Chereads / Genesis EX - Satou Hen / Chapter 10 - Ch 9

Chapter 10 - Ch 9

Genesis Extended bab 9 – Kekacauan yang baru

Isshin Kira pun terjatuh lalu dirinya kehilangan kesadaran, tapi Satou masih belum puas dengan apa yang dia lakukan pada lawannya. Maka dari itu, Satou menarik rambut Isshin Kira lalu menghantam wajahnya sekali lagi.

"Gara-gara ulahmu, banyak orang yang tewas… termasuk Sanada!"

Satou tetap menghajar wajah Isshin Kira lagi.

"Kalau saja kau tidak ada, mungkin hal itu tak terjadi."

Satou menghajar wajah Isshin Kira tanpa henti.

"Sanada itu punya impian sialan! Impiannya melindungi jepang! Tapi sekarang impiannya takkan terwujud karena ulahmu sialan!!!"

Berkat Satou yang terus-menerus menghajarnya, wajah Isshin Kira kini dipenuhi lebam dan penuh akan darah akibat apa yang dilakukan Satou, dan kali ini Satou ingin menghajarnya sangat kencang.

"Mati kau!!!"

Saat Satou ingin menghajar Isshin Kira sekali lagi, tiba-tiba kepalan tangannya ditahan oleh Yumeno.

"Hentikan, Satou!!!"

"Lepaskan aku!!"

Ucap Satou yang mencoba melepaskan tangan Yumeno dari tangannya, namun gadis itu masih menahan tinju Satou meski merasa agak kesusahan akibat perlawanan dari pemuda berambut keriting ini.

"Satou pernah bilang kalau Sanada tak menginginkan dendam bukan!? Lalu apa kau akan tetap membalaskan dendam untuknya!?"

Mendengar ucapan dari Yumeno itu berhasil membuat Satou terdiam, dia memikirkan kembali perkataannya dan berkat itu, dia mengurungkan niat untuk menghajar Isshin Kira sekali lagi.

"Itu benar… jika Tanaka mengetahui ini, dia pasti akan memarahiku... sialan!"

Tiba-tiba Satou merasakan sesuatu dari belakang dan mendapatinya jika Yumeno saat ini memeluk tubuhnya dari belakang untuk menenangkan dirinya. Namun Satou masih memasang wajah menyesal dan berdecih kesal akibat dirinya sendiri.

Disaat yang sama pula, peperangan pun berakhir dan diakhiri oleh kekalahan dari Isshin Kira serta pasukan terorisnya yang kalah telak oleh WTM. Beberapa pasukan WTM mendapatkan luka, begitu juga dengan Satou dan Yumeno, mereka semua dievakuasi ke rumah sakit.

Namun dikarenakan kekuatan penyembuhan pada tubuh Satou, dia tidak diwajibkan untuk dirawat begitu lama di rumah sakit. Entah Satou harus merasa seperti apa saat ini, namun dia melihat Yumeno yang tiba-tiba saja menghampirinya saat baru saja keluar dari rumah sakit.

"Satou, bagaimana keadaanmu? Sudah tidak apa-apa kah?"

"Begitulah. Lukamu sendiri sudah sembuh, 'kan?"

Yumeno hanya mengangguk. Satou hanya terdiam sambil menatap lurus dan mendengus pelan. Pandangan matanya menatap begitu jauh, namun ada sedikit kesedihan terpancar dari itu. Kedua tangan pun dia masukkan ke saku celana sambil mengatakan sesuatu.

"Apakah kau tahu? Impian Sanada itu adalah melindungi jepang dari bahaya... makanya dirinya menjadi anggota WTM…"

"Dengan begitu dia bisa melindungi Yggdrasil agar jepang tidak mengalami kekacauan kah?"

"Yeah karena itu aku sudah memutuskan…"

"Apa yang Satou ingin lakukan?"

"Aku akan membantu WTM. Dengan begitu impiannya takkan lenyap begitu saja bukan? Meski begitu, aku masih tidak tahu apa-apa tentang WTM, karena itulah… tolong ajarkan aku menjadi anggota WTM yang baik itu seperti apa!!"

