarahan dari Stephen Smith kepada Yumeno dan memberi tahu kepada media publik bahwa kejadian kehancuran di lantai atas bank adalah ulah dari para perampok.
Berkat Satou membantunya dengan banyak hal hari ini, dia merasa bersalah karena berpikir dirinya tidak berguna dan karena itulah, Yumeno pun mengantar Satou ke kamarnya. Lalu Sanada yang biasanya menemani Satou malah membiarkannya, karena dia tak mau mengganggu Satou berduaan bersama Yumeno tersebut.
"Maaf kalau aku banyak merepotkanmu kali ini, Satou."
Ucap Yumeno menunduk dengan rasa bersalah.
"Tidak usah dipikirkan!"
Jawab Satou dengan santai.
"Kalau begitu aku antar sampai di sini saja. Selamat tidur ya, Satou~"
"Selamat tidur juga, Yume!"
Yumeno mengangguk dan langsung pergi meninggalkannya sendirian. Melihat dia pergi, Satou lalu kembali ke kamarnya.
"Dia tidak protes tentang sebutan Yume lagi kah? Rasanya membosankan tapi ya sudahlah."
Dengan sekujur tubuh yang begitu kelelahan, Satou pun akhirnya memilih untuk segera tidur dan mengistirahatkan tubuhnya tersebut setelah kejadian panjang di hari ini.
---
Karena Satou ketakutan untuk pertama kalinya melihat monster, perempuan twintail yang bersamanya rela menjadi untuk umpan monster itu agar Satou bisa melarikan diri. Pemuda tersebut menjadi benci dengan dirinya sendiri yang hanya bisa melarikan diri saat itu dan membiarkan perempuan twintail itu rela mengorbankan nyawa demi melindunginya.
Sampai akhirnya dia dibawa ke rumah sakit oleh organisasi misterius. Mereka yang membawanya mengatakan kalau serahkan penyelamatan perempuan twintail itu pada mereka.
Akan tetapi Satou tak bisa diam begitu saja, diaa merasa bertanggung jawab tentang ini. Akhirnya Satou pun dengan nekat menuju ke hutan terlarang itu demi menyelamatkan perempuan twintail tersebut.
Satou akan merasa beruntung jika perempuan twintail itu masih hidup akan tetapi dia harus bertarung sengit melawan monster. Jalau dia tidak bertarung, maka perempuan yang ingin diselamatkannya malah akan terluka parah.
Satou itu selalu mengikuti beladiri karena suka dengan perkelahian, namun sampai suatu saat dia berhenti karena merasa hampa ketika dia tak menemukan lawan yang cocok untuknya.
Karena pertarungan melawan monster yang sengit ini, Satou jadi menemukan alasan dirinya ingin bertarung. Dia ingin bertarung untuk melindungi sesuatu.
Walau itu ̷m̷e̷n̷g̷o̷r̷b̷a̷n̷k̷a̷n̷ ̷n̷y̷a̷w̷a̷n̷y̷a̷, Satou tetap tidak menyerah sampai akhir.
"Itu benar, seharusnya aku saat itu…"
Seketika, Satou terbangun dari mimpinya. Dia mendengar suara seseorang yang memanggilnya dan saat terbangun, dia melihat orang itu adalah Kayonna Charlee, dia membangunkannya dari tidur nyenyaknya yang membuat Satou agak kesal.
"Maafkan aku telah membangunkanmu. Namun, suatu hal yang gawat sedang terjadi sehingga Stephen Smith menyuruhku untuk memanggilmu."
Ucap Kayonna Charlee yang membangunkan Satou.
"Ah… begitu ya?"
"Ada apa? Apakah kamu merasa tidak enak badan?"
"Seperti biasa, aku mengalami mimpi buruk. Yep, hanya itu saja kok."
"Kalau kamu tidak apa-apa, itu sudah cukup."
Setelah itu Satou langsung mengikuti Charlee yang membimbingnya menuju tempat di mana Stephen Smith dan pasukan WTM melakukan rapat besar. Hal ini tentu saja membuat pemuda tersebut terkejut saat melihat apa yang terjadi saat ini, karena situasi terlihat begitu serius.
"Apa yang sebenarnya terjadi!?"
Ucap Satou terkejut melihat mereka semua yang tengah melakukan rapat besar.
"Kamu akan mengetahuinya nanti."
Jawab Charlee dan itu membuat Satou memasang ekspresi heran, namun dia diam saja tidak menanyakan lagi pada Charlee karena dia berpikir jawaban yang didapat pasti sama aja. Hal yang harus dia lakukan hanyalah mendengar isi dari rapat besar ini sampai paham.
"Isshin Kira telah melakukan serangan pada WTM dengan menyebarkan Yggdrasil pada media! Dan hal itu sukses membuat para publik jadi ketakutan!"
Pernyataan Stephen Smith membuat para pasukan WTM terdiam, termasuk Sanada.
"Karena hal ini, pemerintah jadi terdesak akibat serangan dari berbagai media! Akhirnya pemerintah memberi perintah pada WTM, yaitu menghancurkan Isshin Kira sekarang juga! Para tentara negara akan membantu dalam operasi ini dan… kali ini kita harus menghancurkannya!"
Pasukan WTM langsung berteriak mendukung operasi Stephen Smith ini.