Ucap Satou menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat pada Yumeno dan membuat gadis tersebut terkejut sekaligus sedikit panik saat melihat yang dilakukan Satou saat ini.

"Kamu nggak usah menundukkan kepala! Lagipula setelah Satou terlihat begitu banyak dengan WTM serta lainnya, aku yakin mereka pasti akan menerimamu."

Jawab Yumeno tersenyum.

"Begitu ya? Kuharap saja begitu."

Sembari meninggalkan rumah sakit dan berjalan bersama menuju markas WTM, mereka menghabiskan waktu dengan berbicara banyak hal, hingga mereka akhirnya sudah sampai dan Yumeno langsung membawa Satou kepada Stephen Smith.

Saat menghadap ke Stephen Smith, Yumeno pun membicarakan hal tersebut kepada Stephen Smith.

"Sudah kuduga kau akan berkata begitu!"

Pria bernama Stephen Smith ini tersenyum mendengar apa yang Yumeno dan Satou katakan. Dia menghela nafas pendek sambil menatap serius kepada Satou dan pemuda itu meneguk ludahnya saat merasakan tatapan Stephen.

"Aku mohon! Jadikan aku anggota WTM! Aku tak ingin impian Sanada runtuh begitu saja. Karena itu sudah tugas sebagai best friend-nya untuk meneruskan impiannya sampai terwujud!"

Ucap Satou dengan suara tegas dan menundukkan kepalanya sebagai rasa hormat, namun dia merasakan pundaknya dipegang oleh seseorang dan melihat Stephen Smith yang mengangguk dan tersenyum padanya.

"Tentu saja WTM menerimamu! Dan juga, karena kau memiliki kekuatan seperti Yumeno, itu pasti membantu kami! Tentu saja kami takkan melepaskanmu begitu saja."

"Terima kasih, Jesen!"

"Namaku itu Stephen! Siapa memangnya Jesen itu!?"

Protes Stephen Smith karena Satou salah menyebutkan namanya. Yumeno dan Satou hanya tertawa saja menanggapi tingkah atasan mereka saat ini, terutama Satou yang sudah resmi menjadi anggota baru dari organisasi World Tree Miracle atau disingkat dengan WTM.

"Dengan begini tak ada kekacauan lagi kan?"

Tanya Satou.

"Itu yang kukhawatirkan. Saat ini pemerintah meyakinkan para warga agar percaya pada WTM tentang menjaga Yggdrasil, bahkan hutan Yawata no Yabushirazu penjagaannya makin diperkuat."

"Karena Isshin Kira mengacaukan Yggdrasil maka akan ada bencana buruk terjadi?"

Tanya Yumeno.

"Benar sekali."

"Kalau hal itu terjadi aku akan membantu semaksimal mungkin!"

Ucap Satou.

Setelah itu Satou dan Yumeno meninggalkan kantor Stephen Smith dan tanpa sengaja Satou bertemu Charlee. Dia lalu menyapa gadis berkacamata tersebut dengan ramah dan akrab.

"Yo Caroline!"

"Ada apa Satou?"

"Mulai sekarang aku telah menjadi anggota WTM! Mohon bantuannya!"

Ucap Satou menundukkan kepala dan dibalas juga oleh Charlee.

"Mohon bantuannya juga Satou!".

Yumeno yang melihat itu hanya kebingungan karena mereka berdua terlalu formal, tapi dia tak menanyakannya karena merasa bahwa jawaban yang dia dapat akan terdengar absurd, terutama jika itu dijawab oleh Satou.

---

Setelah apa yang dilakukannya, Isshin Kira saat ini mendekap di dalam penjara dan mendapatkan perlakuan minimal dari WTM, salah satunya adalah dia masih diperlakukan manusiawi dan juga diinterogasi untuk mendapatkan beberapa informasi berguna terkait dengan WTM, pasukannya dan juga Yggdrasil.

"Apakah tujuanmu hanya ingin menjadi terkuat saja?"

Tanya salah satu pasukan WTM.

"Heh. Tentu saja. Aku ingin menunjukkan bahwa dunia ini tak butuh bantuan dari Yggdrasil tapi itu semuanya sudah berakhir…"

"Apa maksudmu?"

"Sang penjaga yggdrasil akan terlahir. Jika dia telah muncul, maka itu sudah akhir bagi dari dunia ini."

"Akhir?"

"Kau pikir kenapa Yggdrasil segitunya ingin dilindungi oleh WTM? Karena para WTM tak ingin Jubokko terlahir."

"Jubokko?"

"Nama dari penjaga Yggdrasil. Banyak manusia yang menyembahnya agar manusia tidak terkena bencana buruk. Awalnya aku pikir dia bisa kuhancurkan, tapi ternyata…"

Seketika Isshin Kira teringat dirinya dikalahkan telak oleh Satou dan teringat oleh kata-kata pemuda tersebut untuk menjadi paling terkuat memiliki kewajiban melindungi orang yang lebih lemah darinya.

"Aku ini masih lemah… aku perlu banyak belajar untuk menjadi paling terkuat. Namun pada akhirnya yang bisa kalian lakukan adalah percaya dengan keajaiban."

Ucap Isshin Kira.

---

Sebuah gempa menimpa kota bernama Ichikawa. Hal itu terjadi karena penduduk jepang sudah terbiasa dan mereka mengatasinya dengan tenang. Namun satu hal yang mereka tidak tahu, bahwa akar dari hutan Yawata no Yabushirazu mulai merambat ke kota Ichikawa yang berdekatan dengan hutan.

Karena hutan Yawata no Yabushirazu makin meluas dengan banyaknya akar yang merambat sehingga menghancurkan beberapa kota, warga yang melihat itu menjadi panik.

"Mama! Mama!"

Ucap seorang anak yang menangis yang ditinggal ibunya.

"Lari lari!!"

"Apa yang sebenarnya terjadi!?"

"Dunia ini mau kiamat kah!?"

Ucap warga yang panik.

Akhirnya para tentara jepang sekaligus polisi mencoba evakuasi warga-warga dari insiden misterius ini. Mereka memasang wajah horor saat melihat tanaman yang mempunyai wujud humanoid. Makhluk tersebut bertanduk 5, memiliki mata berwarna merah, mulutnya yang memiliki penutup, pundaknya yang berduri, serta tubuhnya dipenuhi oleh akar.

Dia adalah Jubokko, penjaga dari Yggdrasil sesungguhnya.

"Hari kehancuran bagi umat manusia sudah tiba…"

Ucap Jubokko yang muncul didekat Yggdrasil.

Makluk bernama Jubokko itu tiba-tiba menggunakan kekuatannya. Monster tiba-tiba muncul, jumlah mereka begitu banyak dan semua monster itu mulai menyerang kota ichikawa. Dengan banyaknya jumlah monster yang menyerang, para tentara serta polisi yang hendak melakukan evakuasi pun menjadi kesusahan.

Para wartawan yang mau mencari info tentang insiden misterius di kota ichikawa malah terkena serangan monster dan akibat hal itu, warga menjadi ketakutan saat melihat media dipenuhi oleh wartawan yang tewas.

Saat mendengar perihal ini, rapat untuk seluruh pasukan WTM pun diadakan. Stephen Smith tak bisa membiarkan masalah baru mulai muncul, apalagi sesuatu yang mereka tidak sangka akan terjadi dan mengancam umat manusia.

"Dengar kalian semua! Tugas kalian saat ini bukanlah melawan monster akan tetapi evakuasi warga yang masih hidup di kota ichikawa!"

Ucap Stephen Smith.

"Baik!!"

Jawab para pasukan WTM.

Mendengar perintah tersebut, Satou bersama dengan pasukan WTM lainnya langsung menuju kota ishikawa.

"Misi pertama kah..?"

Ucap Satou.

"Yeah, aku tak menyangka kalau kau akan menjadi pasukanku, Satou!"

Ucap si botak.

"Siapa kau?"

"Kau tidak mengingatku!? Baiklah, kalau begitu akan kuberitahukan. Namaku adalah…"

"Ah! Kau yang memberiku tumpangan menyusul Sanada, 'kan? Maaf kalau saat itu aku gagal melindunginya."