"Ini beneran mimpi buruk…"
Keluh Satou yang memasang wajah horor saat melihat yang terjadi saat ini.
"Sayang sekali ini bukan mimpi. Pada akhirnya, WTM harus siap menghadapi situasi buruk seperti ini!!"
Jawab Sanada sambil menggelengkan kepalanya dan memasang tatapan wajah serius.
Akhirnya Stephen Smith menjadikan Yumeno untuk kunci mengalahkan Isshin Kira, sedangkan dirinya menyuruh Satou dan Sanada berada di markas WTM.
"Aku menolaknya!!"
Protes Satou.
"Apakah kau tidak mengerti situasi ini!? Ini bukan masalahmu lagi, tapi ini sudah perang!!"
Protes Stephen Smith kepada Satou yang menolak apa yang diperintahkan olehnya dengan tegas.
"Itu benar Satou! Serahkan masalah ini padaku!!"
Ucap Yumeno yang mencoba meyakinkan pemuda itu.
"Kau pikir Yumeno bisa bertanggung jawab atas perang sebesar ini? Tentu saja tidak!! Walau dia sudah berumur 18 tahun tapi dia masih belum mengerti tentang dunia kejam ini…! Itu karena kalian telah merebut kebebasan kehidupannya."
Satou menghela nafas sambil melanjutkan perkataannya.
"Aku mengerti bahwa aku tidak bisa membuat Yumeno hidup normal seperti biasa…. karena peran Yggdrasil sangat penting di dunia ini…! Maka dari itu yang bisa kulakukan hanya satu, biarkan aku ikut dalam operasi ini! Aku pastikan dirinya takkan kalah begitu saja!"
Pernyataan Satou membuat Stephen Smith dan pasukan WTM terdiam seketika. Kayonna Charlee memasang wajah terkejut lalu Sanada malah mengelap air matanya dan merasa bangga akan apa yang dikatakan oleh Satou tersebut.
"Akhirnya kamu sudah move on my best friend!"
Ucap Sanada kepada Satou dengan begitu bangga.
"Huh!? Apanya!? Kenapa kalian malah diam saja!? Katakan sesuatu oii!!"
Protes Satou.
"Aku mengerti! Akan tetapi aku tak bisa bertanggung jawab tentang nyawamu, Satou Hideaki…"
"Kau pikir siapa diriku ini?"
Yumeno memegang bahu Satou lalu berkata.
"Aku tak menyangka bahwa Satou sampai mengkhawatirkanku seperti ini."
"Jangan menolak tawaranku! Aku jarang bersikap seperti ini tahu, haha!"
"Ini pertama kalinya ada orang yang peduli sampai seperti ini… aku bingung ingin berkata apa... tapi setidaknya, aku berterima kasih dan mohon kerja samanya!"
Jawab Yumeno dengan wajah memerah.
Sanada hanya tersenyum melihat Satou yang makin akrab dengan Yumeno.
---
Berkat Isshin Kira menyebarkan publik tentang rahasia dunia yang bergantung pada Yggdrasil, makin banyak anggota yang ikut dengan faksi Isshin Kira yang ingin melawan pemerintah sekaligus WTM.
"Semuanya jalan seperti rencana… untuk selanjutnya kau akan mengerti betapa salahnya dirimu berada di tempat orang lemah seperti mereka, Satou Hideaki!"
Ucap Isshin Kira sambil mengeluarkan tawa khas jahatnya tersebut yang bergemah.
Banyak penduduk yang melakukan demo tentang Isshin Kira yang ingin merusak jantung dunia yaitu Yggdrasil, namun ada juga yang demo karena WTM tak bisa bekerja dengan benar sampai mereka tidak bisa mengatasi masalah dari Isshin, dan terakhir demo yang kecewa dengan pemerintah yang telah menyembunyikan kenyataan tentang Yggdrasil yang bisa menyebabkan bencana buruk terjadi.
---
Akhirnya pasukan WTM bersiap berangkat melakukan penyerangan pada Isshin Kira, berkat bantuan tentara jadi mudah untuk melacak markas Isshin Kira berada.
"Oi Satou! Tangkap ini!"
Ucap Sanada melempar sebuah tas kecil pada Satou dan pemuda berambut keriting itu langsung menangkap tas tersebut sambil memasang wajah bingung saat menerimanya dari Sanada.
"Apa ini?"
"Bukalah! Mengingat instingmu yang sangat kuat! Pasti cukup membantumu!"
Saat Sanada mengakan itu, tanpa ragu-ragu, Satou langsung membuka tas tersebut dan ternyata terdapat banyak sekali bom asap di dalamnya. Ini membuat senyuman merekah di bibir Satou saat dia mengetahuinya.
"Terima kasih Tanaka! Kamu selalu saja membantuku. Kalau kamu tidak ada, aku pasti sudah tak akan berada di sini!"
Ucap Satou pada Sanada.
"Apa yang kau bicarakan? Bukankah sudah wajar bagi best friend saling membantu? Tambah lagi berkatmu, aku jadi bisa jadi pasukan tempur WTM sekarang…! Yah, walau hanya ditugaskan menjaga markas ini saja sih."
"Kalau gitu kita lakukan yang terbaik best friend!"
Ucap Satou menawarkan salam tinju pada Sanada.
"Yeah! Kau juga best friend!"
Jawab Sanada membalas salam tinju Satou.