Sela Satou.

"Jangan dipikirkan! Kenapa setiap aku ingin memperkenalkan nama selalu disela sih!?"

Protes si botak.

Akhirnya Satou bersama pasukan WTM sampai di kota ichikawa dan keadaan kota yang hancur membuatnya tidak terlihat baik. Bahkan keadaan kota saat ini lebih mirip sebuah hutan begitu luas dengan adanya akar yang merambat ke penjuru kota.

"Ini beneran neraka!"

Ucap Satou.

"Karena penyebab lahirnya banyak monster masih belum diketahui, Stephen Smith menyuruh kita untuk fokus dengan evakuasi warga!"

Jawab si botak.

Rencana Stephen Smith adalah membiarkan Yumeno menjadi umpan melawan monster sedangkan Satou dan pasukan WTM lainnya berfokus pada menyelamatkan para korban. Lalu ketika para korban berhasil diselamatkan, mereka harus meninggalkan kota Ichikawa bersama Yumeno, karena tanpa Yumeno mereka akan kesusahan untuk melawan monster.

Terlihat banyak monster beast bermunculan, saat monster beast ingin menyerang Satou dan pasukan WTM, Yumeno datang menghadangi.

"Aku akan mengikuti sesuai rencana!"

Ucap Yumeno.

"Baik!"

Jawab si botak mengangguk setuju pada Yumeno.

"Kalau kau kesusahan, aku akan menolongmu Yume!"

Setelah Satou berkata begitu, dia langsung mengikuti si botak dan mereka berdua menemui seorang anak yang menangis karena ibunya tewas akibat melindunginya.

"Mama! Mama!"

"Tenanglah, kamu akan kuselamatkan!"

Jawab Satou.

"Tapi mama…"

"Dia sudah tiada, nak…"

"Aku tidak mau! Aku tidak mau ikut kalau tidak ada mama!!"

Ucap anak itu makin merengek. Hal ini membuat Satou dan si botak memasang ekspresi berat sambil bersimpati padanya, sebelum si botak menarik tubuhnya dan berkata sesuatu.

"Serahkan ini padaku! Kau cari korban yang lain!"

"Baik!"

Mengganggukkan kepalanya, Satou langsung bergegas mencari para korban lain yang membuatnya menemukan seorang pemuda bertopi yang sedang bertarung dengan monster beast.

"Aku tidak takut dengan monster seperti kalian sialan!!"

Ucap pemuda bertopi tersebut berusaha menghindari serangan monster beast. Lalu, saat monster itu lengah, pemuda bertopi itu menghajar monster itu bertubi-tubi sampai terjatuh.

"Apanya yang monster!? Beginian aja takut!"

Ucap pemuda topi bangga dan agak sombong saat berhasil menumbangkan monster tersebut.

"Oi! Apa yang kau pikirkan? Segeralah pergi dari sini!"

Protes Satou.

"Apa kau nggak lihat kalau aku mengalahkannya dengan mudah, hah?"

Setelah pemuda bertopi berkata begitu, monster beast itu pun bangkit dan akan menyerangnya dari belakang. Namun saat mengetahuinya, Satou langsung menembak monster itu berkali-kali hingga tewas.

Saat monsternya tumbang dan tewas, pemuda bertopi itu melihat ke belakang dan agak terkejut. Satou pun menaruh kembali senjata api-nya dan membentak pemuda tersebut.

"Kau mau cari mati hah!? Kalau saja aku tidak ada, kau akan mati!!"

"Kau benar-benar tidaklah menarik! Yang perlu kulakukan pergi dari sini kan?"

Ucap pemuda bertopi.

Karena tembakan Satou cukup kencang, para monster lain pun makin bermunculan sehingga Satou dan pemuda bertopi dikepung banyak monster. Ini membuat pemuda bertopi itu menyengir saat melihatnya.

"Heh, menarik!"

"Sial!!! Kita harus melarikan diri!!"

Dengan cepat dan tanpa memberitahunya, Satou langsung menarik tubuh pemuda bertopi tersebut agar lari dari para monster tersebut.

"Aku bisa lari sendiri sialan!!"

"Berisik!!"

Setelah berusaha lari dari kejaran gerombolan monster tadi, Satou dan pemuda bertopi akhirnya berhasil melarikan diri, sehingga dia bisa bertemu pasukan WTM yang sudah evakuasi banyak korban dan menempatkan pemuda yang dibawanya tersebut ke salah satu pasukan.

"Kita pergi dari sini sekarang juga!!"

Ucap Satou.

"Ada apa memangnya!?"

Tanya si botak.

"Para monster mulai berdatangan makin banyak! Di mana Yume?"

"Dia masih menjadi umpan monster!"

"Kalian pergi duluan, aku akan membawa Yume pergi dari sini!!"

"Aku mengerti!"

Satou langsung bergegas menuju ketempat Yumeno.

"Rasanya membosankan jika aku pergi begitu saja! Aku akan ikut dengannya!"

Ucap pemuda bertopi itu yang pergi mengikuti Satou dan membuat si botak baru saja menyadari bahwa pemuda yang dibawa oleh Satou tiba-tiba pergi mengikutinya dan tidak berkumpul bersama korban lainnya.

"Oi!!!"

Protes si botak.

Disisi lain Yumeno sedang bertarung sengit dengan banyaknya monster beast dan yang dilakukan Yumeno hanya menghindari serangan bertubi-tubi dari monster tersebut.

'Aku harus menghemat energiku!!'

Ucap Yumeno dalam hati.

Setelah beberapa menit mencoba mencari, akhirnya Satou telah menemukan Yumeno dan memanggil gadis tersebut.

"Yume!"

"Satou…? Apa yang kau lakukan?"

"Cepat! Saatnya kita pergi dari sini!"

"Sudah selesai kah evakuasinya?"

"Aku harap begitu, soalnya akan ada banyak monster yang berdatangan ke sini!"

"Aku mengerti!"

Setelah Yumeno mengatakan itu, Yumeno mengeluarkan kekuatan anginnya untuk melenyapkan semua monster beast yang menghadangnya.

"Ayo pergi dari sini Satou!"

"Yeah, setelah itu kita cari tahu penyebab insiden ini!"

Saat Satou dan Yumeno ingin meninggalkan kota Ichikawa, terlihat pemuda bertopi menghampiri mereka dan tiba-tiba mengatakan sesuatu pada mereka yang tentu saja membuat Satou dan Yumeno terkejut.

"Eh? Kalian mau pergi dari sini? Membosankan!"

Ucap pemuda bertopi.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Protes Satou.

"Aku bukanlah seperti mereka yang takut dengan monster seperti itu…!"

"Bukan masalah dirimu takut atau tidaknya… ini menyangkut nyawa!"

Jawab Yumeno.

Saat Satou & Yumeno berdebat dengan pemuda bertopi, munculah sebuah monster golem.

"Heh! Kalau gitu akan kutunjukkan kalau aku ini bisa mengatasi mereka!!"

Setelah pemuda bertopi berkata begitu, dia langsung menyerang kepala monster golem dengan pemukul baseballnya.

"Sial! Dia keras kepala juga!!"

"Mirip denganmu Satou…"

"Ini bukan waktunya untuk becanda, Yume!! Ayo selamatkan dia!"

"Oke!"

Pemuda bertopi itu dengan percaya dirinya menyerang monster golem dengan pemukul baseballnya akan tetapi serangannya tidak memberikan efek sama sekali pada monster golem tersebut.

"Apa-apaan monster ini!? Seranganku nggak mempan sama sekali!?"

Pemuda bertopi itu terkejut melihat monster golem itu sudah siap menghajar tubuhnya, hasilnya membuat dirinya malah dilindungi oleh Yumeno dan berkat itu Yumeno terluka parah.

"Yume!!!"

Teriak Satou.

Pemuda bertopi itu ketakutan melihat monster golem itu, apalagi melihat monster itu melukai seseorang di depannya sehingga dirinya melepaskan tongkat baseballnya ke lantai.

"Apa yang kulakukan? Apanya yang lemah? Jelas-jelas kita ini tidak sebanding…"

Saat merasa musuhnya lengah, monster golem itu ingin menyerang pemuda bertopi lagi, tapi dengan cepat Satou menahan serangan monster golem itu dengan tongkat baseball yang diambilnya.

"Oi!! Kau masih bisa… bergerak nggak!?"

Tanya Satou kepada pemuda bertopi dan hanya dibalas dengan anggukan pemuda tersebut yang memasang wajah kaget.

"Kalau begitu… pergilah dari sini lalu bawa Yume ke tempat pasukan WTM! Mengerti?"

"Tapi bagaimana denganmu!?"

Satou yang masih menahan serangan monster golem itu merasa kesal saat ini.

"Kalau kau tidak pergi dari sini… akan kubunuh kau!!!"

Bentak Satou.

Dia mengangguk dan mendengar perintah Satou. Pemuda bertopi langsung bergegas membawa tubuh Yumeno yang pingsan dan langsung melarikan diri.

Satou sudah tak kuat menahan serangan monster golem sehingga dirinya terpental, lalu tongkat baseballnya jadi patah karena serangan monster golem.

"Sialan… senjata tidak ada… berhadapan monster yang sulit dikalahkan… benar-benar tidak ada harapan…"

Ucap Satou yang bangkit dari jatuhnya.

Terlihat monster golem berteriak penuh amarah.

"Seharusnya aku yang marah saat itu sialan! Memangnya hanya kalian saja, para monster yang kuat?! Kau pikir aku takut hah!? Aku sama sekali takut!! Hal yang kutakutkan adalah..."

Satou teringat kematian Sanada.

"Kalau aku gagal melindungi sesuatu lagi! Karena itu aku takkan menyerah!!"

Kalau Satou punya kekuatan insting yang kuat bisa merasakan bahaya, regenerasi ketika tubuhnya terluka maka…

"Aku ingin kekuatan untuk melindungi sesuatu!!!"

Satou langsung menahan serangan monster golem dengan kedua tangannya.

"Huoooo!!!!"

Satou tetap tidak menyerah, tubuhnya tiba-tiba menjadi semakin kuat. Salah satu hal yang terlihat aneh adalah ketika dia menahan serangan monster golem, lawannya tersebut malah tergeser mundur karena dorongan dari Satou sehingga monster itu terjatuh.

"Apa yang terjadi? Huh?"

Ucap Satou yang heran melihat tangan kanannya terlapisi cahaya shortblade berwarna pink.

"Ini kekuatan baru ku?"

Terlihat monster golem sudah ada di depan Satou bersiap ingin menyerangnya akan tetapi kali ini dia bisa menghindarinya. Dia saat ini merasakan jantungnya berdetak dengan cepat, Satou merasa sesuatu yang beda darinya. Dia sendiri tidak menyangka kalau dirinya bisa menyaingi kecepatan monster tersebut.

Satou mulai menyerang tangan monster itu akan tetapi tidak bereaksi, lalu dia menghindari serangannya, dan di celah itulah Satou melakukan serangan balasan pada kakinya, tetap tidak bereaksi juga.

"Bagaimana dengan dada? Biasanya itu menjadi bagian vital bukan?"

Menggumamkan itu, Satou langsung menyerang dadanya sehingga monster itu berteriak kesakitan, dan dia langsung berjalan mundur karena monster itu dengan cepat menyerbu dirinya.

"Dengan begini aku bisa tahu kelemahannya. Untuk selanjutnya adalah serangan terakhir!!"

Monster golem itu menyerbu Satou dengan tangannya dan dia langsung melompat ke tangannya, lalu Satou berputar ke belakang untuk menghindari serangan tangan satunya.

"Kena!!!"

Setelah berputar dan mencoba menghindari serangan, Satou langsung melompat untuk melakukan tebasan sabit pada dada monster golem dan dengan ini Satou berhasil mengalahkan monster golem.

"Aku berhasil Sanada… Apakah kau melihatnya? Aku sudah melangkah semakin kuat..."

Setelah berkata begitu, Satou langsung pingsan.